Kenapa etnis keturunan Arab lebih mudah membaur daripada etnis keturunan
Tionghua? Faktor utamanya ialah orang2 keturunan Arab mau menerima bahkan
sudah dari sononya menjadi penganut agama Islam, disamping itu orang2
keturunan Tionghoa dinilai kurang memiliki rasa patriotisme terhadap negara
(Noer Abijono – Hutajulu 1984). Ini terjadi karena adanya perbedaan agama,
sehingga timbulah perasaan “in-group” (kelompok kita) dan “out-group”
(kelompok mereka), hal ini dapat memberikan dampak psikologis yg sangat
menghambat dlm proses pembauran, antara keturunan Tionghoa dan mayoritas non
Tionghoa.

Pemisahan kelompok inilah yg menjadi salah satu pemicu utama sehingga
timbulnya favoritisme terhadap kelompok sendiri dan diskriminasi terhadap
kelompok luar. Dan karena adanya pengelompokan inilah yg membuat mereka jadi
tidak bisa saling berkomunikasi antara kelompok satu dgn yg lain, sehingga
sering timbul kesalahpahaman dan prasangka sosial.

Jika salah seorang anggota kelompok luar berbuat hal2 yg negative, maka
perbuatan tsb akan digeneralisasikan pada semua anggota kelompok luar,
seperti juga pepatah karena nila setitik rusak susu sebelanga.

Oleh sebab itulah menurut pendapat dari Djamaludin Ancok, Ph.D., salah satu
tokoh Islam dan juga Dekan dari Fakultas Psiokologi, jalan yg terbaik dan
tercepat untuk pembauran ialah membaur melalui agama Islam, sebab agama
Islam adalah agama mayoritas, disamping itu dgn jelas tercantum dlm Al-Qurán
bahwa orang2 yg beriman tidak boleh memiliki prasangka maupun men-cari2
kesalahan orang lain (Al-Hujarat: 12).

Dgn kesediaannya orang Tionghoa menjadi penganut agama Islam akan mengurangi
terjadinya perbedaan perkelompokan tsb, sebab kesamaan dlm agama dapat
menjadi pengikat yg sangat kuat antara orang Tionghoa dan non Tionghoa.

Sebab melalui agama otomatis akan mempercepat terjadinya kontak antar
anggota kelompok yg satu dgn yg lain, umpamanya perjumpaan yg sering terjadi
di masjid, di tempat pengajian, maupun di tempat2 lainnya pada waktu solat.
Sebagai bukti akan adanya daya ikat yg kuat melalui agama ini dapat dilihat,
dimana si miskin bisa menjadi berdekatan dgn si kaya.

Berdasarkan penilitan tentang pengaruh kesamaan antara orang Tionghoa dan
kelompok mayoritas, membuktikan bahwa orang2 Tionghoa yg menggunakan nama2
yg umumnya dipakai oleh suku Jawa ternyata lebih disenangi oleh golongan non
Tionghoa, daripada mereka yg menggunakan nama yg berbau ke-barat2an, tetapi
yg lebih menarik lagi apabila nama Jawa tsb dikombinasikan dgn nama2 yg
biasanya dipakai oleh orang Islam, sebagai contoh Iman Sutrisno, Ahmad
Sutantio atau Yusuf Wibisono.

Lihat saja dari segi penampilan fisik orang Arab jauh berbeda dgn orang
Indonesia, sedangkan orang Tionghoa lebih mirip dgn orang Indonesia, tetapi
kenyataannya orang2 keturunan Arab lah yg lebih mudah dan lebih bisa berbaur
secara luwes dgn kelompok mayoritas, karena mereka menganut agama yg sama
ialah Islam.

Berdasarkan penilitiannya dari Gordon W. Allport, ia menilai bahwa orang yg
beragama lebih berprasangka daripada orang yg tidak beragama, dan prasangka
ini otomatis akan hilang dgn sendirinya, apabila kita menganut agama yg
sama. Tidak bisa dipungkiri bahwa ikatan tali persaudaran dan kefanatikan
kerap saling tercampur dalam agama, dan ini mengakibatkan banyak orang saleh
menjadi rasist.

Mang, agama tidak mungkin dan sebaiknya tidak boleh digunakan hanya sekedar
sebagai alat untuk mempercepat proses pembauran, karena agama itu tidak bisa
dipaksakan. Secara teori memang demikian, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa
banyak orang pindah agama atau memeluk agama tertentu hanya demi kepentingan
pribadinya, umpamanya karena ingin menikah dgn pemeluk agama tertentu.

To be, or not be, that is the question. (Hamlet)

Ada atau tiada, itulah masalahnya, mana yg lebih luhur - menerima dgn rela
atau menentangnya.
Jawabannya ada ditangan Anda sendiri. Disamping itu bukankah tujuan utama
daripada agama itu agar umat manusia bisa menjadi bersatu dlm rasa damai dgn
penuh rasa kasih.

Mang Ucup
Email: [EMAIL PROTECTED]
Homepage: www.mangucup.net






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke