Oleh karena itulah hal2 stereotype itu harusnya dihilangkan, meskipun butuh 
waktu dan proses. 
Karena hal2 stereotype dan semacamnya adalah salah satu cara untuk menumbuhkan 
mind set rasa inferioritas kompleks baik dalam seorang individu maupun 
masyarakat kolektif bangsa.
Saya mengerti hal ini secara alamiah selalu terjadi di mana2, hanya bila masuk 
ke dalam tataran politik itu akan menjadi tirani. 
Sekarang, harus dipikirkan dalam dalam oleh kita semua untuk mengatasi dan 
menghilangkan hal2 yang akan menimbulkan inferiority complex untuk tujuan ke 
depan bangsa.

Akhmad Bukhari Saleh <[EMAIL PROTECTED]> wrote:    ----- Original Message ----- 
 From: odeon_cafe 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
 Sent: Wednesday, 29 March, 2006 09:58
 Subject: [budaya_tionghua] Identitas Politik Tionghoa
 
 > Tionghoa hampir tak pernah terbebas dari stigmatisasi liar 
 > dan upaya stereotyping yang acapkali memojokkan 
 > sehingga rasa tidak percaya diri yang dilematis 
 > diam-diam merambah jiwa kolektif masyarakat Tionghoa
 
 --------------------------------------------
 
 Sebetulnya stigmatisasi dan stereotyping kelompok masyarakat merupakan hal 
yang biasa, di masyarakat Indonesia maupun di kelompok masyarakat bangsa lain.
 Tinggal bagaimana kita menyikapinya, ataukah dengan ribut-ribut menggerutu 
terus secara ultra-defensive, sehingga membuat makin secara kolektif kita 
merasa runyam, ataukah dengan meningkatkan kinerja sebagai elemen masyarakat, 
sehingga makin menancapkan identitas, jati diri yang prima, dalam masyarakat 
bangsa.
 
 Beberapa kali di milis ini dikemukakan stereotyping suku Tionghoa, yang selalu 
ditanggapi dengan mengebu-gebu, cenderung marah.
 Padahal bukan hanya orang Tionghoa, orang lain pun setiap hari 
di-stereotype-kan. SBY yang sering kelihatan lambat mengambil keputusan, 
langsung dikomentari  "Dasar Jawa, alon-alon asal kelakon!". Teman kita orang 
Minang sudah tidak marah dbilang ahli mencopet saking seringnya 
di-stereotype-kan begitu. Kita semua tahu stereotyping Batak sendirian 
melakukan apa, Batak berdua melakukan apa, Batak bertiga atau lebih melakukan 
apa, toh mereka senyum saja mendengarnya. Yang paling 'sadis', ketika saya 
muda, kalau kita datang ke pesta tanpa diundang, untuk mencari makan enak 
gratis, dibilang "dayak", tanpa orang Dayak ribut-ribut. 
 Begitu pula di Amerika, misalnya, kita tahu keturunan Irlandia 
di-stereotype-kan bagaimana, keturunan Polandia bagaimana, keturunan Italia 
bagaimana, dst., tanpa membuat ribut-ribut, melainkan memacu mereka menunjukkan 
identitas sebagai warga bangsa Amerika yang jempolan.
 
 Rasanya cukuplah sudah menggerutu sebagai yang merasa paling dizalimi...
 
 Wasalam.
 
 
  
 
 
     

  .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
 
 .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.
 
 .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
 
 .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 

           
      
---------------------------------
   YAHOO! GROUPS LINKS 
 
    
    Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
    
    To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
    
    Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 
 
    
---------------------------------
 
 
     

                
---------------------------------
Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great rates 
starting at 1&cent;/min.

[Non-text portions of this message have been removed]






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke