http://www.equator-news.com/berita/index.asp?Berita=Utama&id=70115

Pameran Naga dan Cap Go Meh Dongkrak Ekonomi Singkawang

Singkawang,-  Miliaran uang berputar. Hotel penuh, sektor informal tumbuh. Naga 
menyedot perhatian. Rangkaian Imlek dan Cap Go Meh dikemas. 

Memasuki hari ketiga, ribuan warga terlihat antusias menghadiri pameran naga 
raksasa MURI dan naga dunia di Kampus STIE Mulia Singkawang, Jalan Dr Sutomo. 
Pameran yang merupakan rangkaian perayaan Imlek dan menjelang Cap Go Meh itu, 
berdampak pada geliat perekonomian di Kota Singkawang. 

Pameran naga dengan panjang 298 meter tersebut masih menyisakan lima hari lagi. 
Pengunjung dari luar kota antara lain Tayan, Nangah Pinoh, Kota Pontianak, 
Jakarta, Batam dan Singapura terus berdatangan. Diperkirakan mencapai puncak 
pada Cap Go Meh, Kamis (21/2). 

Ketua koordinator lapangan pameran naga raksasa, Wijaya Kurniawan, memastikan 
makhluk suci tersebut memacu pergerakan perekonomian Kota Singkawang, 
dibandingkan pada hari-hari normal. Terbukti dengan tumbuhnya beberapa pedagang 
kaki lima (PKL) di sekitar lokasi pameran.. Aktivitas perputaran uang pun 
semakin cepat. Hingga mencapai ratusan miliar. "Rekan-rekan saya dari Singapura 
banyak yang memesan tiket hotel. Namun sejak H-7 Imlek semua sudah habis 
diboking," kata Wijaya, kemarin. 

Meskipun tidak kebagian hotel namun Wijaya memastikan para wisatawan dari luar 
kota tetap hadir menyaksikan naga raksasa dan mengikuti setiap tahapan Imlek 
dan Cap Go Meh. Mereka dapat menginap di rumah keluarga maupun rekan sejawat. 
"Beberapa dari pengunjung itu ada yang menginap di Kota Pontianak setelah 
selesai acara puncak. Lalu berangkat pulang ke asal masing-masing," ujar Wijaya 
yang juga Ketua MABT Singkawang ini. 

Wijaya menjelaskan, jumlah turis di Kota Amoy pada Imlek dan Cap Go Meh ini 
jauh lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Selain kehadiran naga 
raksasa, peningkatan juga lebih disebabkan dukungan program Visit Indonesia 
Year 2008. "Saya mengimbau kepada para wisatawan mancanegara agar senantiasa 
mempromosikan Kota Singkawang ke negara asal mereka," kata dia. 

Antusias pengunjung itu, ujar Wijaya, sebagai bentuk penghargaan terhadap karya 
seni. Tepatnya, Sinse Aleng yang mendapat ilham ketika sembahyang di Klenteng 
Sibelo Singapore. "Ini juga menjadi moment hiburan luar biasa," kata dia. 

Kepada generasi muda Kota Singkawang, Wijaya berpesan agar mengikuti terobosan 
Sinse Aleng dalam berkarya dan mewujudkan obsesi. Diharapkan ada karya seni 
yang lebih mendunia. 

Aktivis pemuda Kota Singkawang Muhammad Deni Isnaeni mengakui serangkaian acara 
Imlek dan Cap Go Meh dapat mendongkrak ekonomi. Sektor-sektor informal menjadi 
hidup, para PKL bermunculan, tak terkcuali juru parkir dadakan. Semuanya 
diuntungkan hingga berlipat-lipat. "Kegiatan budaya ini perlu didukung semua 
pihak untuk kesejahteraan masyarakat," ujar Deni. 

Anggota DPRD Kota Singkawang, Tambok Pardede SH menyatakan even budaya dan 
pariwisata di Kota Singkawang perlu didukung sarana dan prasarana, apalagi 
menjad ikon pariwisata Kalimantan Barat. "Banyak wisatawan yang datang ke Kota 
Singkawang. Sayangnya, kotel-hotel masih berkutat di kelas melati," kata Tambok 
yang Ketua Partai Demokrat Kota Singkawang ini. 

Demikian juga segala souvenir sebagai ciri Kota Singkawang begitu minim. Serta 
ketiadaan galeri khusus untuk menjajakan souvenir tersebut. "Ini harus 
diupayakan Pemkot. Cari tempat dan lokasi strategis segera," ujar anggota 
Komisi C ini. 

Terhadap permasalah perhotelan, Pardede menyarankan Pemkot memberi kemudahan 
dan insensif kepada para investor. Baik dalam kemudahan perizinan, penggratisan 
IMB dan jenis pajak lainnya. "Hotel sangat utama agar wisatawan betah di Kota 
Singkawang," beber dia. 

Ditemui sebelum menggelar ritual, Sinse Aleng secara terbuka sangat bangga 
dengan ramainya pengunjung menyaksikan pameran naga. Terlebih sebagian besar 
pengunjung turut sembahyang kepada dewi, memberi sedekah serta mencabut jenggot 
naga. 

"Kehadiran naga raksasa di Kota Singkawang akan memicu lebih banyak lagi 
wisatawan. Dengan kepemimpinan Wali Kota dan wakilnya saat ini, perekonomian ke 
depan Kota Singkawang juga akan lebih bagus," ucap Pimpinan Sanggar Mandala 
Pontianak ini. 

Naga dengan tinggi dan berat kepala masing-masing delapan meter dan 100 
kilogram tersebut memiliki diameter badan lima meter. Afuk, 10, salah seorang 
pengunjung pameran tak henti-hentinya menyatakan rasa kagumnya. Siswa kelas 
lima SD ini bersama dengan lima rekannya mewujudkan kerinduan masuk ke perut 
makhluk legenda tersebut. "Saya tidak takut," aku Afuk. 

Selain pameran naga itu, Panitia Imlek dan Cap Go Meh Kota Singkawang juga 
telah merampungkan tiga kegiatan besar. Antara lain pawai lampion, pentas 
budaya dan atraksi 400 tatung. "Semua hotel sudah habis dipesan. Kita 
merealisasikan program home stay guna memberi wisatawan penginapan," jelas 
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Singkawang, Drs Syech Bandar MSi. 

Lebih jauh, Bandar memastikan rumah makan dan ratusan PKL tetap beroperasi pada 
hari puncak Cap Go Meh. Dan uang para wisatawan turut terserap oleh masyarakat. 
(ma


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke