Peninggalan sejarah tionghoa sangat menyentuh hati.
Panas terik tidak sama sekali membuat kami berjerit.
Berkumpul di Mc Donald gajah mada jam sepuluh pagi.
Molor sampai jam dua belas siang baru jalan.

Empat kendaraan satu persatu kami tumpangi.
Bersama Alex, Jerry, dan Wahyu dari JTM.
Ditanggapi oleh kepiawaian beberapa rekan dari Tnet
dan Budaya tionghoa.
Membuat suasana menjadi marak.

Segala usia mewarnai kumpulan ini.
Berbagai intellectual terus berkumandang dengan
estafet.
Dari skala ringan sampai skala besar menjadi ajang adu
intellectual.
Aku senang … terasa bahwa pengetahuan adalah kekal.

Jarum jam menunjukkan jam dua belas siang.
Berangkatlah kami ke Candranaya, sang biduan di tengah
dinamika perkembangan suasana kota yang metropolis
yang selalu berpolitis.
Masih hidup seperti dulu.

Harapan hanya bisa menatap dari atas jembatan
penyebrangan mewabah semua instrument keadaan pikiran
kami ber 15 orang kurang lebih.
Sungguh gempita hati ini disaat seorang Martin bersama
Alex menerobos masuk dengan gaya diplomatisnya yang
tidak pernah bisa ku bayangkan.

Kaki berbalapan dan senyum melebar menghias pelarian
ku menghampiri kendaaraaan yang tadinya ku berpikir
kalau tidak mungkin ku bisa mengambil gambar dan
paling tidak hanya membangunkan kesedihan yang sangat
mendua dalam dunia.
Bagaimana tidak kawan?
Awal sekolah apoteker pertama di Indonesia berawal
dari sana.
Awal pendirian rumah sakit juga berawal dari kongko di
gedung sakit tersebut.
Awal pendeklarisian merah putihnya tionghoa sehidup
semati terhadap NKRI berawal juga disana.

Masuklah kami kedalam nya, 
Suasana haru menghias dalam setiap tapak kaki melintas
lapisan semen penuh dengan pasir hasil perkerjaan
sipil yang telah usang bercampur debu2 kehidupan.
Berpencar kami semua.
Aku berlari mengejar pintu gerbang.
Seolah ku sedang bertuan pada kakek moyang ku yang
mengabdi pada negri.

Guratan nyata masih menyinar 
Sampai keruangan tengah …
Luar biasa … gelap … tidak berbau sedap
Ornament ornamen kejayaan ukiran yang kurasa ada makna
menghias di dinding setiap pintu.
O waktu .. .terimakasih kau telah memberikan kami
waktu untuk kembali melihat jejak sang leluhur yang
mengabdi pada negri.
Seolah janji dan sumpah mu masih kurasa kemarin.

Terpancar sedih melintas di wajah seorang budayawan
Budaya tionghoa,
Berasa seperti kemarin dia melintas pada kehidupan
terdahulunya.
Masih bisa kurasa kalau kau bilang sedih kawan.
Masih bisa kumengerti kalau kau bilang benci kawan.
Aku pun merasa demikian.
Sang waktu maha adil, tidak pernah meninggalkan
pengikutnya yang setia.
Malah sang pengikut yang sering meninggalkan waktu dan
berpaling pada keindahan dari negeri 4 july sebagai
hari merdekanya.

Selesai sudah kami disana, 
Cukup lama kami ber cerita sampai lidah tidak lagi
bersahabat.
Lebih dari dua batang rokok ku habiskan hanya untuk
membuat diriku dan angan2ku puas atas keindahan surga
dunia budaya.

Setelah itu kami ke Tepekong petak sembilan.
Tempat dimana pertama kali tionghoa membuat kelenteng
hanya untuk melepas kerinduan pada tanah leluhur yang
tidak pernah mungkin akan kembali di cintai.
Sekaligus menghampiri dan berduduk bersipu lapar
disaat hari menjelang sore.
Bernuansa keteduhan gereja tua yang ber aroma etnik
tionghoa
Gelak tawa menghias … seduhah kopi bergumul lidah
tidak bertuan.
Nasihat dan petuah bahu membahu membentuk kajian
intellectual untuk membangun saling mencintai sesama
generasi yang berhamburan pengalaman dan ketajaman
dalam berpikir.

O waktu …
Telah ku lihat kembali masa kejayaan mu wahai
candranaya
Telah ku lihat lagi masa indahmu wahai tepekong petak
sembilan
Telah ku lihat berulang kali masa keindahan penyebaran
katholik dalam keharmonisan gereja siti de fatimah.

Tunggu kami
Jangan kau tinggalkan kami
Berikan kami waktu untuk mengetuk lapisan ketujuh dari
bumi ini sekedar membangunkan anak nusantara untuk
membangun negeri dan tidak meninggalkan budaya kami
sendiri.

Bertahanlah wahai candranya
Tanpamu Indonesia tidak akan pernah ada dan 
Kami pun tidak akan pernah terlahir.

Terimakasih
Steeve




 
____________________________________________________________________________________
Never miss an email again!
Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives.
http://tools.search.yahoo.com/toolbar/features/mail/

Reply via email to