Hari Natal - hari yang spesial (keempat) Berdiskusi tentang budaya Tionghoa
Saya bukan seorang yang sukah membaca buku roman atau fantasi, seperti The Lord of The Ring, Harry Potter etc. yang terkenal; hobby saya ialah membaca buku-buku filosofi, sejarah, buku-buku klassik, terutama filosofi tiongkok. Dan kalau saya membaca buku filosofi Tiongkok saya baca yang penulisnya orang Tionghoa. Karena saya beranggapan hanya orang Tionghoalah yang bisa mengekspresikan dalamnya dan lebarnya bahkan halusnya apa yang dimaksud oleh filosof-filosof Tionghoa itu. Kuo-Ming bertanya pada saya: " papa mempunyai banyak buku-buku dan telah mmbaca banyak tentang Kong Fu Zi, apakah sebetulnya keunikan dari Kong Fu Zi?" Saya jawab:"petanyaan kau ini tepat sekali, papa ambil sebagai contoh, kalau kita menulis atau membaca tentang Kong Fu Zi, sebetulnya kita membicarakan sifat dan karakter tidak saja dari Kong Fu Zi, tetapi juga banyak dari murid-muridnya yang terkemuka dan kira-kira berjumblah 76 orang, seperti Yan Hui, Zi Lu, Zi Gong etc. Kalau Kong Fu Zi menjawab pertanyaan muridnya, Beliau menjawab juga karakter dari yang tanya. Kong Fu Zi berkata: "janganlah menyuruh orang berbuat sesuatu, apabila anda sendiri tidak sukah mengerjakannya." Ini dia katakan pada Zi Gong, salah satu muridnya yang pandai dan kesayangan Kong Fu Zi. Zi Gong seorang yang kaya raya, pedagang besar. Sebagai pedagang besar beliau kadang-kadang diluar kesadarannya gampang merintah sesuatu pada orang lain, dan ini bisa mengakibatkan tidak senangnya orang yang diperintah. Karena sifat Kong Fu Zi yang unik ini Zi Gong menghormat pada gurunya dan tinggal menjaga kuburan gurunya sampai enam tahun padahal lainnya menunggu menurut kultur Tionghoa tiga tahun lamanya, ada juga yang hanya setahun saja karena pekerjaan untuk mempertahankan penghidupan." Kuo-Ming masih bertanya: " apakah Kong Fu Zi itu seorang tramittor saja? Saya meragukan tentang perkataan ini, saya percaya Beliau lebih dari itu, bisakah papa memberi keterangan tentang ini?" Saya lalu menceritakan pada Kuo-Ming dan Ingrid secara singkat sifat-sifat dari Kong Fu Zi. Memang perlu saya bicarakan disini bahwa banyak orang yang mengatakan bahwa Beliau itu adalah transmitor saja, filosofinya Beliau adalah pikiran dari raja-raja bijaksana dari Yao, Sun dan Zhao. Memang harus diakui perkataan ini dikatakan "letterlijk" oleh Kong Fu Zi. Menurut saya Beliau adalah orang yang merendahkan diri, tidak arogan. Diskusi Beliau dengan murid-muridnya dan jawabannya adalah pikiran Beliau sendiri bukan "meminco", seperti burung mengatakan persis apa yang diajarkan oleh orang. Jawaban-jawaban Beliau yang ditanyakan oleh murid-muridnya bisa berlainan dengan berlainan yang tanya. Maka menurut saya lebih cocok apabila dikatakan bahwa Kong Fu Zi telah memperkembangkan sampai puncak yang tinggi kultur dari orang-orang bijaksana kuna. Disinilah kebesaran dari pikiran Kong Fu Zi yang jarang saya baca pada filosof-filosof Barat. Demikian pula semua filosof-filosof Tionghoa, yang memperkembangkan filosof Kong Fu Zi, seperti Meng Ke (Mencius), Xun Zi, Chu Shi, Wang Yang-Ming etc. sampai jaman modern ini menamakan filosofinya, Confucianisme atau "Ru Xue," ilmu intelektualisme. Lain dengan filosof Barat Socrates, dimana Plato belajar banyak dari beliau dan memperkembangkan filosofi socrates, tidak mengatakan socratisme, tetapi Platoisme. Aristoteles yang belajar banyak dari Plato dan bahkan tinggal dengan beliau selama duapuluh tahun lamanya toch tidak mengatakan pikirannnya sebagai socratisme atau platoisme, tetapi pakai namanya sendiri. Demikian pula dengan Emanuel Kant yang memuji Plato (dan juga Kong Fu Zi) tidak mengatakan dasar pikirannya adalah platoisme etc. Disinilah letak perbedahan antara mentalitas Tionghoa dan Barat. Kultur Tionghoa menghormat gurunya dan tidak melupakan jasa-jasanya. Kuo-Ming masih bertanya:"apakah sebenarnya inti dari pelajaran Kong Fu Zi?" Saya jawab:"pelajaran Beliau sangat luas, untuk mengatakan apa inti dari pelajarannya sangat sulit, karena setiap orang mengatakan quotasi Beliau yang ini atau yang itu, sebagai intinya. Bagi papa quotasi-quotasi Beliau dapat disingkatkann yang sampai sekarang bagi pembaca yang modern tetap relevan ialah sebagai berikut: relasi antar keluarga dan teman ini bisa memberikan penghidupan yang happy;kedua penilaian Beliau tentang kepedulian dalam masyarakat dan ideal Beliau untuk terus belajar selama kita hidup. Yang terachir ini bisa memberikan ketenangan jiwa, kepercayaan, membedahkan baik dan jahat dan negara hidup dalam keadaan damai." [Non-text portions of this message have been removed]