Makin panas nih persaingan antara PDIP dan Demokrat! Bagaimana are kalo goyang poco-poco sambil main gasing dan Yoyo?..
Kekanak-kanakan sekali bela' ATG ---------- Forwarded message ---------- From: Riky Novriska <riky.novri...@jgc-indonesia.com> Date: 2009/1/29 Subject: [CikarangBaru] Demokrat: Yoyo Lebih Baik ketimbang Gasing To: cikarangb...@yahoogroups.com di copy dari: http://www.kompas.com/read/xml/2009/01/29/1127007/Demokrat.Yoyo.Lebih.Baik.ketimbang.Gasing lihatlah anak2 ini bertengkar :) Demokrat: Yoyo Lebih Baik ketimbang Gasing Kamis, 29 Januari 2009 | 11:27 WIB JAKARTA, KAMIS — Para politisi rupanya benar-benar sedang bernostalgia dengan berbagai permainan anak-anak. Setelah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengkritik kebijakan pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono seperti permainan yoyo, giliran anak buah SBY, yang mengeluarkan "kosa kata" permainan anak. Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI Sutan Bathoegana, membalas kritikan Mega, dengan menyebut kebijakan era pemerintahan Megawati Soekarnoputri sebagai permainan gasing. "Permainan yoyo itu jauh lebih baik ketimbang pemerintahan Megawati pada masa lalu yang saya umpamakan seperti permainan gangsing. Yoyo kan naik turun, sedangkan gangsing hanya berputar-putar saja di tempat, malah melubangi tanah hingga rusak," kata Sutan di Jakarta, Kamis (29/1), menanggapi kritikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terhadap pemerintahan SBY. Megawati Soekarnoputri, dalam pidato pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI-P di Solo beberapa hari lalu mengatakan, kebijakan pemerintah terkesan menjadikan rakyat seperti permainan yoyo, digoyang naik turun tanpa kejelasan ke mana arahnya. Anggota Komisi VII DPR RI ini mengakui yoyo itu memang naik turun. "Artinya, pendapatan per kapita kita naik dari 600 dollar AS per orang menjadi 1.600 dollar AS. Juga devisa negara kita naik, anggaran pendidikan kita naik menjadi 20 persen, dan sebagainya," ungkapnya. Sebaliknya, ia melanjutkan, yang turun seperti harga BBM. "Harga BBM turun sampai tiga kali, tingkat korupsi juga turun sesuai dengan catatan dari Transparansi Internasional. Begitu pula ancaman separatis turun, dan sebagainya," ujarnya. Sementara itu, lanjutnya, gasing itu hanya terus saja berputar di tempat, "Dan tidak pernah maju, bahkan cenderung melubangi tempat gangsing itu sendiri hingga rusak," katanya. Perumpamaan ini bermakna bahwa, selama Megawati menjadi presiden tahun 2001-2004, tidak ada kemajuan sama sekali yang diraih bahkan kondisi berbagai sektor banyak mengalami kemunduran. "Terbukti, dua pulau kita hilang, yakni Sipadan dan Ligitan. Juga beberapa badan usaha milik negara (BUMN) strategis kita dijual ke asing, seperti Indosat. Lalu VLCC (kapal tanker raksasa) yang sangat vital untuk Pertamina yang dilego, gas alam kita di Tangguh diobral murah, serta kasus BLBI triliunan rupiah yang sampai saat ini masih belum jelas," ungkapnya. Selain itu, dia mengatakan, zaman pemerintahan Megawati, korupsi masih merajalela, disintegrasi bangsa tetap mengancam, terutama di Aceh dan Papua yang tidak pernah dapat dituntaskan. "Jadi, mana yang lebih baik, yoyo atau gasing? Biarlah rakyat yang akan menentukannya," kata Sutan Bathoegana. *** INTERNET E-MAIL CONFIDENTIALITY *** This message and any attachment hereto may contain information that is privileged, confidential or otherwise protected from disclosure. If you are not the intended recipient, please notify the sender by return e-mail and destroy this message, along with any attachment. You are hereby formally advised that any unauthorized disclosure, copying or distribution of this material, or the taking of any action in relation to the contents is strictly prohibited. Thank you for your cooperation. JGC INDONESIA -- www.daengbattala.com update : "Berdamai Dengan Ketidaksempurnaan: Sebuah Kisah Tentang Rasa Marah" www.daenggammara.com