Catatan moderator: Dulu pernah beberapa kali terjadi perang ayat antar agama di milis ini. Oleh karenanya mohon jangan ada ayat2 agama di posting ke milis ini. Kamsia.
================================================= Tulisan yang bagus, Bapak. Ijinkanlah saya menambahkan beberapa informasi berdasarkan keimanan saya. ====== Terkadang, kata "fanatik" itu bisa rancu, karena orang yang mengucapkannya tidak menyadari makna yang sebenarnya atau ada kepentingan lain. Saya dapat contoh ini dari seorang evangelist, ditulis dalam sebuah bukunya, yang lalu saya kembangkan sedikit tanpa mengurangi esensi pesan dari contoh tersebut. Ijinkanlah saya membaginya dengan rekan-rekan disini. Ada seorang Nasrani (sebut saja "A") yang sedang bercakap-cakap dengan temannya (sebut saja "B"). B mengajak A untuk melakukan sebuah sebuah kegiatan yang dengan jelas dilarang dalam agama A (Kristen). B mengajak A untuk pergi ke tukang ramal (mungkin semacam Kua Mia). A menolak dengan mengatakan bahwa orang Kristen DILARANG oleh Yesus untuk pergi ke tempat-tempat seperti ini. Eh, dengan enteng, B berkata, "Sudahlah. Ngga usah fanatik-fanatik-lah sama agama. Kita kan cuman mau tahu aja. Ngga masalah kan?". A tetap bersikeras ngga mau, akhirnya B pergi sendiri ke tukang ramal itu dan MELAKUKAN himbauan dan larangan dari tukang ramal tersebut. Disini, "Fanatik" lebih diartikan oleh masyarakat dalam makna kononatifnya, sehingga ada cap "negatif". Dari cerita diatas, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa B bersikap tidak adil terhadap A. B seakan mengejek "A" dengan berkata janganlah fanatik dengan agamanya yaitu Kristen. Padahal B sendiri lupa, dia itu juga Fanatik. Bedanya, kalau A "fanatik" pada perintah Tuhan Yesus, sedangkan B "fanatik" pada perintah dan wejangan "tukang ramal"-nya. A memegang teguh peringatan keras Tuhan yang tertulis dalam Kitab Imamat [deleted ayat agama] ====== Ada juga beberapa contoh lain, misalnya melakukan kegiatan tertentu yang sudah lama diyakini sebagai "budaya nenek moyang". Tetapi kegiatan ini melanggar perintah Yesus sehingga A menolak. Langsung oleh keluarganya, A dicap "Ah, percuma. Dia fanatik sama agama.". Padahal, apa yang dilakukan oleh A adalah untuk menjalankan perintah Tuhan, bukan perintah "nenek moyang"-nya. [deleted ayat agama] ====== Dari 2(dua) contoh diatas, dapat kita lihat betapa istilah "fanatik" sering dipakai secara tidak adil untuk "menghamiki" seseorang. Just another my two cents. God Bless Us ! [Non-text portions of this message have been removed]