Hebat sekali bung ambon.
Kenapa hanya berpangkat mayor? 
Bobot pertanyaannya sama seperti begini:
Jangan naik mobil, karena sering terjadi tabrakan.

Lha wong yang rusak itukan sistem yang telah salah dibangun dari 
awalnya yang notabene juga dipengaruhi perubahan sosial. Perubahan 
sosial itu yach dipengaruhi oleh ideologi. Ideologi itu sendiri 
dipengaruhi oleh akumulasi efek-efek dari perubahan sosial sebelumnya.

Nah, kalo merunut pemikiran ini, kenapa kita tidak membalikan proses 
ini? Dari efek sekarang yang ada, lalu merumuskan ideologi trus 
merealisasikannya pada tataran praxis sehingga diharapkan adanya 
perubahan sosial dan perbaikan dari yang sebelumnya.



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Indonesia terdiri dari berbagai etnik.  Bila asimilasi, timbul 
pertanyaan ke 
> etnik mana harus berasimilasi? Sebab kalau keliru mungkin menjadi 
problem 
> bagi diri sendiri atau generasi mendatang dari mereka yang 
berasimilasi. 
> Selalu ditekankan untuk minoritas mengikuti mayoritas, tetapi 
mengapa tidak 
> sebaliknya,  dengan mendidik diri bahwa yang menjadi warganegara 
mempunyai 
> hak dan kewajiban tanpa dibedakan nama, warna kulit, keturunan, 
bentuk muka, 
> mata, etnik maupun agama dsbnya. Saya kira yang paling cocok ialah 
> integrasi. Apakah pikiran saya keliru?
> 
> Hemat saya alm Sindhunata sudah berasimilasi, ini adalah haknya 
berbuat 
> begitu. Suatu langkah yang wajib dipuji, tetapi secara iseng timbul 
> pertanyaan mengingat pendidikannya yang bagus, mengapa cuma 
mendapat pangkat 
> mayor?
> 
> ----- Original Message ----- 
> From: "ulysee" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
> Sent: Thursday, August 25, 2005 12:50 PM
> Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum 
Mayor Laut K 
> Sindhunata
> 
> 
> > Apa salahnya memperjuangkan paham asimilasi? Selama yang melakukan
> > tanpa paksaan khan bagus?
> > Yang jadi tidak bagus adalah karena kemudian terdapat unsur 
pemaksaan
> > dengan campur tangan pemerintah. Idenya sendiri belah mananya 
yang tidak
> > bagus?
> >
> > Kata cina juga bukannya jelek. Jadi jelek karena banyak yang
> > menjelek-jelekkan toh. Sampe sekarang RRC disebut Cina/China 
apakah
> > jelek?
> >
> > -----Original Message-----
> > From: Dedi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Sent: Thursday, August 25, 2005 5:19 PM
> > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor 
Laut K
> > Sindhunata
> >
> > saya rasa, Sindhunata maupun Harry Tjan hanyalah penjilat yang 
tidak
> > tahu
> > malu.
> > Mereka adalah orang2 yang memperjuangkan paham asimilasi (harus 
membuang
> > ketionghoaan supaya bisa membaur), dan bahkan sindhunata adalah 
orang
> > yang
> > mengusulkan penggunaan kembali kata 'cina'.
> > Kepergian Sundhunata tidak patut untuk dikenang.
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
> >
> > .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.
> >
> > .: Untuk bergabung : 
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
> >
> > .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.
> > Yahoo! Groups Links
> >
> >
> >
> >
> >
> >







------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/ons1pC/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to