Sdr Harry Alim,
Perkenalkan nama saya Sunny Thee dan saya senang
membaca cersil.Setelah membaca email saudara yang
mengatakan telah pergi ke tempat tempat yang
berhubungan dengan cersil,saya tertarik untuk
mengetahui dan mendapatkan bimbingan dari sauadara
pada kesempatan saya pergi ke Tiongkok lagi.
Terima kasih saudara harry
Salam
Sunny Thee
--- harry alim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> sdr siapa kenapa,
> 
> saya bukan pemburu kelenteng, tetapi karena sering
> pergi ke tiongkok untuk 
> melihat  'tempat2' yang berhubungan dengan cerita
> silat,  jadi cukup banyak 
> tempat di Tiongkok yang sudah dikunjungi baik di
> utara, selatan, timur barat 
> maupun tengah. Dan juga tertarik dengan masalah
> budaya, sehingga banyak baca 
> buku berkaitan dengan budaya dan sejarah. Perjalanan
> itu yang membuat banyak 
> melihat kelenteng di Tiongkok.
> 
> Terima kasih tentang info website kelenteng di
> indonesia.
> 
> Untuk melihat satu kelenteng di Indonesia beraliran
> apa, lihat lagi 
> paragraph  terakhir tulisan saya.
> 
> Satu kelenteng, bisa di golongkan secara mudah
> dengan melihat semua obyek 
> ritual (baik yang di altar utama maupun yang tidak)
> yang ada di dalam 
> kelenteng itu pada saat ini. Ini adalah klassifikasi
> pertama.
> 
> Bisa juga dengan menggolongkannya berdasarkan obyek
> ritual di altar utama. 
> Ini bisa disebut klassifikasi kedua.
> 
> Lebih jauh bisa dilihat secara historis, kronologis,
> pernahkah obyek ritual 
> di altar utama mengalami perubahan? Apakah ada
> catatan yang dimiliki 
> kelenteng tersebut tentang hal ini?
> 
> Penggolongan yang terakhir berdasarkan sejarah
> kelenteng tersebut. Pada saat 
> didirikan obyek ritual apa yang ditempatkan di altar
> utama?
> 
> Dari sejarah juga bisa dipelajari bagaimanakah satu
> kelenteng mencapai 
> bentuk arsitektur yang terakhir seperti yang
> terlihat sekarang? Siapakah 
> atau komunitas apakah yang mendanai penambahan satu
> bagian tertentu 
> misalnya?
> 
> Apakah kelenteng tersebut memiliki kronologis
> penempatan suatu obyek ritual? 
> Komunitas apakah yang mendanai dan menempatkan satu
> obyek ritual dan 
> kapankah obyek ritual tersebut ditempatkan?
> 
> Banyak tenaga dan pikiran yang pasti akan dibutuhkan
> untuk menelusuri 
> sejarah setiap kelenteng di Indonesia, mungkin kalau
> anda tertarik bisa 
> memulai dengan framework seperti di atas, atau
> framework yang lain.
> 
> salam,
> 
> harry alim
> 
> 
> From: "siapa kenapa" <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Kelenteng di
> TiongKok, Kelenteng di Indonesia
> 
> 
> > p.harry,
> > Keliatannya anda nih pemburu kelenteng ya ?:-)
> > Berikut ada website directori kelenteng di
> indonesia www.kelenteng.com 
> > yang mungkin bisa dibubuhkan komentarnya,
> kira-kira kelenteng tsb 
> > beraliran apa.
> > Kalau jin de yuan aliran apa pak?
> >
> >
> >> From: harry alim <[EMAIL PROTECTED]>
> >> Subject: [budaya_tionghua] Kelenteng di TiongKok,
> Kelenteng di Indonesia
> >
> >
> >
> > Ketika tiba di Indonesia, kelenteng dibawa oleh
> masyarakat Tionghua dan
> > terbentuk tidak dalam satu generasi saja. Sehingga
> kelenteng di Indonesia
> > atau di Asia Tenggara lainnya agaknya merupakan
> bentukan dari masyarakat
> > yang walaupun sama sama Tionghua, bisa jadi cukup
> heterogen juga. Katakan
> > misalnya kelenteng X di satu tempat, karena
> umurnya misalnya sudah lebih 
> > 700
> > tahun, masyarakat Tionghua pendukungnya bisa jadi
> sedikit berbeda pada 
> > saat
> > didirikan dan setelah 200 tahun kemudian misalnya
> dan juga dengan 
> > masyarakat
> > yang sekarang. Mungkin karena inilah kelenteng
> kelenteng di Indonesia 
> > justru
> > tidak menampakkan perbedaan obyek ritual separti
> yang jelas kelihatan di
> > kelenteng Tiongkok.
> >
> > Salam,
> >
> > Harry Alim
> >
> >
> 
> 
> 
> 



      Get the name you always wanted with the new y7mail email address.
www.yahoo7.com.au/y7mail



Kirim email ke