Bung Kheng Hong yang budiman:

Saya pada umumnya dapat menerima pendapat anda bahwa
agama harus dijalankan dengan akal sehat. Namun akal
sehat masing masing orang berlainan. Semua berdasarkan
kepercayaan dan keyakinan. Saya mengatakan Kongjiau
rationil, walaupun tokh ada hal hal yang tertulis
dalam  kitab klasik Kongjiau yang perlu dipercaya atau
diyakinkan . Namun bila kita tidak percaya atau tidak
yakin juga tidak mengapa. Tak akan dikecam pedas oleh
sesama warga dan orang yang lain  kepercayaannya juga
tak akan diganggu gugat oleh kaum Kongjiauw karena
kepercayaannya yang lain. Karena alasan segala itu
maka saya mengatakan Kongjiauw rationil dan menurut
akal sehat. Kutipan St. Augustin itu baik untuk orang
Kristen dan dapat diterima oleh orang yang percaya
akan Tuhan yang maha esa tetapi tidak masuk akal untuk
orang yang atheist atau agnostic. Bahkan dapat diragu
ragukan apakah orang Daois atau Bhudis dapat menerima
kata kata St. Augustin. Mendapatkan tempat istirahat
bagi mereka lain daripada St. Augustin.
Peter Liem

--- Can Kheng Hong <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Sdr.Peter Liem yg terhormat, 
>    
>   Menurut saya justru ada kalanya keraguan adalah
> dinamika kehidupan iman yg sehat. Ini pertanda
> rasio-nya tidak dibutakan. Keraguan menuntun orang
> mencari sampai ia mendapatkan. Contoh:
>   1. Sakyamuni menghadapi pertanyaan2 tentang hidup.
> Ini tidak serta merta puas dengan jawaban yg
> disodorkan oleh sistem agamanya. Mulailah masa
> pencarian yg berakhir setelah ia mendapatkan
> pencerahan.
>   2. Martin Luther menghadapi keraguan akan imannya.
> Jawaban yg disodorkan gereja waktu itu tidak dapat
> menenangkan batinnya. Mulailah masa pencarian yg
> berakhir dengan timbulnya gerakan Reformasi. 
>    
>   Mengutip St Augustine "God,you have made us for
> yourself, and our hearts are restless till they find
> their rest in you." 
>   Pencarian manusia tidak akan berakhir sampai
> akhirnya ia mendapatkan istirahat. 
>    
>   Salam,
>   Kheng Hong 
>   
> 
> peter liem <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   .....Sebagai manusia kita harus
> memilih mau percaya apa. Beragama apa atau memilih
> atheism/agnoticism. Tidak dapat bimbang seumur
> hidup.
> Saya sendiri beragama Katolik tetapi masih sering
> meragukan doktrin agama karena saya menggunakan
> ratio
> atau akal sehat; saya merana dengan bayak kesangsian
> (doubt).....
> 
>  
> ---------------------------------
> Sucker-punch spam with award-winning protection.
>  Try the free Yahoo! Mail Beta.
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 

Kirim email ke