Walawww. GUE LAHIR dan TINGGAL DI INDONESIA selama 24 tahun, belajar dari TK 0 SAMPE UNIVERSITAS, apa seh yang kamu ragukan bahwa org tionghua ga tau sejarah mengenai INDONESIA?
aneh2 aja, mungkin loe yg ga pernah sekolah, masa dikira di sekolah ga pernah diajarin pelajaran SEJARAH. wismilak --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "UKM BANGKA" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Boleh-boleh saja tahu tentang sejarah China, namun kita Warga Negara Indonesia seharusnya harus lebih tahu tentang sejarah Indonesia, bukan sebaliknya. > > Wassalam > ----- Original Message ----- > From: xiaolongni73 > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Sent: Tuesday, January 17, 2006 10:53 PM > Subject: [budaya_tionghua] Bangsa Tionghoa Selamanya Jangan Sampai Melupakan Peristiwa-Peristiwa Sejarah > > > Bangsa Tionghoa Selamanya Jangan Sampai Melupakan Peristiwa- Peristiwa > Sejarah. > > Selama beratus-ratus tahun bangsa Tionghoa mengalami begitu banyak > kesulitan, bencana, tragedi maupun pelecehan / penghinaan, semua ini > telah tercatat dalam sejarah perjalanan hidup bangsa Tionghoa; setelah > menginjak abad ke 20, bangsa Tionghoa mulai bangkit, terutama dalam > kurun waktu 50 tahun kemudian, Tiongkok telah mengalami perkembangan > yang luar biasa pesat sehingga mencengangkan dunia, sehingga saat ini > telah menjadi bangsa yang tak bisa dihina atau direndahkan martabatnya > oleh siapapun juga. > Sekarang cobalah kita membolak-balik buku sejarah, berbagai tragedi > sejarah yang berurai darah dan air mata akan meninggalkan jejak- jejak > rasa malu dan kebencian yang sangat dalam; sedangkan sejarah yang > mencatat kebesaran dan kemakmuran, juga selamanya akan menjadi > kebanggaan kita. > Marilah kita mencatat perjalanan sejarah, membimbing generasi penerus, > kita harus memahami bagaimana para leluhur kita melewati perjalanan > kehidupan ini. > > 1. Perang Candu. > Tanggal 5 Januari 1840, pemerintah Dinasti Qing memerintahkan Gubernur > provinsi Canton (Guangdong) Lin Zexu guna memberantas peredaran candu, > dia lantas menginstruksikan untuk memusnahkan dengan cara membakar > habis candu sitaan sebanyak 20 ribu kotak di pelabuhan Hu Men di kota > Guangzhou, inilah yang menjadi pemicu awal dimulainya perang candu > tanggal 28 Juni 1840. Dibawah gencarnya tembakan peluru meriam > (bombardemen) dari armada kapal perang Inggris, pasukan Qing mengalami > kekalahan besar, akhirnya pada tanggal 29 Agustus 1842 oleh pemerintah > Inggris dipaksa menanda-tangani "Perjanjian Nanjing"dimana isinya > Tiongkok harus menyerahkan kota pelabuhan Hongkong kepada pihak > Inggris ditambah dengan ganti rugi kepada pihak Inggris sebesar 20 > ribu tail perak. Ini adalah merupakan penghinaan paling besar yang > dialami bangsa Tionghoa, setelah menginjak abad ke 20 tepatnya > dasawarsa 90-an, yaitu tanggal 1 Juli 1997, dibawah tekanan Republik > Rakyat Tiongkok (RRT) yang besar dan kuat, Hongkong akhirnya bisa > kembali ke pangkuan negeri leluhur. > > 2. Pemberontakan Boxer (Tinju Keadilan) > Tanggal 6 Oktober 1860, di masyarakat timbul gerakan-gerakan / > pemberontakan bersenjata seperti "Gerakan Tinju Keadilan" yang > mengusung slogan atau kebijakan seperti "Jatuhkan Qing Pulihkan > Ming", ada juga yang lain dengan slogan "Bantu Qing Hancurkan Barat", > mereka melancarkan serangan ke kantor-kantor kedutaan / perwakilan > negara-negara asing, menyerang semua kepentingan-kepentingan > negara-negara Barat. Sehingga akhirnya negara-negara Barat tersebut > membentuk aliansi "Pasukan Gabungan 8 Negara" dengan menyerang ibu > kota Beijing, tanggal 18-20 September 1860 mereka membakar dan > menghancur-leburkan kompleks bangunan istana "Yuan Ming Yuan", disini > pasukan 8 negara Barat ini melakukan aksi pembakaran, pembantaian, > penjarahan dan perampokan, sehingga Tiongkok mengalami kerugian yang > tak terhitung banyaknya dengan hilangnya benda-benda pusaka warisan > berbagai dinasti serta harta kekayaan kekaisaran yang bernilai > historis sangat tinggi. Perang ini, selamanya akan menjadi noda hitam > dalam sejarah yang tak mungkin bisa dihapuskan oleh mereka > negara-negara imperialis tersebut. > > 3. Insiden 18 September. > Tanggal 18 September 1931, militer Jepang yang fasis mengirim > bala-tentaranya untuk menyerbu dan menduduki 3 provinsi di wilayah > Timur Laut Tiongkok, dengan maksud untuk merampas dan menguasai > kekayaan sumber alam di wilayah tersebut, ini menimbulkan kemarahan > dan kebencian luar biasa rakyat Tiongkok, selanjutnya, Jepang masih > tak puas dan semakin serakah, tanggal 7 Juli 1937 Jepang memprovokasi > "Insiden Lu Gou Qiao / Insiden Jembatan Lu Gou". Dengan alasan inilah > Jepang menginvasi Tiongkok. > Ini akhirnya membangkitkan gelombang perlawanan melawan fasisme Jepang > di seluruh negeri Tiongkok. Tahun ini yaitu pada tanggal 18 September > 2006 adalah tepat 75 tahun peringatan "Insiden 18 September", siapapun > dia orangnya yang masih berdarah Tionghoa, wajib untuk tidak melupakan > insiden sejarah yang merendahkan negara ini, wajib untuk tidak > melupakan pelajaran yang bisa dipetik dari sejarah kebangsaan ini. > > 4. Pembantaian Nanjing. > Tanggal 12 Desember 1939, tentara fasis imperialis Jepang menyerang > dan menduduki kota Nanjing, hari berikutnya tanggal 13, dengan tidak > berperi-kemanusiaan alias biadab tentara fasis Jepang membantai rakyat > yang tidak berdosa, melaksanakan aksi yang kemudian hari dikenal dunia > sebagai "Pembantaian Nanjing", tercatat sekitar 300 ribu rakyat > Tiongkok menjadi korban keganasan tentara fasis Jepang ! > Meskipun kaum militer fasis Jepang sekuat tenaga memungkiri atau tidak > mengakui kejahatan terhadap kemanusiaan ini, namun sejarah tetap tak > bisa dihapus, terlalu banyak fakta maupun saksi yang tak bisa > dibantah, saat ini pemerintah Jepang maupun sisa-sisa kekuatan militer > fasis Jepang berusaha untuk melepaskan diri dari tanggung jawab atas > kejahatan kemanusiaan ini, namun tujuan mereka tidak mungkin tercapai. > Kita harus mengingat dalam-dalam pelajaran dari sejarah ini, suatu > hari nanti, mereka pasti dan harus mempertanggung-jawabkan semua > kejahatannya di hadapan segenap rakyat Tiongkok! > > 5. Kemenangan perang melawan Jepang > Tanggal 15 September 1945, perang dunia ke 2 resmi berakhir, setelah > melalui perang rakyat yang berkepanjangan hingga 8 tahun lamanya > akhirnya Tiongkok bisa mengalahkan tentara fasis Jepang, seluruh dunia > ikut bersuka-cita. Ini adalah persembahan terbesar rakyat Tiongkok > untuk perdamaian dan demokrasi di dunia, kemenangan ini diraih tidak > dengan mudah, kita selamanya harus mengingat tanggal kemenangan ini. > > 6. Kelahiran Republik Rakyat Tiongkok > Tanggal 1 Oktober 1949, rakyat Tiongkok dipimpin oleh Ketua Partai > Komunis Tiongkok Mao Zedong , setelah melalui perang pembebasan 4 > tahun lamanya, akhirnya bisa mengalahkan tentara nasionalis yang > didukung Amerika Serikat, menggulingkan pemerintahan Republik > Tiongkok, di lapangan Tiananmen Beijing resmi diumumkan berdirinya > Republik Rakyat Tiongkok (RRT), rakyat Tiongkok selamanya akan tegak > berdiri! Ini adalah titik tolak sejarah, sejak saat itu Tiongkok > seperti seorang raksasa yang berdiri di barisan bangsa-bangsa dunia. > > 7. Era keterbukaan dan reformasi > Pada tahun 1987, dibawah pimpinan pusat Partai Komunis Tiongkok dan > Deng Xiaoping, Tiongkok mulai melaksanakan kebijakan pintu terbuka dan > reformasi, melaksanakan kebijakan pembangunan ekonomi > berkesinambungan, sejak saat itulah, ekonomi Tiongkok melesat laksana > roket terbang ke angkasa, mulailah perubahan Tiongkok yang miskin dan > terbelakang menjadi negara besar yang sedang giat membangun. > > 8. Sukses memperoleh hak menyelenggarakan pesta Olympiade > Tanggal 13 Juli 2001, adalah satu tanggal yang dirasa paling > membanggakan oleh rakyat Tiongkok. Pada hari itu di Moskow, Tiongkok > memperoleh hak untuk menyelenggarakan pesta oleh raga sejagat > Olympiade tahun 2008 di Beijing, ini merupakan simbol pengakuan atas > kebesaran Tiongkok, ini juga kebanggaan 1,3 miliar jiwa rakyat > Tiongkok. Kita percaya, Olympiade 2008 ini, pasti menjadi pesta olah > raga sejagat paling sukses, paling semarak dan paling meriah, > atlet-atlet Tiongkok pasti mencatat prestasi yang lebih membanggakan, > menunjukkan kebesaran Tiongkok kepada dunia, Tiongkok adalah negara > yang tak lagi menerima penghinaan atau pelecehan di dunia ini. Rakyat > Tiongkok harus giat bekerja keras, membangun perdamaian dunia, > sehingga dunia selamanya akan damai. > > 9. Kapsul Antariksa "Shenzhou 6" (Kapal Dewa) sukses meluncur ke > angkasa luar. > Tanggal 12 Oktober 2005 adalah hari yang dirasa paling membanggakan > bagi putra-putri bangsa Tionghoa di seluruh dunia. Pada hari itu, > wahana antariksa berawak "Shenzhou 6" sukses meluncur ke angkasa luar, > lantas mengorbit bumi selama beberapa hari, kemudian suskes pulang > kembali ke bumi dengan selamat, dua orang antariksawan Tiongkok > (Taikonot) yaitu Nie Haisheng dan Fei Junlong mendarat dengan selamat. > Ini adalah kelanjutan program ruang angkasa Tiongkok sebelumnya yaitu > "Shenzhou 5" yang juga sukses membawa Taikonot Yang Liwei mengorbit di > angkasa luar. Ini sekali lagi membuktikan, besarnya potensi dan > kekuatan Tiongkok. > Sukses Tiongkok dalam misi luar angkasa ini, digunakan untuk > tujuan-tujuan damai, tidak ditujukan untuk mengancam negara lain atau > individu siapapun juga, Tiongkok mengalami kemajuan pesat dalam iptek, > dibarengi dengan kebijakan damai, ini bukan hanya menjadi kebanggaan > rakyat Tiongkok, namun juga suatu kontribusi signifikan bagi dunia > ilmu pengetahuan, teknologi serta perdamaian dunia. > > 10. Sambutan tahun baru Presiden Hu Jintao > Tanggal 31Desember 2005, Presiden Tiongkok Hu Jintao dalam pidatonya > menyongsong tahun baru 2006 mengambil tema (Bergandeng-Tangan Untuk > Membangun Dan Menjaga Perdamaian, Bersama-Sama Memakmurkan Dunia Yang > Harmonis). Tema ini menerangkan pandangan Tiongkok demi membangun > dunia yang harmonis. Para pengamat mengatakan disebut-sebutnya > pemikiran untuk mewujudkan "Dunia Harmonis" adalah kebijakan inti yang > paling jelas dari politik luar negeri Tiongkok. Tiongkok mengatakan > bahwa setiap negara berhak untuk memilih jalan untuk mengembangkan > taraf kehidupan masyarakatnya masing-masing, saling meminjam referensi > serta meniadakan diskriminasi, belajar dari kekuatan yang lain untuk > mengatasi kelemahan dalam negeri, mendorong setiap negara untuk > bangkit dan berkembang sesuai dengan kondisi masing-masing negara > tersebut, harus memperkuat hubungan dan komunikasi diantara berbagai > peradaban dan kebudayaan. Kata sambutan dari Presiden Hu Jintao ini > dipandang para pengamat Internasional sebagai kontribusi pemikiran > yang sangat berharga bagi dunia. > > 11. Memanfaatkan kemajuan iptek untuk menyatukan perkembangan > masyarakat di segala aspek. > Tiongkok tetap akan memanfaatkan kemajuan iptek untuk menyatukan > perkembangan ekonomi dan masyarakat di segala aspek, sekuat tenaga > mempercepat reformasi dan keterbukaan, sekuat tenaga memperkuat > kemampuan inovatif dalam negeri, sekuat tenaga mendorong reformasi > birokrasi badan / lembaga ekonomi serta perubahan untuk metode > pertumbuhan ekonomi, sekuat tenaga mempertinggi kualitas pertumbuhan > ekonomi serta keuntungan yang bisa diraih, bekerja keras mendorong > perkembangan ekonomi masyarakat yang semakin hari semakin cepat. > Sehingga seluruh rakyat dapat menikmati buah perkembangan reformasi. > > 12. Bersatu secara damai, satu negara dua sistim. > Menghadapi masalah di selat Taiwan, Presiden Hu Jintao menegaskan akan > tetap mengambil prinsip dasar kebijakan "Bersatu Secara Damai, Satu > Negara Dua Sistim", mempertahankan kebijakan "Satu Tiongkok" tak akan > pernah berubah, tidak akan membuang kebijakan bekerja keras untuk > bersatu secara damai, tidak merubah kebijakan untuk > mengimplementasikan harapan rakyat Taiwan, menentang keras segala > upaya untuk mencoba-coba memisahkan diri yang menuju ke arah "Taiwan > Merdeka", menyelesaikan dan mendorong hubungan kerja-sama di selat, > melindungi perdamaian di selat Taiwan, mendorong usaha besar untuk > persatuan Tiongkok secara damai. > > Huang Bingkang (Ditulis awal tahun 2006 di Jakarta) > > Dikutip dan diterjemahkan dari Harian Qian Dao Ri Bao terbitan > Surabaya edisi 14 Januari 2006. > > > > > > > > > > > > > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. > > .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. > > .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. > > .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. > > > > SPONSORED LINKS Indonesia Culture Chinese > > > ------------------------------------------------------------------- ----------- > YAHOO! GROUPS LINKS > > a.. Visit your group "budaya_tionghua" on the web. > > b.. To unsubscribe from this group, send an email to: > [EMAIL PROTECTED] > > c.. Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. > > > ------------------------------------------------------------------- ----------- > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/