Indarto xiong,
saya tidak tahu darimana asal usul penggunaan Kongli sebagai tolok ukur tahun imlek ini. Mungin Indarto xiong bisa menjelaskan kapan dimulainya sistem perhitungan ini. Bagaimana jika anda bertemu dengan seorang Taoist dan terjadi perdebatan antara Ruist dan Taoist mengenai tahun imlek ini ? Perlu kita ketahui kaum Taoist beranggapan tahun sekarang ini adalah Daoli 47704. Tahun itu didasarkan dari kaisar purba Huangdi. Apakah ini nantinya menjadi suatu permasalahan mengenai siapa yang berhak merayakan imlek ? Bagaimana pula jika menggunakan sistem yuan, dimana sekarang adalah yuan ke 77 tahun ding hai ? Sepanjang yang saya tahu sistem kalender yang bersifat bertambah tidak ada dalam sistem kalender Tionghoa. Jikapun ada, itu adalah nian hao yang berdasarkan tahun kerajaan. Sebagai contoh tahun Yong Le ke 7 atau tahun 1409 Masehi. Selain nian hao juga ada sistem ganzhi. Yang masih menggunakan nian hao adalah Zhonghua Minguo atau Taiwan dan sekarang adalah Minguo tahun 97. Selain itu juga Jepang. Saya rasa siapapun berhak merayakan Imlek. Terutama yang merasa dirinya adalah keturunan YanHuang. Hormat saya, Xuan Tong --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, indarto tan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Rekan Positiv_im, Skalaras dan Xuan-tong, Da-jia-hao ! > > Di Indonesia, tahun baru etnis Tionghua juga disebut tahun baru Imlek atau Yin-li-xin-nian. Bahwa Imlek tidak sepenuhnya penanggalan lunar sudah banyak dibahas, tidak perlu diperpanjang. Tetapi, berhubung pencatatan Imlek itu dimulai dari hari kelahiran Kongzi (Khonghucu), maka makna spiritualitas perayaan ini tidak bisa lepas dari makna spiritualitas ajara Kongzi : Persujutan pada Tian (Sang Pencipta) dan Zu-zong (leluhur). Sebelum budaya Tionghua didominasi oleh paham Komunis, bangsa Tionghua diseluruh Tiongkok semua melakukan ritual persujutan kepada Tian dan Zu-zong saat menjelang tahun baru tiba (Chu-xi) tanpa kecuali! Generasi tua kita semua masih ingat suasana itu. > Xuan-tong dao-you mengatakan `Tiga dasar budaya?diselenggarakan sekaligus, mungkin yang dimaksud adalah San-cai, yaitu Tian-Di-Ren (baca : thien-ti-ren). Yaitu Sang-pencipta (orang Tionghua sering menyebut `Tuhan?sebagai Zao-hua-zhe), Alam dan Manusia. > Tiga unsur pokok itu berbentuk Tian-shi, Di-li, Ren-he (Waktu yang tak-terkendalikan, situasi bumi dan keharmonisan antar manusia). > Tahun baru mengandung makna `waktu? Perputaran waktu tidak bisa dikendalikan oleh manusia, maka disebut `Tian-shi? Waktu yang datang adalah `Chun? musim semi, maka tahun baru juga disebut chun-jie. Musim semi juga mengandung makna perubahan musim oleh perputaran alam, maka sekaligus bermakna `Tian-shi Di-li? Terahkir, tak lupa kepada para leluhur yang telah menurunkan `roh?kehidupan pada kita, bermakna `Ren-he? Ungkapan terimakasih itu berbentuk sesajen makanan. Perlu diingat, budaya Tionghua adalah `min-yi-shi-wei-tian? bagi manusia, makan adalah utama) ! > Budaya Tionghua terbelenggu tiga puluh tahun lebih, ditambah tulisanya yang `sulit?dipahami, tak heran makna Tahun baru Imlek mengalami degredasi pemahaman. > Tetapi, apapun yang telah terjadi, semua tidak masalah. Tidak memperingatipun tidak ada yang melarang ! Kalau masalah maknanya, ada yang sekedar merayakan sambil makan-makan atau dirayakan dengan warna yang lebih dalam, itu terserah penghayatan rohani masing- masing. > > Salam dari Indarto.Tan > > > > > > --------------------------------- > Building a website is a piece of cake. > Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online. > > [Non-text portions of this message have been removed] >