Soeharto mantan pemimpin ORBA, rumors nya punya darah keturunan Cina..... kalo benar ironis yah.... mudah2an salah..... ----- Original Message ----- From: HKSIS To: HKSIS-Group Sent: Tuesday, February 14, 2006 2:06 PM Subject: [budaya_tionghua] Fw: Han hWie Song: Sebutan Tionghoa dan Cina revisited 2
Sebutan Tionghoa dan Cina revisited ----- Original Message ----- From: Han Hwie Song To: Tionghoa-net ; C.T. Chan ; Jonathan Goeij ; K. Prawira ; Nasional-list Sent: Tuesday, February 14, 2006 1:12 PM Subject: Re: Han hWie Song: Sebutan Tionghoa dan Cina revisited 2 Sebutan Tionghoa dan Cina revisited Saya pulang dari kunjungan ke Indonesia, saya membaca di HKSIS polemik mengenai sebutan Tionghoa dan Cina yang sejak lama sudah di-diduskusikan, dan saya pernah menulis dua essai tentang masalah ini. Persoalan ini adalah kompleks dan ternyata adalah sala satu persoalan mengenai "masalah etnis Tionghoa". Kompleks karena doeloe pengantian nama Tionghoa menjadi Cina oleh Orba adalah tindakan politis. Zhuang Zi, sala seorang Taoist yang besar mengatakan:"apabila dari semula kita menyebut heaven sebagi kuda dan earth sebagi macan, maka heaven dan earth masing masing bernama kuda dan macan". Namun kalau sudah diberi nama orang harus memanggil nama yang benar untuk menghindari salah pengertian. Confucius adalah filosof yang pertama yang menghubungan nama dengan fungsi, karenanya nama sangat penting bagi beliau. Beliau tentu tidak setuju apabila bunga mawar diberi nama anggrek, karena ini memberi pada pendengar persepsi pada bunga yang lain. Seorang yang disbut ayah, harus memenuhi fungsinya sebagai ayah: dia harus bekerja untuk dapat memelihara penghidupan keluarganya dan pendidikan anak anaknya etc.. Demikian pula orang yang disebut sebagai raja, menteri dsb.-nya, harus berfungsi sebgai raja atau menteri, kalau tidak orang itu tidak sesuai dengan sebutan yang diberikan padanya. Confucius berlawanan pendapat dengan Shakespeare yang mengatakan:"apakah nama itu ? Anda dapat menyebutnya bunga mawar dengan nama apa saja, bunga mawar tetap bunga mawar." Tiongkok diluar negeri dari semula sejak negara-negara Barat mengenal negara ini disebut China dan orang Tionghoa disebut Chinese, karenanya tidak dipersoalkan lagi tentang sebutan China dan Chinese. Mungkin asal usul nama China dari Qin (Chin) dinasti, yg mempersatukan Tiongkok, karenanya oleh orang-orang Barat dinamakan China. Sebetulnya nama Tionghoa ini dipandang penting oleh rakyat Tiongkok serta pemimpinnya, betapa tidak, Sun Yat-Sen, bapak revolusi Tiongkok menamakan negara yang didirikan sebagai Zhong Hua Ming-Guo atau Republik Zhonghua ( Zhonghua atau Tionghoa). Mao Ze-Dong menamakan negara yang didirikan Zhong Hua Renming Gonghe Guo atau Republik Rakyat Zhonghua. Orang Tionghoa di Indonesia sedari dahulu, sebelum masa Orba, baik oleh pemerintah maupun media massa disebut Tionghoa. Sebutan ini dihargai oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia sebelum jaman Orba. Mereka senang dengan panggilan Tionghoa, karena kata Cina pada Tempo Doeloe adalah sebutan ejekan terhadap mereka. Pemerintah umumnya merobah peraturan/hukum dengan maksud tertentu ialah untuk kepentingan rakyat pada umumnya. Karena itu yang penting ialah sejarah, asal usul dan tujuan mengapa penggantian sebutan ini? Kita mengetahui bahwa penggantian sebutan ini bersamaan waktunya dengan berbagai aturan-aturan yang discriminatif, sekolah sekolah Tionghoa ditutup, koran-koran Tionghoa ditutup, kebudayaan Tionghoa dan bahasa Tionghoa dilarang di tontonkan di umum. Dapat dimengerti bahwa bagi orang Tionghoa terutama golongan seniornya pengantian nama ini dipaksakan jelas tidak democratis dan apalagi sebutan tersebut dahulu adalah suatu ejekan. Kalau WNI keturunan Tionghoa dianggap sebagai penduduk integral dari masyarakat Indonesia bukankah perlu saling menghormat dan toleran? Saya rasa persoalannya perlu didiskusikan mendalam agar semua golongan yang bersangkutan bisa saling menerima dan memberi sehingga masing masing bisa menerima sebutan mana yang dapat ditrima oleh golongan yang bersangkutan. Bukankah ini suatu tindakan uluran tangan yang baik, simpatik dan dapat ditrima oleh chalayak ramai demi persatuan bangsa?! Saya dapat mengerti bahwa generasi muda tidak keberatan dengan sebutan ini karena mereka tidak mengenal sejarahnya dan mereka sudah biasa dengan sebutan Cina. Dr. Han Hwie-Song Breda, 12-2-2006 (Holland) [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. SPONSORED LINKS Indonesia Culture Chinese ------------------------------------------------------------------------------ YAHOO! GROUPS LINKS a.. Visit your group "budaya_tionghua" on the web. b.. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] c.. Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. ------------------------------------------------------------------------------ [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/