Sdr Joeb, Saya belum membaca dan tidak berkepentingan membaca buku Indonesia Jaya ini, dari beberapa diskusi yg anda tulis tentang buku ini, saya mendapat kesan bahwa Indonesia Jaya ini walaupun mengutip dari sumber2 buku2 sejarah yg telah di baca khalayak umum, makna buku ini adalah sebagai "penafsiran sejarah" yg ber sumber dari buku2 ahli sejarah Indonesia.
Para ahli sejarah sebelum menulis buku sejarah , mereka mengadakan research dulu, baik berupa barang2 bukti maupun dari sumber2 catatan2 sejarah yg lain, kemudian masih di cross check dulu dgn data2 yg sudah di tulis oleh ahli2 sebelum nya, dan langkah2 yg lain. Seperti yg anda tuliskan, Indonesia Jaya mengajak "belajar dari sejarah" dan bukan sekedar "belajar sejarah", nah sejarah adalah sesuatu yg pasti dan ada kebenaran nya, bukan sesuatu yg bisa di tafsirkan dan masing2 orang mempunyai penafsiran sendiri2 dan berbeda2 dari sejarah yg sama. Seperti buku bible atau buku2 agama2 yg lain. Contoh nya sejarah pelayaran Cheng Ho ke Nusantara, didapat dari catatan harian pegawai Cheng Ho sendiri dan bukti2 barang2 peninggalan yg ada di Nusantara maupun di Tiongkok, juga dari catatan2 sejarah masa itu (babad tanah Jawi dsb nya), yg tidak pernah menyebut2 adanya misi intimidasi maupun misi utk menaklukkan negara2 Nusantara. Tetapi Anand menafsirkan misi tsb sbg misi unjuk kekuatan/intimidasi karena banyak nya personel dan kapal yg menjadi bagian dari misi tsb. Juga spt di sebutkan oleh rekan XT, tidak adanya penjajahan/kolonisasi dari Tiongkok ke Nusantara, bahkan sama sekali tidak ada perang ataupun kerusuhan pada kedatangan misi tsb, ber kali2 mereka datang di sambut dgn tangan terbuka oleh kerajaan2 Nusantara, membuktikan kalau penafsiran sejarah oleh Anand hanya sekedar yg berada di pikiran dia sendiri, tanpa bukti2 yg menyanggah. Selain itu boleh saya tambahkan, dalam diskusi/laporan diskusi yg di posting dimilis ini, Anad Krishna selalu mempunyai tendensi mencurigai se-olah2 ada upaya expansi negara2 yg mayoritas rakyat ras Cina, China dan Singapore. Sehingga penafsiran sejarah oleh Anad Krishna akan selalu ber dasarkan persepsi dia yg sudah terbentuk sebelum menilai secara objective, spt yg dia lakukan dgn misi Cheng Ho ini. rgds. rene chan --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "joeb0905" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Bpk. Xuan Tong yang baik, > > Dengan senang hati saya mau berdiskusi ttg. isi atau esensi dari > Buku Indonesia Jaya berdasarkan pengalaman pribadi saya membacanya. > Sebenarnya Buku ini mengajak semua lapisan masyarakat Indonesia > untuk belajar dari sejarah bukan sekedar belajar sejarah. Apa makna > yang dapat kita pelajari dari suatu peristiwa di masa lampau. > Bagaimana di masa lalu, kepulauan Nusantara bisa berjaya dan kenapa > kemudian hancur sampai sekarang ini? Apakah 'resep'nya ? Kenapa > konflik horizontal selalu terjadi di negara ini sejak berakhirnya > Kejayaan Kepulauan Nusantara bersamaan dengan runtuhnya Kerajaan > Majapahit ? Dll. > > Tapi bila Bpk. Tong mau memverifikasi atau membandingkan kebenaran > data-data atau fakta-fakta sejarah dari Buku Indonesia Jaya ini > dengan sumber-sumber Bpk. Tong sendiri, bukankah Bpk. salah alamat ? > Bukankah Bpk. sebaliknya menuliskannya itu langsung ke penulisnya, > Bapak Anand Krishna ? Atau, membuat Seminar atau Acara Bedah Buku > ini dengan mengundang penulis dan bertanya langsung ? > > Sumber dr buku Indonesia Jaya ini, seperti yang tertera di dalam > buku ini pun, mengacu pada catatan-catatan Portman yang dikutip oleh > Parlindungan dalam 'Tuanku Rao', 'Nusa Jawa:Silang Budaya' Denys > Lombard, 'Jaringan Ulama' Azyumardi Azra, 'Imajeri India' Dr. Andrik > Purwasito, DEA, 'A History of South-East Asia' D.G.E > Hall, 'Indonesia:ThePossible Dream' Howard Jones, 'Arus Cina-Islam- > Jawa' Sumanto Al Qurtuby, Buku2 Prof. Dr. Slamet Mulyana, Buku2 > Sanusi Pane, dll. > > Apakah sumber-sumber yang dikutip Bpk. Anand Krishna dalam buku > Indonesia Jaya ini 'objektif' dan setara tapi berlawanan dengan > sumber-sumber Pak Tong, rasanya saya bukanlah orang yang tepat untuk > diajak menentukan keabsahan atau keobjektifannya. Maaf, Bpk malah > lebih baik bila membawa buku Indonesia Jaya ini kepada Ahli atau > Peneliti Sejarah, untuk dinilai ke'objektif'annya. > > Tapi sepertinya Dr. Asvi Warman Adam, seorang Peneliti Sejarah Utama > LIPI, yang aktif menulis di Kompas, sudah memberikan sedikit ulasan > beliau tentang sumber-sumber sejarah yang jadi acuan buku Indonesia > Jaya ini dalam kata pengantarnya dengan berjudul "Apakah Indonesia > Akan Jaya ?" > > Sebagai penggemar buku-buku karangan Anand Krishna, buku ini malah > berbeda dengan buku-buku beliau sebelumnya, karena buku ini sangat > banyak mengutip sumber-sumber dari buku lain. Hal ini biasanya tidak > terjadi pada buku-buku beliau sebelumnya. Terima Kasih. > > Namaste, > joeb ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org! http://us.click.yahoo.com/Ryu7JD/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/