Tamarunang, Gowa pada satu pagi yang cerah di hari libur nasional tepatnya
Kamis, tanggal 13 Mei 2010. Tidak jauh dari batang sungai Jeneberang.
Belasan anak-anak antara 8 hingga 14 tahun sedang main bola di depan rumah
kami. Rumah kami bersebelahan dengan rumah Haris Rasyid, staf pada Kantor
Infokom Gowa dan mantan ketua RW 06, lingkungan kami.

Beberapa anak lainnya menonton kawannya yang main bola, ada yang main dengan
mengenakan sandal, ada pula yang telanjang kaki di atas aspal jalan kompleks
yang mulai mengelupas. Saya ikut bergabung di sisi jalan. Tangan kanan saya
masih bengkak seusai kecelakaan di Parang Tambung sehari sebelumnya.

Di samping saya ada Bong, anak Mama Syukri, wanita penjaja pakaian bekas
(cakar) yang pernah saya tulis kehidupannya dua tahun lalu dan tayang di
www.panyingkul.com. Bong, kerap digoda Pak Haris. Saat itu pak Haris
menggoda Bong, jika dia pernah di lihat di perbatasan Gowa Makassar saat
mengemis. Walau tetap tersenyum, wajah Bong nampak tegang saat diganggu Pak
Haris.

*“Sotta!” *Katanya pada Pak Haris, maksudnya sok tahu.

Saya pun mulai menggodanya (diam-diam mengaktifkan perekam di blackberry).
“Berapami teman yang kau sudah ajak berkelahi di sekolah,?” Tanyaku iseng.
“wah banyakmi” Katanya spontan. Saya ngakak dalam hati. “Wah asik
nih,”batinku.

Dia menggeser posisinya ke kanan. *“Tojengko?” *Katanya pura-pura kaget.
Betul?. “Memang!” jawabnya mantap.

*“O Daeng Nuntung, Bong itu sudah dua kali tinggal kelas karena disuka
sekali gurunya. Perempuan cantik gurunya tawwa,” Goda pak Haris. “Sotta!”
Kata Bong lagi.*

“Hey, tojengko Bong, kau sudah dua kali tinggal kelas,?” Desakku.

Bong akhirnya buka kartu, “Saya memang tidak bisa membaca. Itumi na tinggal
kelaska. Nakalka juga,” Katanya spontan. Saya tertegun.

“Tidak pernah belajar membaca atau diajar di rumah sama mama?” Tanyaku lagi.
“Ibuku tidak tahu membaca juga,” Katanya. “Siapa guru kelasmu sekarang?“.
Namanya Ibu Daeng Pati.

“Daeng Pati pernah bertemu ibu atau bapakmu?” Ucapku lagi. Tidak pernah!

“Bagaimana kau tahu kalau kau tidak naik kelas?,” Tanyaku. “Kan, ada ditulis
di rapor,”. “Apa tulisannya dirapor,”? “Tidak tahu!”Jawabnya

“Apami nabilang, mamamu?”. “Nda adaji, ka mamakku tidak tahu juga membaca”
Jawabnya dengan senyum pahit.

*“Balle-balleko!,” *“Bohong,” kataku.

Bong mengaku jika nama Akbar Halim adalah namanya di sekolah tetapi
teman-teman memanggilnya Bong. Saya juga memanggilnya Bong. Tiap malam, dia
tidur dengan kakaknya yang bernama Illang dan Firman di rumah kontrakan
orang tuanya di Tamarunang. Di kamar yang satunya, ibu dan bapaknya tidur
bersama adiknya, Adil 4 tahun, Fitra 2 tahun dan Jeriah yang masih kecil.

“Berapa bokongmu, jika ke sekolah?” Tanyaku. (Bokong artinya uang jajan)

“Biasa nda ada,” Kata Bong.

“Kemarin berapa?,” Kejarku lagi. Tidak ada!

“Dua hari lalu berapa,”? Tanyaku semangat. Tidak ada.

“Siapa yang belikan buku sekolah?” Sambungku. “ Dibelikan mama,” kata Bong.

“Lengkap bukunya?” Bong menggeleng.

“Berapa orang kakakmu?”

“Saya anak ketujuh. Kakakku Syukri, Jum, Rezki, Firman, Illang”

*“Berarti anak keenamko sotta!, *Kata kakaknya Firman ke Bong dengan sinis.

Adik Bong ada tiga, Fitra, Adil dan Jeriah.

“Di sekolah kau main sama siapa?” “Bbaaaaaanyak temanku, tapi anak banna
ngaseng” Kata Bong semangat. Maksudnya, teman mainnya banyak tetapi anak
nakal semua.

“Kenapa main sama anak banna?” Tanyaku.

“Karena mereka juga tidak tahu membaca” Kata Bong sambil nyengir.

“Belajarko,” kataku.

Huruf apa ini (kataku sambil menunjukkan kata BISON) Bi…Bi, So..So…n,
bacanya ?”

“Tidak tahu,” Jawab Bong mantap!

***

Begitulah Bong, yang telah dua kali tinggal kelas. Bong, anak ke-enam dari
pasangan Mama Syukri dan Mansyur Hafid, lelaki kelahiran Sidrap. Bong,
seperti anak-anak lainnya yang sedang bermainbola, terlihat ringan pagi itu.
Tak nampak penyesalan atau kesedihan.

Rupanya, saat di sekolah dia tetap merasa *pede *menuliskan setiap kata dari
buku cetak yang dibagikan sekolah. Toh semuanya bisa ditiru dan ditulis.

Makassar, 18052010
<http://www.facebook.com/photo.php?pid=3974641&op=1&view=all&subj=394981750302&aid=-1&auser=0&oid=394981750302&id=792452766>


-- 
_____________
www.denung.wordpress.com
www.denun.net

Kirim email ke