Saya bisa memahami kemarahan Fei-Fei, mungkin juga dia korban ketidak adilan 
atau korban diskriminasi. Tapi kita juga tidak memvonis Fei-Fei dgn kartu mati, 
meskipun tulisannya keterlaluan. Kita ini sudah hidup di jaman reformasi loh, 
jadi setiap pemasukan harus kita hargai, kita bukan hidup di jaman status 
quo-nya Suharto lagi. Mari saudara-saudara Lung te cuan ren (China rantauan) 
bersatu utk meraih hari esok yg lebih baik. Kita juga tidak di akui sbg orang 
China oleh negara China. Satu pertanyaan saya kepada peserta netter "Apa bila 
suatu hari negara RI di serang oleh calon negara super power China, apa yg kta 
lakukan membela negara RI atau menjadi penghianat? membela RI berarti kita 
menghianati nenek moyang kita, menghianati RI berarti kita menghianati tanah 
tempat dimana kita dilahirkan"
   
  Jawaban ada di hati masing2 individu.

Azura-Mazda <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Fei, what's wrong with you?! Rilex, santai sedikit. 
Anda jangan ganggu orang. Pilih saja orang-orang yg
seide dgn anda untuk berdiskusi dan mengelaborasi
permasalahan. sekaligus break down masalah. 

Jangan ganggu orang lain. Itu hanya membuat anda
cape sendiri. Dimaki-maki, sekaligus pesan anda
tidak akan didengar. Paling2 nama anda langsung didelete
atau email anda dimasukan ke dalam mailbox spam.
Jadinya cape sendiri bukan?! 

btw, anda ini siapa ya? Kenapa mau libatkan komunitas
Tionghoa ke dalam perdebatan agama? hujat-hujat islam
lagi. itu tidak baik, bisa bikin rusuh. Plis dipikir ulang. 

fei fei <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Saya cuma ingin urung rembuk juga dan hati hati terhadap pemalsuan suatu 
sejarah yang banyak terjadi ,apalgi kita baru saja merayakan imlek dan lihat 
apa benar tahun 2559 adalah tahun resmi imlek ternyata ini juga bukan malahan 
akan di ketawai oleh china daratan sejak kapan imlek berubah tahunnya inilah 
salah satu masalah juga yang harus disadari kesalahan sejarah yang begini masih 
meliputi tionghoa tionghoa indonesia dan tentunya saja ini akan menjadi bahan 
tertawaan bagi china china yang percaya kebohongan suatu rezim terhadap sejarah 
dan tentunya banyak sekali bukan contoh ini saja yang sudah saya berikan.
Alexsander the great,napoleon bonaparte zhang he dan terakhir adanay kebohongan 
pahlawan pattimura yang di gembar gemborkan beragama islam ini juga sudah 
banyak terjadi.
Apa ini tidak mau di telaah dan di teliti sangat sangat memalukan tentunya bagi 
tionghoa indoneisa yang percaya suatu konpirasi kebohongan publik mentah mentah.


---------------------------------
Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.

---------------------------------
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



                         

       
---------------------------------
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke