Saya setuju untuk menyeret dan menghukum mati saja majikan kejam
seperti ini. Kalau perlu saya akan ikut nandatangani kalau ada
petisinya supaya menghukum mati pelakunya.
Selain rasa kemanusiaan terhadap pembantu itu, juga majikan
keturunan tionghoa (?) seperti ini terlalu berbahaya dibiarkan
hidup. Berbahaya untuk tionghoa2 lainnya yang tidak salah apa2.
Maka marilah kita tionghoa2 jangan merasa kasihan dan solider pada
sipelaku penganiayaan ini. Tegakkan hukum. Tolak beramai-ramai kalau
sampai keluarganya nyogok pejabat untuk pembebasannya.

Tapi saya mengecam tindakan mahasiswa yang menyandera itu. Sudah
mahasiswa tapi masih cupet saja otaknya. Bukannya menyeret pelaku
malah orang enggak tau apa2 diciduk. Apa mereka bisa bertanggung
jawab kalau nanti ada provokator yang menyusup dan membunuh si
sandera itu supaya terjadi lagi gegeran seperti th.1998?




--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Golden Horde" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
>
> Metrotvnews.com, Makassar:
> Puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, Kota
> Makassar, Sulawesi Selatan, menggelar unjuk rasa menyusul kabar
> tewasnya seorang pembantu rumah tangga di tangan majikannya.
Sambil
> berorasi, mahasiswa juga menggelar razia terhadap kendaraan yang
> melintas di depan kampus UIN Makassar untuk mencari warga
keturunan.
> Dalam aksi itu, dua kendaraan sempat dicegat oleh puluhan
mahasiswa.
> Saat insiden itu terjadi, sempat terjadi kericuhan.
>
> Seorang warga keturunan dipaksa turun dari mobilnya dan langsung
> digiring oleh mahasiswa ke gedung rektorat. Kemudian warga
keturunan
> bernama Frans itu dilepas setelah sebelumnya dipaksa untuk
mengecam
> pembunuhan terhadap pembantu rumah tangga oleh majikannya
tersebut.
> Frans mengucapkan hal itu sambil berdiri di atas kursi yang
> disediakan mahasiswa di depan kampus UIN Makassar. Selain itu,
> mahasiswa juga sempat menyandera satu unit mobil.
>
> Sementara itu, seribu personel kepolisian yang merupakan gabungan
> dari empat kepolisian resor di Sulawesi Selatan dikerahkan untuk
> mengamankan kawasan di sekitar Jalan Gunung Lati Mojong, Kota
> Makassar. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, polisi
> mengisolasi serta mensterilkan kawasan Jalan Gunung Lati Mojong.
>
> Sementara itu, berdasarkan pantauan Metro TV, pusat-pusat
> perbelanjaan maupun pertokoan di Kota Makassar sejak pukul 12.00
> WITA hingga saat ini masih ditutup oleh para pemiliknya. Mereka
> khawatir akan terjadi kerusuhan di Kota Makassar setelah terjadi
> kerumunan sekitar seribuan massa di kawasan Jalan Gunung Lati
Mojong.
> (AMR)
>
> http://www.metrotvnews.com/berita.asp?id=16331
>






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.




SPONSORED LINKS
Indonesia Culture Chinese


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke