Saya sengaja bergabung ini yahoo groups utk menjawab pertanyaan
Yuli.

Sukarno adalah pemimpin yg buruk. Jadi jika ada org yg mengelu-
ngelukannya pada hari ini, mereka tidak tahu betapa buruknya Sukarno
dan lebih buruk daripada Suharto. Tetapi, bergembiralah bangsa
Indonesia, karena pada hari ini telah ada pemimpin2x yg baik seperti
Gus Dur dan SBY. Saya berharap Indonesia ke depannya mendapatkan
pemimpin seperti Gus Dur dan SBY ini dan bukan seperti Sukarno atau
Suharto.

Keadaan ekonomi dibawah pimpinan Sukarno mengalami kemunduran
drastis. Dgn politik yg membabi buta, Sukarno adalah seorang yg gila
hormat dan utk negara yg baru merdeka, Sukarno berkeinginan utk
menentang negara2x maju di Eropa dan Amerika Serikat.

Pada hakekatnya Sukarno benci org luar (zenophobic). Mereka
membenci Belanda terutama, juga tidak menyukai Jepang (terakhir
pemerintah Jepang memakai Dewi utk mempengaruhi Sukarno supaya
tdk membenci Jepang (Jepang mengetahui kelemahan Sukarno thdp
wanita)) dan juga tidak menyukai Cina (pertama di thn 1950, org Cina
harus keluar dari daerah dan hanya boleh tinggal di kota2x besar utk
segera dipulangkan ke Cina).

Sukarno secara membabi buta merampas perusahaan swasta Eropa di
Indonesia (pemerintah Belanda sendiri tdk begitu memiliki banyak asset
di Indonesia). Perusahaan2x di Indonesia seperti perkebunan2x banyak
yg dimiliki secara pribadi oleh org Eropa (Belgia, Jerman, Inggris, dll),
bukan dimiliki oleh pemerintah Belanda. .
Sukarno juga merampas perusahaan2x yg dimiliki oleh warganegara
Indonesia berketurunan Cina. Banyak sekali bisnis2x yg dirampas.
Seperti bisnis Tan Hin Hee di Jakarta yg memiliki Prinsen Park
(Lokakarya), Liem Tjaw Bo, Liem Tjaw Ying, dll

Ada juga perusahaan yg dirampas karena hal2x sepele, misalnya
kasus Han-Haryono. Dimana putra keluarga Han yg ditampar oleh
tentara karena mendahului prosesi pemakaman seorang kolonel dan
melakukan perlawanan. Alhasil bisnis keluarga Han sebagai importir
Vespa dan mobil Fiat di Jakarta dirampas oleh tentara dan mereka
hampir dibunuh yg menyebabkan mereka sekeluarga lari ke Thailand
dan membangun bisnis mereka di sana. Dan sekarang mereka telah
menjadi konglomerat di Thailand. http://www.hanagroup.com/

Khusus Kian Gwan sendiri sangat disayangkan karena perusahaan ini
sudah hampir 150 thn didirikan tapi Sukarno ingin mengambil begitu
saja. Kian Gwan memiliki cabang di New York, London, Amsterdam,
Amoy (Xiamen), Rio de Jainero, Shanghai, Bangkok, Singapura dan
Penang. Dengan dirampasnya Kian Gwan Indonesia otomatis cabang
Kian Gwan di luar negeri menjadi kesulitan. Tapi walaupun begitu
masih ada Kian Gwan yg berjaya hingga hari ini, yaitu Kian Gwan
di Bangkok yg telah berumur hampir 100 thn. Ironis sekali di Bangkok
merupakan perusahaan yg sangat di hormati oleh masyarakat Thailand
tapi di negeri aslinya Indonesia dianggap sebagai sumber utk
pemerasan. Misalkan Sukarno ingin mengadakan Asian games di Jakarta
dgn mudah meminta uang kepada Kian Gwan jumlah yg tidak sedikit.

Kian Gwan di Thailand merupakan perusahaan pertama yg memiliki
gedung bertingkat tinggi di thn 1960 an di Jalan Suriwong dan terakhir di
Jalan Sathorn (dua2xnya merupakan bisnis distrik seperti segitiga Emas
Jakarta). Setiap org Thai di Bangkok pasti mengetahui gedung Kian
Gwan.

Kian Gwan sendiri diambil oleh Sukarno, partly karena ketololan org yg
mengelola Kian Gwan waktu itu (Oei Tjong Tjay) putera terakhir Oei
Tiong Ham. Org ini sok kebarat2an dan org2 Indonesia pada saat itu
(dibawah pengaruh Sukarno) sangat membenci org yg kebarat2an.
Sebenarnya juga org yg menjalankan perampasan ini bernama
Gunawan asal Semarang (yg juga sangat anti Cina).

Tapi ini semua juga karma. Kenapa karma? karena Ibu Oei Tjong Tjay,
Ho Kiem Hoa (Lucy Ho) adalah salah satu istri Oei Tiong Ham yg serakah
yg ingin menguasai seluruh harta Oei Tiong Ham olehnya. Oei Tiong
Ham sendiri meninggal secara tiba2x di Singapura thn 1924 waktu Oei
Tjong Tjay masih bayi. Kebetulan Oei Tiong Ham tinggal di Singapura
utk menghindari pajak pemerintah VOC waktu itu (pemerintah VOC pun
sama dengan perampok, yg ingin pajak s/d 70% waktu itu). Lucy Ho lah
yg meracuni Oei Tiong Ham secara perlahan2x, dan keluar surat wasiat
di thn 1924 yg menyatakan bahwa seluruh harta
Oei Tiong Ham jatuh ketangan dgn Lucy Ho.

Sedangkan Oei Tiong Ham memiliki istri lebih dari 18 org dan memiliki
banyak sekali anak mungkin sekitar 50 anak. Istri dan anak2x yg lainnya
tdk mendapatkan warisan ini. Hanya 2 saja dari anak istri lain yg
mendapatkan warisan. Memang ini Lucy Ho  sudah berpengalaman
dalam hal harta warisan dan telah merencanakan dari semula utk
menguasai harta ini. Lucy Ho sendiri adalah cucu dari Ho Yam Lo, yg
juga pernah memiliki pabrik gula di Semarang tetapi terakhir bangkrut
dan menjual rumahnya yg di Jln Gergaji kepada Oei Tiong Ham. Tentu
saja anaknya Lucy Ho spt Oei Tjong Tjay, Oei Tjong Ie ketika diinterview
oleh Professor Kunio menyatakan bahwa Oei Tiong Ham sengaja pergi
ke Singapura supaya tdk usah membagi hartanya utk anak2x yg lain dan
ini kebohongan yg dibuat di siang bolong. Oei Tiong Ham adalah sosok
bapak yg baik dan bertanggung jawab yg tdk mungkin akan
menelantarkan anak2xnya dari istri2xnya yg lain. Interview dari
professor Kunio hanya dipakai sebagai endorsement akan apa yg
dilakukan oleh ibu mereka Lucy Ho. Toh mereka masih bayi ketika Oei
Tiong Ham meninggal dan mana tahu rencana ayah mereka ttg
pewarisan tahta. Ini semua hanya karangan dari Lucy Ho yg licik tsb.

Sekian penjelasan saya ini bisakah saya meminta kopi dari "Raja Gula
Oei Tiong Ham (Surabaia 1979) dalam bentuk scanning PDF?"

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "yuli_ahmada"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Salam,
>
> Saya penasaran, alasan yuridis apa sesungguhnya yang digunakan
untuk
> merampas properti Oei Tiong Ham Concern.  Tjwan Ling Liem, penulis
> buku "Raja Gula Oei Tiong Ham (Surabaya, 1979) terlihat getir
> mengisahkan perampasan itu tapi tak detail. Liem rupanya tak punya
> akses pada salinan putusan pengadilan ekonomi di Semarang yang
> jadi landas tumpu perampasan itu. Sebab, jika mengingat tahun
> terbitnya buku (zaman Orde Baru), Liem semestinya tak punya beban
> untuk mengungkap habis. Tapi, bisa jadi pula, ihwal perampasan itu
> dalam buku Liem sudah disensor karena senyatanya rezim Orde Baru
juga
> melanggengkan perampasan itu. Sampai rezim kini, bahkan.
>
> Informasi pada web PT Rajawali Nusindo juga sekadar begini:
>
> Pada tahun 1961, seluruh harta kekayaan Oei Tiong Ham Concern di
ambil
> alih oleh Negara Republik Indonesia berdasarkan keputusan Pengadilan
> Ekonomi Semarang No. 32/1561 EK.S tanggal 10 Juli 1961 yang
dikukuhkan
> Keputusan Mahkamah Agung RI No. 5/Kr/K/1963 tanggal 27 April 1963.
> Simak di: http://members.bumn-ri.com/nusindo/news.html?
news_id=6445
>
> Saya meminati kisah si raja gula itu karena ada bekas propertinya di
> Sidoarjo, Jawa Timur, yakni Pabrik Gula Tanggulangin. Ini satu dari
> lima pabrik gula Oei Tiong Ham punya. Ia mangkrak sejak zaman
> kebrutalan Jepang dan kini jadi sengketa di pengadilan.
>
> Nuwun,
> http://yuli-ahmada.blogspot.com
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, raharjo irawan
> <irawanraharjo@> wrote:
> >
> > Dahulu pernah diterbitkan buku berbobot oleh penerbit
> > berbobot tentang Oei Tiong Ham ( ketika saya masih SMA
> > atau kuliah ), namun hanya terbit 1x cetakan saja,
> > setelah itu saya tidak melihat lagi. Coba anda cari di
> > perpustakaan .
> >
> > Jika Anda sempat ke Semarang, silakan lihat rumahnya
> > di jalan Gergaji ( dahulu ini rumahnya Hoo Yam Loo
> > yang dijual kepadanya, sekarang dijadikan tempat
> > kursus bahasa asing & komputer, dimiliki oleh keluarga
> > Hoo Liong Tiauw pemilik Polyplas-pabrik plastik ),
> > sedangkan bekas kantornya berada di Jl. Kepodang (
> > kawasan kota lama-digunakan untuk kantor rajawali )
> >
> > Salam,.
> > Irawan.
> >
> >
> >
> > > >   4. Ada yg tau kelanjutan firmanya Oei Tiong Ham
> > > > (1866-1924)? dia pernah jd org terkaya d Asia
> > > > Tenggara. Raja Gula dr Semarang...terakhir yg saya
> > > > tau...dia tinggal d singapura buat menghindari
> > pajak
> > > > d Indonesia..
> > > >   
> > > >   Makasi bgt y buat yg mo ngasi info
> > > >   
> > > >   Wassalam
> > > >   Achie
>










.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke