Mbon, ada usulan santai tapi serius juga :

Bagaimana kalau dibebaskan saja. Pemimpin boleh dari agama apapun asal 
etnisnya arab ? Kan dia juga bisa bicara dengan bahasa yang dimengerti 
Allah ?

Yas


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Hemat saya usulan ummat Buddha untuk warga Tionghoa Muslim jadi 
petinggi negara  itu suatu pikiran yang baik, sebab Indonesia adalah 
negara semi-teokratis. Lihat saja di Aceh diberlakukan syarat Islam, 
di Sulawesi Selatan katanya juga demikian. Kalau tak salah beberapa 
hari lalu salah satu koran di Jakarta menulis bahwa UU pronografi 
adalah memasukan Syarat Islam melalui pintu belakang. Gambar nyata 
lain ialah  kalau petinggi negera berbicara selalu dimulai dengan 
ucapan salam dalam bahasa Arab. Bukankah bahasa Arab itu yang 
dimengerti Allah. Kalau diangkat yang bisa tidak bisa bahasa Arab, 
berarti repot di bumi mau pun terhadap Allah.
> 
----cut






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to