Nah, ini maksud awal postingan artikel ini. Apakah Seh Daeng keturunan Orang Makassar? Karena ada embel-embel "Daeng".
Kalau kebiasaan orang Makassar pake "Daeng Seh". hehe --- Pada Sen, 17/5/10, Ipul <ipul...@gmail.com> menulis: Dari: Ipul <ipul...@gmail.com> Judul: Re: [blogger_makassar] Seh Daeng, Jenderal Pendukung Kaos Merah Thailand Orang Makassar? Kepada: blogger_makassar@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 17 Mei, 2010, 5:27 PM Kembali ke pertanyaan awal : benarkah Seh Daeng itu punya keturunan Makassar..? 2010/5/18 mus mimin <primus022002@ yahoo.com> Ya, saya sepakat kalau Demonstrasi bukan untuk memaksakan kehendak. Budaya politik di Thailand, kudeta penguasa sudah berlangsung puluhan kali. Dan rata-rata kudeta dilakukan dengan cara demontrasi. Jadi mereka menganggap Demonstrasi adalah alat untuk memaksakan kehendak. DL --- Pada Sen, 17/5/10, Muhammad Ruslailang <daengru...@gmail. com> menulis: Dari: Muhammad Ruslailang <daengru...@gmail. com> Judul: Re: [blogger_makassar] Seh Daeng, Jenderal Pendukung Kaos Merah Thailand Orang Makassar? Kepada: "Milis Angingmammiri" <blogger_makassar@ yahoogroups. com> Tanggal: Senin, 17 Mei, 2010, 4:50 PM Betul. Tp demonstrasi hanya alat utk menyuarakan aspirasi politik, bukan sbg alat memaksakan kehendak, apalagi dijadikan jurisprudensi utk merebut kekuasaan sah salama' http://daengrusle. wordpress. com FB/Gtalk: daengru...@gmail. com YM/twitter: daengrusle Pulsa dibiayai dari duit sendiri®From: mus mimin <primus022002@ yahoo.com> Sender: blogger_makassar@ yahoogroups. com Date: Mon, 17 May 2010 16:29:21 -0700 (PDT)To: <blogger_makassar@ yahoogroups. com>ReplyTo: blogger_makassar@ yahoogroups. com Subject: Re: [blogger_makassar] Seh Daeng, Jenderal Pendukung Kaos Merah Thailand Orang Makassar? Demokrasi dan demonstrasi itu "saudara kandung". Demonstrasi ditolerir dalam negara demokrasi. Demonstrasi adalah salah satu alat demokrasi untuk penyampaian pendapat, disamping tulisan opini, dll. DL --- Pada Sen, 17/5/10, Muhammad Ruslailang <daengru...@gmail. com> menulis: Dari: Muhammad Ruslailang <daengru...@gmail. com> Judul: Re: [blogger_makassar] Seh Daeng, Jenderal Pendukung Kaos Merah Thailand Orang Makassar? Kepada: "Milis Angingmammiri" <blogger_makassar@ yahoogroups. com> Tanggal: Senin, 17 Mei, 2010, 4:04 PM Kalau kekuasaan itu dianggap bisa direbut dengan demonstrasi dan demonstrasi, maka apalah artinya demokrasi ? salama' http://daengrusle. wordpress. com FB/Gtalk: daengru...@gmail. com YM/twitter: daengrusle Pulsa dibiayai dari duit sendiri®From: mus mimin <primus022002@ yahoo.com> Sender: blogger_makassar@ yahoogroups. com Date: Tue, 18 May 2010 07:00:44 +0800 (SGT)To: <blogger_makassar@ yahoogroups. com>ReplyTo: blogger_makassar@ yahoogroups. com Subject: [blogger_makassar] Seh Daeng, Jenderal Pendukung Kaos Merah Thailand Orang Makassar? Jenderal militer Thailand yang berbelok mendukung gerakan 'Kaus Merah' , Mayor Jenderal Seh Daeng alias Khattiya Sawasdipho (komandan merah) meninggal dunia, Senin 17 Mei 2010. Seperti dimuat CNN, beberapa hari ini, Seh Daeng dalam kondisi kritis saat peluru penembak jarak jauh militer Thailand menembus kepalanya -- saat sang jenderal sedang diwawancara wartawan di tengah aksi demonstrasi (13/5). Ketegangan di Bangkok makin tinggi pasca penembakan Seh Daeng. Hingga saat ini 35 orang dinyatakan tewas dalam kerusuhan berdarah di ibu kota Thailand itu. Pusat gawat darurat, Erawan juga mengumumkan satu tentara tewas untuk kali pertamanya dalam bentrokan dua bulan terakhir. Sebelumnya, Seh Daeng sempat dibawa ke Rumah Sakit Hua Chiew, yang terletak di dekat lokasi penembakan. Dengan alat bantu pernafasan, Seh Daeng langsung dibawa ke ruang operasi. Tim dokter berupaya menyelamatkan dirinya. Menurut saksi mata, saat itu Khattiya sedang bercakap-cakap dengan wartawan New York Times di dekat stasiun kereta bawah tanah Silom, yang berbatasan dengan basis demonstran. Stasiun itu dikelilingi gedung-gedung pencakar langit sehingga muncul dugaan kuat bahwa Khattiya dihabisi oleh penembak jitu. Si wartawan, Thomas Fuller, mengaku terkejut dengan penembakan itu. Sebelum penembakan, Fuller saat itu bertanya kepada Khattiya apakah militer akan melancarkan operasi pemberantasan dan apakah mereka bisa menembus barikade massa demonstran. "Dia sempat menjawab 'Militer tidak bisa masuk ke sini,' sebelum akhirnya terdengar letusan tembakan. Dia kemudian langsung terjatuh," kata Fuller. "Dia menatap ke arah saya. Saya kira peluru tembakan itu melewati kepala saya dan mengarah ke dahi korban," lanjut Fuller. Sebagian besar demonstran adalah massa pendukung mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, yang tersingkir lewat kudeta militer 2006. Dikenal sebagai kelompok kaos merah, mereka selama dua bulan terakhir berdemonstrasi di Bangkok untuk menuntut agar pemerintahan pimpinan PM Abhisit Vejjajiva dibubarkan dan segera digelar pemilihan umum. (VIVAnews/umi) -- Salam, Ipul Pokoknya Pearl Jam, Titik ! ™ http://daenggassing .com http://bukitbaruga. wordpress. com/