numpang komentar dan salam kenal
saya baru bergabung dan belajar

Hal2 dibawah/email sebelumnya adalah fakta
menurut kesimpulan saya, selain itu
Kapitalis adalah dua sisi mata coin, harus ada dua2nya
Negara ( sbg regulator ) dan rakyat sebagai yg menjalankan/beraktivitas

RRT memang sedang menuju ke Kapitalis dari Sosialis-Komunis
saya baca dari buku "Pelajaran dari Tiongkok" nya Dahlan Iskan
dimana sekarang RRT berpedoman pada buruh-tani-bisnisman ( dulu buruh dan tani 
saja )
berhasilkah RRT kesana ? belum tentu.
yang bisa berhasil tampaknya adalah dominasi atau peningkatan peran RRT dalam 
era globalisasi
( apapun jadi RRT nanti )

Rakyat sebagai pelaksana regulasi pemerintah tentu jauh dari kapitalis
( sudah lama : sejarah dan budaya berbeda dng Kapitalis ( meskipun banyak yg 
berjiwa dagang )
ada buku yg mengungkapkan bahwa orang barat-pun kesulitan berbisnis dng orang 
RRT
karena mereka lakukan dng cara Kapitalis .
( buku " China Now - nya N Mark Lam )
serta kesan2 dari pak Dahlan Iskan dalam buku2nya.

Meskipun disana sini mulai Individualis dan Materialistis 
Tapi kedua hal ini kan terjadi diseluruh dunia.
( karena tidak ada ideologi yg menjadi saingan kuat Kapitalis saat ini )

salam sejahtera dan mohon pendapat-nya
Edi Soemartono


  ----- Original Message ----- 
  From: liang u 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, July 14, 2008 10:20 AM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: The People's Republic of Capitalism


        Sdr. Jo, 



        Memang kalau dilihat perkembangan kapitalisme, Tiongkok boleh dibilang 
negara kapitalis, kaum pengusaha banyak yang menekan buruhnya sebisa mungkin, 
sekejam mungkin, demi untuk kepentingan dirinya, menyuap pejabat untuk menekan 
serendah mungkin biaya penggantian tanah yang diambil, menutupi tindakan yang 
melanggar hukum dll. Tapi kalau dilihat tindakan pemerintah, terutama 
pemerintah pusat, masih bersifat sosialis, karena memihak rakyat, hanya caranya 
tidak dengan main hantam, tapi dengan menggunakan hukum yang berlaku. Ini 
kelihatan dengan jelas pada saat terjadi gempa besar bulan Mei yang lalu, 
solidaritas rakyat dan pemerintah bahu membahu menolong korban bencana, 
sehingga orang menangis karena terharu. Tentara datang tanpa senjata, mereka 
menyerahkan semua makanan yang dibawa kepada korban bencana, sendiri tak makan 
padahal tugas berat. Banyak korban luka digendong karena jalan hancur total. 

        Dalam suasana kacau demikian tak ada kriminalistas, tak ada penjarahan, 
tak ada perkosaan dll. Bandingkan dengan bencana di New Orleans yang lalu di 
USA. Di tempat penampungan saja berkelahi, saling pukul, bahkan polisi yang 
membawa pertolongan dipukul, karena dianggap terlambat, dan memang terlambat. 
Ada perkosaan terang-terang di camp pengungsi, sehingga pemerintah mengerahkan 
pasukan berlapis baja, dengan perintah tembak di tempat.

        Sebagai orang kecil saya sendiri tak dapat memastikan, apakah benar 
Tiongkok akan berhasil jadi sosialis, atau kaum kapitalis yang akan menang? 
Saya hanya pernah melihat dengan kepala dan mata sendiri keadaan di sana dari 
kota yang supermodern sampai ke kampung yang miskin. Jurang yang mendalam 
adalah fakta, semoga pemerintah dapat mengurangi kesenjangan ini meski harus 
step by step tentunya.

        Saya pernah ke Chongqing dua tahun yang lalu. Sekarang tentu sudah 
lebih maju lagi.

        Salam

        Liang U

        --- On Sun, 7/13/08, B.H. Jo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


          From: B.H. Jo <[EMAIL PROTECTED]>
          Subject: [budaya_tionghua] Re: The People's Republic of Capitalism
          To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
          Date: Sunday, July 13, 2008, 5:56 AM


          Sdr. Liang U,

          Terima kasih utk. info-nya. Saya telah melihat semua siaran dari Ted 
          Koppel ttg. judul The People's Republic of "Capitalism" . Saya 
          berpendapat "Capitalism" di China jauh lebih pro rakyat drpd. di AS, 
          misalnya: di-kota2 di China sangat banyak taman2, pohon2, jalan2 
          spesial utk. sepeda, transportasi utk. publik baik. Di-kota2 di AS, 
          orang mau naik sepeda tidak bisa sebab tidak ada jalan utk. sepeda. 
          Kalau tidak punya mobil di AS, orang tidak gampang utk. pergi ke-
          mana2 sebab transportasi utk. publik boleh dibilang jelek. Hasilnya 
          orang2 kurang bergerak, orang kegemukan (obesity) sekarang adalah 
          suatu masalah public health yg. sangat serius. Polusi CO2 per 
          penduduk, AS adalah yg. tertinggi. Capitalism telah memajukan AS 
          tetapi utk. mulai menghancurkan AS.

          BH Jo

          --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u <[EMAIL PROTECTED] 
> wrote:
          >
          > Sdr. Jo, 
          > Â 
          > Boleh saya nimbrung sedikit apa yang saya ketahui. Di Tiongkok 
          dalam bidang administrasi ada tiga macam kota. 1。 Kota Raya, yaitu 
          kota yang setingkat propinsi langsung di bawah pemerintah pusat, ada 
          empat Beijing, Shanghai, Tianjin dan Chongjing. 
          > 2. Kota prefectorat, kota yang setingkat prefektorat (sama dengan 
          keresidenan di Indonesia dulu, di atas kabupaten tapi di bawah 
          propinsi, dulu pernah bernama jun, fu, zhuanqu, diqu dll).
          > 3. Kota yang setingkat kabupaten.
          > Â 
          > Istilah ini rancu, sebab kalau disingkat semua kota, kepalanya 
          semua wali kota, padahal ada wali kota setingkat gubernur (Kota 
          Raya), wali kota setingkat kepala prefektorat, ada wali kota 
          setingkat bupati. Di parlemen mereka pernah muncul perdebatan 
          banyak yang usul namanya dirubah, entah apa sebabnya sampai sekarang 
          belum dirubah.
          > Â 
          > Chongqing sebagai kota raya membawahi keresidenan dan kota 
          setingkat keresidenan lebih dari 20 buah, termasuk kota setingkat 
          keresidengan Chongqing sendiri. 
          > Â 
          > Nah kota Chongqing setingkat keresidenan inilah yang penduduknya 
          sekitar 13 juta, yaitu pusat kota dan daerah sekelilingnya, jadi 
          seperti Jakarta Raya. 
          > Â 
          > Sedang Kota Raya, yaitu kota yang langsung di bawah pemerintah 
          pusat Chongqing lebih dari itu, yaitu sekitar 32 juta, luasnya 
          82.000 km persegi. Termasuk daerah yang masih kampung, pertanian, 
          perkebunan, pertambangan dan gunung-gunung. Jadi bukan kota dalam 
          arti kita yang biasa, melainkan propinsi khusus yang luasnya lebih 
          kecil dari propinsi, setingkat dengan posisi seperti Beijing, 
          Shanghai dan Tianjin. Bedanya, Beijing, lebih sedikit daerah 
          gunungnya, Shanghai dan Tianjin semua dataran rendah, sedang 
          Chongqing, di tengah kotapun penuh terusan, kota berada dilereng-
          lereng gunung.
          > Â 
          > Jadi untuk mudahnya mungkin kita katakan saja, Chongqing dalam 
          arti luas setingkat propinsi, dan Chongqing dalam arti sempit 
          setingkat keresidenan/ prefektorat.
          > Â 
          > Semoga membantu. 
          > Â 
          > Salam
          > Â 
          > Liang U
          > 
          > --- On Thu, 7/10/08, B.H. Jo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          > 
          > From: B.H. Jo <[EMAIL PROTECTED]>
          > Subject: [budaya_tionghua] The People's Republic of Capitalism
          > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
          > Date: Thursday, July 10, 2008, 6:19 PM
          > 
          > 
          > 
          > 
          > 
          > 
          > Utk. teman2 yg. berdomisili di US dan Canada dan tertarik ttg. 
          > perkembangan di China. Mulai hari kemarin ada TV program ttg. 
          China yg. 
          > disiarkan di Discovery Channel mulai jam 10:00 PM selama 1 jam 
          (Eastern 
          > Time/New York Time) utk. 4 hari.
          > 
          > http://dsc.discover y.com/convergenc e/koppel/ highlights/ 
          highlights. html
          > 
          > Kemarin disiarkan ttg. kota Chongqing dimana antara lain ekonomi 
          US 
          > sekarang tidak bisa dipisahkan dgn. China lagi (tergantung dari 
          China). 
          > 3 minggu yg. lalu saya berada di Chongqing, menurut informasi 
          waktu yg. 
          > saya dapat kota ini berpenduduk 32 juta (sekarang sebagai kota yg. 
          > terbesar didunia). Sedangkan di siaran dari Discovery Channel 
          > diberitakan 13 juta, mana yg. benar?
          > 
          > BH Jo
          >


       



   

Kirim email ke