Ikut nimbrung sedikit,
Harus diakui, bahwa banyak generasi muda yang lahir
zaman orba, baik orang Tionghoa atau non Tionghoa,
tidak sadar lagi bahwa istilah Cina mengandung
penghinaan. Mereka biasa saja, karena sudah terbiasa.
Akan tetapi kalau diusut ke akarnya, masalah itu
mempunyai dasar rasialis. Ini yang berbahaya, ini yang
harus dilawan. Yang tidak tahu, setelah tahu pun harus
mengerti, ini bukan masalah pribadi, tapi masalah
harga diri suatu suku bangsa di negera Indonesia yang
mengaku demokrasi. Mereka harus mendukung perjuangan
ini. BAGAIMANA ORANG AKAN MENGHARGAI KITA, ORANG
TIONGHOA INDONESIA, KALAU ANGGOTA KITA SENDIRI LEBIH
SENANG DIHINA DENGAN PANGGILAN CINA?
Kita patut mencontoh rekan-rekan di California US.
Mereka (orang Tionghoa Indonesia) yang bermukim di
sana menggunakan istilah Tionghoa, bahkan dalam bahasa
Inggeris sekalipun, agar tidak rusuh dengan istilah
Cina dan China yang sering dikaburkan. Mereka
mendirikan Tionghoa Cultural Centre. Kalau disebut
Chinese Culturan Center, orang mengira itu didirikan
oleh orang-orang dari Tiongkok, tapi Tionghoa Cultural
Center jelas milik orang Tionghoa Indonesia.
Apakah orang Tionghoa Indonesia sendiri suka
menggunakan kata Cina? Yah, tapi perhatikan. Kalau ada
orang Tionghoa yang licik, jahat, atau arogan, orang
Tionghoa sendiri akan memanggilnya si Cina gila. Tapi
orang Tionghoa yang baik-baik mereka akan menyebut
Tionghoa atau Tnglang atau Thongnyin kalau orang Kheq.
Jadi jelas, orang Tionghoa sendiri menggunakan istilah
Cina itu untuk yang negatif.
Mengapa ada sebutan Cina Benteng. Beberapa anggota
milis ini beberapa saat lalu sepakat untuk menggunakan
istilah Tionghoa Benteng. Mengapa? Memang Cina Benteng
itu mengandung hinaan. Mereka miskin, tak
berpendidikan, hidup di rumah-rumah kumuh, banyak yang
jadi tukang beca dll. Sekarang teman-teman merasa
salah kita menamakan mereka Cina Benteng, mereka warga
kita, sama dengan warga negera Indonesia yang lain,
hanya ekonominya lemah, maka mereka berhak disebut
Tionghoa Benteng bukan Cina benteng lagi.
Salam
LU


--- ChanCT <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Bung Min Hui yb,
> 
>     Ya, betul. Di grassroot yang anda maksudkan,
> dalam pergaulan sehari-hari yang saya nyatakan,
> dimana kita hidup bersama, besar bersama, bermain
> bersama, makan bersama, kerja bersama, penggunaan
> istilah Cina dikalangan anak-anak muda memang tidak
> ada maksud penghinaan atau merendahkan, ya
> boleh-boleh saja. Sebenarnya saja, disaat Pemerintah
> RI masih secara resmi penggunaan istilah
> Tiongkok/Tionghoa, sebelum G30S tahun 65 itu,
> didalam pergaulan juga sering kita disebut Cina
> dalam pergaulan, dan tidak tidak menjadi masalah
> karena memang mereka yang menyebut tidak bermaksud
> menghina atau merendahkan kita. Biasa saja. Jadi,
> tidak sedikitpun maksud saya memaksakan orang untuk
> segera merubah penyebutan Cina yang sudah terbiasa
> itu menjadi kembali dengan Tiongkok/Tionghoa. Tidak.
> 
> 
>     Yang menjadi masalah tentunya adalah sikap
> Pemerintah RI, dimasa kekuasaan Orba yang bergajul
> dan tidak beradab itu, yang sengaja kembali
> menggunakan "Cina" untuk meningkatkan aksi
> anti-Tiongkok dan sekaligus menghina, merendahkan
> etnis Tionghoa di Indonesia, dan, ... hendaknya
> sikap demikian ini jangan diteruskan berlarut
> terlalu lama. Hendaknya Pemerintah SBY bisa
> melangkah maju selangkah lagi mencabut itu Keputusan
> Presidium Kabinet yang secara resmi mengganti
> penggunaan istilah Tiongkok/Tionghoa menjadi Tjina,
> dalam waktu tidak terlalu lama lagi! Mudah-mudahan.
> Dan sebelum Pemerintah secara resmi menggunakan
> kembali istilah Tiongkok/Tionghoa, kita-kita didalam
> pembicaraan resmi dan Media-pers hendaknya juga
> sudah bisa kembali menggunakan istilah
> Tiongkok/Tionghoa, sebagaimana dilakukan oleh ke-3
> Presiden terakhir itu (Gus Dur, Megawati dan SBY).
> 
>     Dan bagi bung Min Hui yang tentunya etnis
> Tionghoa, tidak perlu merasakan risih akan etnis
> Tionghoa yang melekat di-dirinya sejak lahir. Ingat,
> tidak ada salahnya kita dilahirkan sebagai etnis
> Tionghoa, kita tidak bisa memilih hendak dilahirkan
> sebagai etnis atau suku apa. Terimalah apa adanya,
> tanpa sedikitpun menyesali kenapa dilahirkan sebagai
> etnis Tionghoa yang selalu didiskriminasi dan
> direndahkan orang, dengan berani tetap tegak berdiri
> untuk memperjuangkan hak dan keadilan sebagai salah
> seorang elemen bangsa Indonesia.
> 
>     Salam,
>     ChanCT
>   ----- Original Message ----- 
>   From: Min Hui 
>   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com ;
> 'Tionghoa-Net' 
>   Sent: Tuesday, February 14, 2006 1:03 PM
>   Subject: RE: [budaya_tionghua] Re:Min Hui Re:
> istilah TIONGHOA => ChanCT & Karang Terjal
> 
> 
> 
>   Pak ChanCT dan Pak Karang_Terjal yg baik,
> 
>   Maaf, saya gabungkan saja email bapak berdua
> karena apa yang ingin saya
>   sampaikan adalah murni pendapat pribadi; atau mau
> dianggap pendapat
>   pendamping terserah bagaimana penilaian
> masing-masing.
> 
>   Saya yang lahir jauh setelah hiruk-pikuk antara
> Indonesia - Tiongkok tentang
>   masalah penyebutan bangsa atau keturunan tionghoa
> / cina di Indonesia
>   memandang hal ini merupakan masalah masa lalu;
> jangan / tidak perlu lagi isu
>   ini membebani generasi berikutnya sehingga bisa
> menimbulkan lagi gesekan2
>   yang tidak perlu.
> 
>   Seperti yg saya utarakan sebelumnya, dalam isu
> "tionghoa atau cina",
>   masyarakat tionghoa/cina Indonesia terbagi atas:
> yang sangat keberatan kalau
>   dipanggil dengan cina dan yang tidak keberatan mau
> dipanggil cina atau
>   tionghoa.
> 
>   Pemerintah dan birokrat mulai dari jaman Gusdur
> hingga sekarang sudah boleh
>   dibilang dalam acara dan surat resmi sudah
> menggunakan istilah Tionghoa.
>   Kecuali negara, ada yang masih memakai China, ada
> yang menggunakan Tiongkok.
>   Ini merupakan hal yang menggembirakan, akan tetapi
> di grass-root masih
>   banyak yang belum dapat merubah serta-merta akibat
> kebiasaan masa lalu yang
>   masih melekat.
> 
>   Yang saya tekankan disini adalah ketulusan. Buat
> apa mempertahankan suatu
>   nama/panggilan bila tidak dibarengi ketulusan?
> Pertanyaan Sdr. Karang_Terjal
>   agar menghimbau teman2 saya dari suku lain untuk
> menggunakan tionghoa sudah
>   dijalankan mereka walaupun kadang kelepasan karena
> kebiasaan sejak lama yang
>   terpelihara. 
> 
>   Buat saya dan teman2 yang sudah bergaul, minum
> mabuk bersama, teriak rame2
>   saat nonton English Premier League, saling bantu
> saat acara sosial, dll.
>   kami tidak lagi mempermasalahkan apakah Joko,
> Acong, atau Sitorus.
>   Barangkali member yang sering kumpul dengan teman2
> suku lain dapat
>   memberi/menambahkan komentar.
> 
>   Saya juga bisa mengerti dan paham sekali banyak
> saudara tionghoa kita yang
>   SANGAT KEBERATAN di panggil dengan sebutan cina,
> dan saya sangat menghormati
>   pendapat/pandangan tersebut yang berdasarkan
> sejarah masa lalu, makanya kami
>   juga menghimbau agar teman2 pelan-pelan
> meninggalkan sebutan cina terutama
>   terhadap tionghoa senior.
> 
>   Demikian pendapat saya, saya juga mohon pandangan
> senior2 apakah pandangan
>   saya ini salah dan bagaimana sebaiknya.
> 
> 
>   Salam,
>   Min Hui
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>   > -----Original Message-----
>   > From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
>   > [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
> Behalf Of ChanCT
>   > Sent: Monday, February 13, 2006 9:40 PM
>   > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com;
> Tionghoa-Net
>   > Subject: [budaya_tionghua] Re:Min Hui Re:
> istilah TIONGHOA
>   > 
>   > Bung Min Hui yb,
>   > 
>   >     Mungkin bung kurang mengikuti diskusi
> istilah Cina-Tionghoa yang telah
>   > terjadi beberapa hari ini. Tidak apa, saya
> mencoba menjelaskan sekali
>   > lagi, begini sederhanya:
>   > 
>   > 
> 
> 
> 
> 
> 
>   .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah
> Tiongkok :.
> 
>   .: Kunjungi website global :
> http://www.budaya-tionghoa.org :.
> 
>   .: Untuk bergabung :
> http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
> 
>   .: Jaringan pertemanan Friendster :
> [EMAIL PROTECTED] :. 
>   Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
>    
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 
> 
> 


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke