----- Original Message ----- From: Mega To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, June 10, 2006 8:21 AM Subject: #sastra-pembebasan# Dragon Boat Festival di Hong Kong
Dragon Boat Festival di Hong Kong Sebetulnya, orang asing yang tinggal di Hong Kong dalam waktu yang lama sangatlah beruntung. Selain bisa menikmati kemajuan sebuah negeri, kita pun dapat mengagumi indahnya kebudayaan China. Bila ingin menikmati kebudayaan negeri Tirai Bambu ini, maka hadiri saja festival atau perayaan tahunan yang selalu diadakan oleh masyarakatnya. Pada hari-hari biasa mungkin kita tidak bisa melihat perbedaan cara berpakaian mereka. Semuanya akan sama dengan masyarakat bangsa lain pada umumnya. Soal berpakaian ini, mereka tidak pernah mau tertinggal dan selalu mengikuti mode yang sedang 'in' sebagaimana bangsa yang tinggal di empat musim. Tetapi pemandangan ini akan berbeda bila Hong Kong sedang ada perayaan tahunan, misalnya pada Dragon Boat Festival (Perayaan Perahu Naga, Tuen Ng - bahasa Kanton) akhir Mei 2006 lalu yang diadakan di sungai Shing Mun, Aberdeen, Stanley, Sha Tin, Tai Po, Cheung Chau, Pulau Lantau dan teluk Stanley. Seperti di setiap perayaan adat, masyarakat Hong Kong memperingati perayaan adat dengan cara makan malam bersama keluarga dengan menu makanan yang berbeda dengan hari biasa, mereka masak makanan yang istimewa atau pergi ke sebuah restoran. Tujuan mereka makan malam itu untuk mengadakan selamatan, karena Hong Kong negara modern dengan adat budaya yang berbeda dengan negara kita. Jadi bentuk selamatan ini sangat praktis sekali, tidak merepotkan kaum perempuan untuk masak dalam jumlah banyak kemudian dibagi-bagikan ke tetangga. Beberapa pemuda dan pemudi tampak berpakaian tradisional China dan mereka menari-nari gembira mengikuti musik yang keluar dari sitar, tambur dan terompet. Mereka begitu bangganya mengenakan pakaian tradisional. Sedang di tengah sungai dan teluk, berjajar perahu- perahu pipih dan panjang dari berbagai negara yang siap berlomba. Perahu-perahu peserta dihiasi dengan kepala naga di bagian haluan dan ekornya di buritan. Di atas perahu terdiri dari 22 orang. Biasanya di kedua ujungnya masing-masing duduk satu orang. Di bagian kepala naga, duduk seorang yang bertugas sebagai penabuh gendang untuk memberikan semangat kepada para pengayuh dengan mengenakan pakaian yang menarik penonton. Sedangkan di bagian belakang adalah seorang yang bertugas untuk mengatur arah perahu. Di bagian badan perahu duduk berpasangan sebanyak 20 orang yang berfungsi sebagai pengayuh lajunya perahu. Pada awalnya perayaan lomba Perahu Naga yang diselenggarakan sejak 2500 tahun yang lalu ini hanya untuk nelayan atau petani saja. Mereka berlomba untuk memperingati kematian bunuh diri pahlawan China, Qu Yuan di sungai besar Miluo pada 278 SM (Sebelum Masehi). Acara lomba diwarnai dengan pelemparan ke sungai kue dumpling (siomay) dan kue dari bahan beras ketan, semacam kue lepet tapi berisi lauk pauk antara lain kacang dan daging yang dalam bahasa kanton disebut Ko Ching Chung dengan kepercayaan agar Qu Yuan masih bisa diselamatkan dari Naga sungai yang memangsanya. Masyarakat China percaya bahwa setiap sungai besar selalu dikuasai Naga. Bahkan pada awal-awalnya ada ritual pengorbanan jiwa manusia. Korban adalah peserta lomba yang jatuh ke sungai akibat kalah bertempur fisik dengan anggota perahu lawan. Saat jatuh di sungai, korban dibiarkan menyelamatkan diri sendiri dari mati tenggelam. Korban yang meninggal ini akan dihormati sebagaimana masyarakat menghormati kepahlawanan Qu Yuan. Bila di sebuah negara atau kerajaan dipegang oleh kepala negara atau raja yang korup, mungkin ada beberapa menteri yang menentangnya, diam atau malah ikut arus. Tetapi pada umumnya lebih banyak mengekor jejak pemimpinnya. Pemimpin baik dan jujur maka bawahannya pun akan mengikutinya. Tetapi bila pemimpinnya tamak dan rakus akan kekuasaan dan uang, maka bawahannya bisa lebih parah lagi. Hal ini berbeda dengan Qu Yuan, seorang menteri politik dari kerajaan Chu di wilayah Selatan China yang hidup pada tahun 340 - 278 SM. Menteri yang pandai dan sastrawan ini sangat menentang kerajaannya yang sangat korup di masa itu, walau akhirnya ia sendiri dikucilkan oleh raja dan menteri- menterinya, hingga akhirnya ia kembali ke kampung halamannya lalu mengembara ke pelosok negerinya Selama pengembaraannya ini, ia menuliskan puisi-puisi perjuangan yang sering dibacakan saat perahunya melintasi sungai Miluo, agar didengar rakyat. Pada klimaks perjuangannya ia mengikatkan dirinya pada batu karang yang besar, lalu terjun ke sungai sampai mati tenggelam. Kejadian itu memang telah berlangsung ribuan tahun yang lalu dan perjuangannya memang tidak berhasil merubah kerajaannya dari kebiasaan korupsi, yang mana akhirnya menjadi lemah dan dikuasai oleh kerajaan Chin tetangganya. Tetapi Qu Yuan tetap `hidup' sampai sekarang, karena karya sastranya "Li Sao (The Lament)", "Nyanyian dari Selatan (Chu Ci)", "Pertanyaan Surgawi (Tie Wen)" dan perjuangannya masih bisa dinikmati dan diperingati dalam acara Perlombaan Perahu Naga (Dragon Boat Festival) di setiap hari dan bulan ke lima kalender China. Entah bangsa mana yang mau menghargai jasa pahlawannya hingga ribuan tahun lamanya seperti China ini. Bong! Cang! Bong! Cang! Suara tetabuhan peserta lomba perahu naga bertalu-talu, dimana masing- masing seperti tidak mau kalah. Ketika acara lomba dimulai ratusan penonton di pinggir sungai bersorak gembira, berteriak memberi dukungan semangat pada kelompok yang mereka jagokan. Peserta lomba yang berasal dari masyarakat Hong Kong dan dari berbagai negara sudah tentu semakin bersemangat mengikuti perlombaan, mereka mendayung terus perahunya dengan tujuan meraih kemenangan. Selain sebagai ajang prestasi olah raga, mereka juga bangga telah menjadi duta negaranya. Kalah atau menang seperti bukan persoalan lagi. Saling belajar dan bertukar informasi negeri masing-masing peserta seperti menjadi tujuan utama. Sekali lagi Qu Yuan sudah lama mati, tetapi ia seperti `hidup' dan mejelma sebagai Dragon Boat Festival di setiap tahunnya. Qu Yuan telah membuktikan bahwa kejujuran tidak akan pernah mati dan bahkan bisa mempererat persaudaraan antar bangsa. (Mega Vristian, PRT di Hong Kong.) _________________________ SASTRA-PEMBEBASAN, wacana sukasamasuka sastrakitakita Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get to your groups with one click. Know instantly when new email arrives http://us.click.yahoo.com/.7bhrC/MGxNAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/