----- Original Message -----
Sent: Tuesday, January 24, 2006 4:40
AM
Subject: Ini Contoh Yang Pas (Re:
[budaya_tionghua] Rencana Pelarangan Bahasa Asing Di Tempat Umum)
----- Original Message -----
Sent: Tuesday, 24
January, 2006 14:34
Subject: RE:
[budaya_tionghua] Rencana Pelarangan Bahasa Asing Di Tempat
Umum
Beberapa
toko yang dari dulu menggunakan nama tionghoa misalnya Toko Eng Ju Seng
sekarang sudah menempelkan kembali nama tokonya.
-------------------------------
Nah, contoh Min Hui lauwheng ini pas untuk
dipakai menjelaskan.
Yang nanti diminta untuk tidak dipakai bukan
"Eng Ju Seng"-nya!
Tetapi kalau di papan besar toko itu tercantum
kalimat: "Eng Ju Seng - Computer Shop", akan diminta merubahnya menjadi "Eng
Ju Seng - Toko Komputer".
Atau "Eng Ju Seng Chinese Restaurant", akan
diminta mengganti menjadi "Rumah Makan Tionghoa Eng Ju Seng".
Kalau misalnya di restoran Eng Ju Seng itu
(restoran juga tempat umum!) lalu mau ada yang pidato bahasa Inggris atau
Jepang, atau mau ada yang nyanyi "Cucakrowo" atau "Qin Ren De Yan Lei",
atau mau pasang spanduk "Sin Cun Kiong Hie" atau "Gong Xie Fat Choy", atau mau
pengajian bahasa Arab atau san seng bahasa Hokkian, silahkan
saja!!
Hal seperti ini sudah lama berlaku di Malaysia
(dan juga Brunei). Di sana tidak ditulis "Eng Ju Seng Beauty Parlour",
melainkan "Bilek Kecantekan Eng Ju Seng"!
Waktu pertama membaca itu, saya menertawakan
kata padanan "bilek kecantekan" itu, tetapi setelah merenungkannya, saya kagum
pada tekad orang Malaysia untuk menjunjung tinggi bahasanya.
Wasalam.
------------
PS: Untuk yang belum tahu lagu favorit saya
itu,
saya attach-kan
di sini MIDI file-nya, he he he...
.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.
.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.
SPONSORED LINKS
YAHOO! GROUPS LINKS