Terimakasih Sdr Jimmy,

Saya tidak berminat untuk berdiskusi masalah2 seperti ini di Japri.

Saya perlu jelaskan, saya tidak pernah mengaku sbg sosiolog, kalau saya
pakai istilah keren "sosiologis", jangan lantas menganggap semua
pembicaran kita ini harus sesuai dng kaidah2 ilmu sosial yang baku.
istilah sosiologis hanylah sekedar untuk menjelaskan sudut pandang saja,
kita meninjau masalah kan bisa dari segi ekonomi, budaya, politik, sosial
dll. ini hanya sekedar untuk membatasi ruang lingkup pembahasan saja.

Saya heran mengapa anda menuduh saya mengahakimi sebuah
ideologi/kepercayaan/agama? dalam analisa saya, saya tidak menyebut
satupun aliran agama yang saya sebut sesat. kecuali nama Terati Putih yang
saya pakai sebagai analogi. Saya hanya mengajukan seperangkat kriteria,
jika anda tdk setuju dng kriteria ini, kita bisa terus mendiskusikan tanpa
merujuk ke nama satu agamapun.

sekarang, Untuk menjelaskan sudut pandang saya, saya  terpaksa ambil
contoh konkrit saja:

Setelah melihat sepak terjangnya, Apakah saya tidak bisa  mengkategorikan
kelompok Amrozi yang mencetuskan Bom bali dng dalih JIHAD sebagai
"beragama sesat "? saya cukup tahu istilah Jihadnya bersumber dari agama
tertentu, dan saya cukup tahu pengertian Jihad kelompok ini bukanlah
mewakili seluruh umat agama tsb. saya tak perlu mendalami seperti apa
sebenarnya pemahaman Jihad yang benar menurut agama tsb. yang penting saya
telah melihat keyakinan "kelompok Amrozi" ini mengakibatkan kerusakan di
masyarakat dan kejahatan kemanusiaan.

ZFy


> Bung Zhou,
>
> Terima kasih atas tanggapannya selama ini. Saya memilih untuk mundur
> saja dari arena ini. Saya khawatir kita terpeleset pada debat kusir.
> (dan) terlebih lagi, saya nggak enak sama anggota lain yg (mungkin)
> sudah jenuh dengan 'topik' ini. Kalau mau dilanjutkan, silahkan JAPRI.
>
> Satu komentar terakhir saja.
>
> Saya belajar beberapa hal dari anda. Saya memahami (paling tidak itu
> yg saya rasa) paradigma anda dalam topik2 berbau religi (agama,
> kepercayaan, dll) dan mungkin juga yg berbau ketuhanan (theis),
> meskipun saya tidak setuju dengan paradigma tersebut. Toh masing2
> punya pilihan bebas tersendiri.
>
> Hanya saja, agak berhati2 dengan penggunaan istilah. Point saya,
> seorang sosiolog (atau mereka yg belajar sosiologi) biasanya tidak
> melakukan penghakiman (judgement) terhadap suatu ideologi,
> kepercayaan, agama, budaya, dll.

Kirim email ke