CIUMAN KHAS JAWA BARAT





CIBITUNG = Ciuman BIkin unTUNG

 

CIKARANG =
CIuman seKAli, kuRANG



CIPULARANG = CIuman PUnggung, di LARANG

 

CIPANAS = Ciuman PAling gaNAS

 

CIBODAS = Ciuman berBObot peDAS

 

CIANJUR = CIuman ANak juJUR

 

CIBUBUR = Ciuman BUru-BURu



CISALAK = Ciuman SAya gaLAK



CIAMIS = Ciuman bAu aMIS





CIKURAY = Ciuman KUrang RAYuan



CIBABAT = Ciuman (di) BAwah Bantal



CIBADAK = Ciuman Bau BADAK



CIAWI = Ciuman manusiAWI



CIBULAN = Ciumannya BUtuh LANjutan



CISADANE = Ciuman SAyang DAri aNE



CITARIK = Ciuman TArik menaRIK



CIAMPELAS = Ciuman AMpe PErut muLAS



CIKUPA = Ciuman KUrang Pas



CICADAS = Ciuman CumA Dada aTAS



CIPARAY = Ciuman Pakaian teruRay

 

CIPATAT : CIuman cePAT-cepAT

 

CIKINI = Ciuman laKI biNI 



CILACAP = MAAF, Anda sudah memasuki wilayah JAWA TENGAH





Salam
Kenal Semua & Slamat berkunjung ke Blog sederhana saya.

From
Depok to Makassar with LOVE,

 

Mus
Daeng Lalo

http://muslimindaenglalo.blogspot.com








 



--- Pada Sab, 14/2/09, Muhammad Ruslailang <daengru...@angingmammiri.org> 
menulis:
Dari: Muhammad Ruslailang <daengru...@angingmammiri.org>
Topik: [blogger_makassar] Ilmu soal mencium: philematology-
Kepada: 
Tanggal: Sabtu, 14 Februari, 2009, 5:21 AM

Buat yg merayakan palentin, perlu juga tahu soal ilmu mencium. Tentu saja
disarankan bila sudah punya pasangan resmi yg halal dan sehat :))

-------

Kompas.com
Sabtu, 14 Februari 2009 | 16:17 WIB 

Di hari valentine ini, sebuah diskusi panel digelar para ilmuwan. Cukup menarik
masalah yang dibicarakan, tak jauh dari persoalan kasih sayang, yakni misteri
saat hati terpaut dan bibir tertanam di bibir (ciuman). 

Kata para ahli itu, aksi ciuman akan diikuti dengan pelepasan zat-zat kimia
yang bisa meredam hormon stres. "Senyawa kimia di ludah bisa jadi merupakan
jalan untuk menilai pasangan," kata Wendy Hill, profesor ahli Neuroscience
dari Lafayette College saat acara bertajuk American Association for the
Advancement of Science berlangsung.

Dalam sebuah eksperimen, Hill menjelaskan, para pasangan heteroseksual yang
adalah siswa college itu mengalami perubahan kadar senyawa kimia oksitosin dan
kortisolnya saat mereka melakukan adegan ciuman selama 15 menit sambil
mendengarkan musik. 

Oksitosin, dikatakan Hill, mempengaruhi keeratan hubungan pasangan, sementara
kortisol terkait dengan stres. Senyawa kimia dalam darah dan kelenjar ludah
diteliti lalu diperbandingkan saat sebelum dan sesudah ciuman berlangsung.

Baik pria maupun wanita mengalami penurunan kadar kortisol setelah ciuman,
menandakan kadar stres juga menurun. 

Bagi pria, saat ciuman, menaiknya level oksitosin menandai ketertarikan yang
kuat atas pasangannya, sementara pada wanita oksitosinnya justru menurun.
"Tentu ini mengejutkan," ujar Hill.

Dalam sebuah uji coba kelompok yang menelaah efek berpegangan tangan, perubahan
kimiawi juga terjadi dalam aksi ini, tetapi tak banyak yang bisa diungkapkan
atau hasilnya tak jauh beda. Eksperimen ini, kata Hill, dilakukan di pusat
kesehatan siswa di college tersebut. Dia berencana akan mengulanginya dengan
rancangan "dalam suasana yang lebih romantis."

Bersama dengan Helen Fisher dari Rutgers University dan Donald Lateiner dari
Ohio University, Hill bicara di sesi berjudul "The Science of
Kissing."

Fisher sendiri mencatat, lebih dari 90 persen masyarakat dunia melakukan
ciuman. Tindakan ini diyakininya memiliki tiga komponen antara lain dorongan
seks, cinta romantis, dan keterikatan dengan seseorang.

Dorongan seks mendorong seseorang untuk menilai dan menentukan pasangan
masing-masing, sementara cinta romantik menyebabkan mereka memfokuskan diri pada
seorang individu; dan keterikatan pada seseorang, katanya, membuat seseorang
membiarkan pribadi ini dalam jangka waktu lama membesarkan anak bersama-sama.

Pria, katanya, cenderung berpikir bahwa ciuman merupakan awal nge-seks atau
kopulasi. Dia tegaskan, pria cenderung lebih suka sembarang cium. Meski begitu,
senyawa kimia testosteron pria dapat segera bercampur di ludah wanita.
Testosteron meningkatkan dorongan seksual bagi pria dan wanita.

"Saat Anda mencium, bagian tertentu di otak aktif," tambahnya. Cinta
romantik dapat berlangsung lama, "Jika Anda mencium orang yang tepat."

Lateiner, sarjana ilmu klasik, mengobservasi bahwa ciuman kadang muncul dalam
seni Yunani dan Romawi, meski secara luas dilakukan di samping kegiatan mencium
kulit seseorang. Karena itu, berpotensi berbahaya bagi kehidupan seseorang kalau
ciuman itu dilakukan pada orang yang salah dan saat yang kurang tepat.

Secara umum, ilmu pengetahuan tentang mencium--philematology--masih terus
dijalankan. Demikian simpul Hill.
ABD 
Sumber : AP

salama'

drusle
http://daengrusle.com

::: People are enemies of what they don’t know - Imam Ali :::



------------------------------------

Komunitas Blogger Makassar
http://www.angingmammiri.org/Yahoo! Groups Links






      Apa dia selingkuh? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers. 
http://id.answers.yahoo.com

Kirim email ke