Inburgering di Belanda di Eropa Barat dan Amerika Utara

 

Di negara-negara Eropa Barat, USA dan Canada umumnya berlaku politik
integrasi, karena negara-negara Barat beranggapan ini lebih cocok dengan
politiknya. Waktu saya datang di Belanda pada tahun 1973 persoalan ini dapat
dikatakan tidak ada perhatian sama sekali. Sejak dua puluh tahun terachir
ini proses integrasi mendapatkan penuh perhatian, karena banyaknya
emigran-emigran yang datang dan terutama sebagai akibat sesudah terjadinya
"nine-eleven" di New York.

            Kekuasaan mayoritas pada tahun 1973 yang jumblahnya jauh lebih
banyak masih dapat mentolerir, karena berlakunya norma-norma mayoritas, atau
dengan lain perkataan identitet masyarakat adalah mayoritas. Dari hari
kehari jumblah migran tambah lama tambah banyak dan mereka menuntut
persamaan, timbullah polemik-polemik di masa media, TV dan internet.

            Mereka mempunyai kulit yang berlainan, norma-norma hidup yang
berlainan, favorit makanan yang tidak sama, menerangkan lain tentang
sesuatu, dan melihat pada sekitarnya berlainan dengan mayoritet. Maka
menurut saya orang-orang dari golongan etnis yang baru datang, harus tahu
identitasnya dan menjelaskan pada mayoritas, dengan tujuan agar
masing-masing tahu norma-norma penghidupan dan kebudayaannya.

Saya rasa persamaan baru dapat dilaksanakan dengan betul, kalau:

1.      masing-masing tahu perbedahannya, dan  mengakui perbedahannya dan
mau menerimanya. 
2.      Pemerintah memberikan ruangan untuk bergerak dengan bebas tetapi
transparan dalam masyarakat dan oleh media massa disebar luaskan
kebijaksanaan pemerintah.

Han Hwie-Song
Breda, 25 februari 2008  Holland

 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke