Terus terang menurut saya mungkin berita ini agak ganjil. Dari berita2 yg kita 
terima itu symbol babi tetap dpt dilihat dimana2 dikota2 besar. Kalau gambar 
babi ini tidak diperlihatkan didaerah muslim - masuk akal
  Andreas

skala selaras <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Ada berita menarik dari Daratan tiongkok.

Untuk menghormati Minoritas Muslim yang ada di sana, pemerintah RRC menghimbau 
media TV di sana tidak menayangkan gambaran babi dalam merayakan festifal musim 
semi tahun ini. 

Pelajaran apa yang kita dapat dari berita ini? apakah kita juga ikut 
mengharamkan gambar babi? tentu bukan itu yang kita contoh.
yang harus kita contoh adalah pola berpikir mereka: kaum mayoritas sebaiknya 
memberi toleransi tinggi terhadap minoritas. 
Di Indonesia, kita justru sering tangkap imbauan yang punya semangat 
sebaliknya: saat bulan puasa banyak imbauan : hormatilah yang berpuasa, jangan 
makan dimuka umum. yang minoritas disuruh menghormati yang mayoritas.

Ini boleh kita renungkan

ZFy

[Non-text portions of this message have been removed]



         


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke