Menurut saya Ajaran Konfucius adalah ajaran filosophy hidup. Banyak ajaran dia dipakai sebagai patokan penghidupan dinegara EU. Ump. [free trans.] Do not do to another if you do not want somebody do to you  Saya bukan ahli philosophy ini tetapi banyak sinoloog yg memakai LunYu didalam curiculum mereka untuk mengerti chinese culture. ---- Ini jaman sekarang sangat penting dgn terbukannya pasaran China. Didalam LunYu kan tidak dibicarakan Budha atau agama Tao?
Untuk saya ajaran LunYu tidak berlainan dgn ajaran dari Socrates atau Plato. Filosophy ini penting untuk mengerti kebudayaan EU atau Yunani purwa specific. Saya kira didalam ajaran ini tidak ada pembicaraan tentang dewa2 mereka atau god mereka. Juga filosophy ini tidak membicarakan agama nasrani.
 
Memang diIndonesia dan dinegara barat yg beragama kristen=protestant,  ajaran Kungtze dianggap sebagai agama dan sebagai excuse atau contoh diambil penghormatan leluhur etc. 
 
Indonesia dijajah negara Belanda yg berperang 80 thn melawan agama RK dan dimana raja belanda tidak boleh beragama lain  selain agama protestant.  Agama kristen Belanda memang melarang ajaran Kungtze ini sebagai agama kafir.
 
Tetapi yg saya tahu dari mereka yg keturunan KungTze direct mereka bisa saja beragama tao atau budha [saya tidak tahu apakah ada yg beragama nasrani atau muslim].     Memang yg melakukan ceremony ditemple utk KungTze hanya keturunan dia, tetapi kan ini utk kita juga sama.  Kita pun hanya keluarga sendiri yg menghormati  leluhur kita dan bukan keluarga orang. lain. 
 
Kalau yg beragama catholic biasanya menghormati leluhur kita didalam mausoleum leluhur adalah tugas kita sebagai anggota keluarga dan ada didalam ten commandments.  Orang Italy ada dan semua orang yg beragama rk di latin America sama.   Malah mereka  juga merayakan semacem CingBing yg mereka sebut "all saints day". atau "day of the death" Waktu itu kuburan atau mausoleum dibersihkan dan keluarga berpicnic ditempat kuburan keluarga. Biasanya ini dirayakan difall - November. Utk mereka ini hari raya dan semua ditutup dan ada semacem parade keliling kota.
 
Andreas

Handoko Prasodjo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Bravo Bung Rinto!
 
SOL,
Han
 
----- Original Message -----
Sent: Tuesday, December 27, 2005 1:30 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Lun Yu Sehari-hari--perlu disalin di milis BT

Erik menulis:

Demikian pendapat saya. Mohon dikoreksi bila saya salah.
(Saya heran, kenapa Rinto Heng yang adalah salah satu moderator bisa
jadi ikut-ikutan tidak setuju dengan postingan Lun Yu??)


Salam,


Erik


Rinto Jiang:

Hm, Erik-heng,

Kalau dibaca lagi secara teliti, maka di dalam posting saya itu ada terkandung perasaan setuju saya atas posting Lun Yu, cuma karena saya bertindak sebagai moderator, maka sebelum ada kesimpulan lebih lanjut atas kontroversi ringan Lun Yu di milis, maka tentu saja saya harus mengambil sikap netral terlebih dahulu.

Di dalam posting itu, saya menekankan universalisme ajaran Konfusius sehingga walaupun Konfusianisme dilembagakan sebagai agama oleh sekelompok orang, tidak langsung ajaran Konfusius itu menjadi suatu yang haram karena diklaim sebagai ajaran agama. Hal ini menjadi sensitif karena kita telah sejak lama dididik bahwa agama itu menjadi titik tolak utama dalam mengemukakan pandangan apapun. Agama terlalu dipolitisir di Indonesia. Ini pendapat saya dari dulu.

Universalisme Konfusianisme itu dapat ditarik ke 2000 tahun lalu sejak Dinasti Han, apapun agama negara pada saat itu, tetap saja Konfusianisme mendapat tempat sebagai filosofi pemerintahan dan negara. Bahan ujian kenegaraan tidak pernah memakai ajaran2 lain selain Konfusius. Di zaman Han, Taoisme pernah berusaha menandingi Konfusianisme, namun tetap saja kalah dalam hal universalisme. Konfusianisme tetap dapat lebih banyak diterima oleh khalayak. Hal yang sama terjadi di Dinasti Tang di mana Buddhisme berjaya, Konfusianisme tidak pernah digantikan oleh Buddhisme sebagai filosofi negara. Hal ini terus berlangsung sampai zaman Qing.

Universalisme Konfusianisme daapt dilihat dari satu hal lagi, yaitu bagaimana misionaris Yesuit bukan hanya menyebarkan ajaran Kristen di Tiongkok, namun juga menerjemahkan ajaran Konfusius dan membawanya ke Eropa. Bila ada pengaruh ajaran Konfusius di dalam filsafat Barat, jangan pernah merasa heran.

Dari sini, tidak usah disuratkan, saya tidak merasa Lun Yu tidak pantas di sini. Demikian supaya jelas.


Rinto Jiang



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.




SPONSORED LINKS
Indonesia Culture Chinese


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke