ya, saya kira faktor etos kerja sering luput dari perhatian pengamat ekonomi. Di China, setelah sekian lama di bawah komando pusat, rakyat diberi kebebasan, maka berlomba2lah menjadi kaya, maka mereka semua berusaha keras menjadi kaya. saya menyaksikan sendiri di sana banyak toko dan usaha yang buka sampai tengah malam dan pagi dini, entah kapan istirahatnya. tengah malam, teman saya juga menjumpai seorang staf pemasaran yang sedang menunggu klien di tempat keramaian. setiap berhenti di tempat toko souvernir, langsung disambut para pramuniaga yang begitu aktif membujuk, sampai kita jadi pusing.
 
karena banyaknya saingan, mereka tidak berani lengah, setiap orang membanting tulang, para buruh takut dipecat, toh yang antri mencari kerja demikian banyak.
 
etos kerja ini sebenarnya juga pernah dialami oleh Jepang dan amerika, sebelum mereka jadi manja karena sudah kaya. ini sebenarnya adalah rotasi alami.
 
Salam,
ZFy
----- Original Message -----
Sent: Monday, June 13, 2005 11:54 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Tekstil China Menyerbu seperti Tsunami

Kawan-kawan sekalian,
 
selain faktor perbedaan upah, sarana, dan sistem struktural masing2 negara, saya mau tanya, bagaimana dengan etos kerja?
 
Apakah ada perbedaan yang menyolok antara etos kerja orang di China dan Indonesia?
 
Apa perbedaannya dan faktor apa yang membuatnya beda?
 
 
Terima kasih
 
Jeritan Bisu Kaum Tersisih


.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.




Yahoo! Groups Links

Kirim email ke