Budaya Ciak-ciu masih mendominasi di daerah saya. Terbalik dengan Jakarta dan mungkin kota besar lainnya, di daerah saya malah jarang sekali pesta perkawinan orang tionghoa yang diadakan dengan pesta prasmanan.
Ciak-ciu yang diadakan di restoran2 biasanya yang seperti anda sebutkan, jadi makanannya datang satu-persatu (dan biasanya ada 8 jenis) plus penutup bisa berupa pudding atau es buah/ es longan. Yang ini lebih banyak ditemui di kota Medan. Ada lagi model ciak-ciu yang makanannya semua datang bersamaan ke meja. Pesta ciak-ciu ini biasanya diadakan di rumah makan atau rumah mempelai baik lelaki maupun wanita yang mengadakan pesta. Model ini selalu / banyak ditemui di Binjai dan Brahrang. Memang sumpit yang disediakan dapat langsung digunakan, sepanjang itu tidak akan mengotori makanan yang dimakan bersama dengan tamu yang lain. Alternatifnya ya menggunakan sendok yang sudah disediakan. Asal jangan comot pake tangan langsung hehehe... Mengenai ang-pau (untuk pernikahan) dan pek-kim (untuk kemalangan) memang tradisinya biasanya adalah genap untuk ang-pau dan ganjil untuk pek-kim. Tapi seiring waktu, ini sudah tidak begitu diperhatikan lagi, yang penting kita ikhlas memberikan dan sesuai dengan kemampuan kita. Cuma ya, etisnya kita musti hitung2 jugalah misalnya undangannya ke restoran mahal, Juli datang berdua ya ang-paunya agak 'realistis' lah hehe, sesuaikan / kira2 dengan harga per mejanya ;-), jangan pelit2 lah. MH > -----Original Message----- > From: budaya_tionghua@yahoogroups.com > [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ulysee_me > Sent: Wednesday, March 22, 2006 3:39 PM > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Subject: [budaya_tionghua] Makan meja, hong bao, bai bao > > tinggal di kota besar, sudah lama tidak menghadiri pesta 'makan > meja' alias cia-ciu. > itu tuh undangan perkawinan, tapi enggak prasmanan. > tamu tamu duduk di sekeliling meja, sementara makanan datang satu > persatu begetoh. > saya tahu di banyak daerah perjamuan nikah masih cara begitu, tapi > saya yang tinggal di bandung-jakarta udah lama enggak nemu gaya > perjamuan kayak begitu. biasanya prasmanan, yang enggak banyak > aturan. lebih individual getoh. > makanya kemarin lagi diundang cia-ciu malahan jadi kagok dan agak > agak 'ngga tahu adat' > > Sekarang mau tanya nih, kalau perjamuan cia-ciu itu aturan yang > perlu diperhatikan apa aja? > ada hidangan di meja, bolehkah mengambil dengan sumpit masing masing > instead of sendok yang disediakan? terutama kalau makanannya susah > diambil pakai sendok sebangsa ubur-ubur dingin gitu. > > terus mengenai hong-bao(ang-pauw). > Saya tahunya kalau ke pernikahan, paling bagus uang didalam hong bao > itu sepasang. > dua pasang malahan jelek. > kalau tiga pasang atau empat pasang terhitung bagus apa jelek? > > mau tanya lagi mengenai bai-bao(pek-pauw) > saya tahunya jumlah uang di dalamnya lebih baik ganjil, jangan > pasangan. Tapi kalau memberi dua lembar alias sepasang, apakah > artinya bermaksud buruk? > > begetoh deh pertanyaan saya, mohon petunjuk. > > > > > > > > > > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. > > .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. > > .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. > > .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. > Yahoo! Groups Links > > > > > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/