Kalo ga salah inget US jg yg ubah cara ini dengan itung jumlah emas. Klo ga 
salah seh waktu itu dia kalah dari soviet. 
Sent from my BlackBerry�
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: liang u <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Mon, 25 Aug 2008 19:41:30 
To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
Subject: [budaya_tionghua] Perhitungan nilai Olympiade


Rekan-rekan, 
�
Dulu ketika saya masih muda, saya ingat hasil akhir olympiade itu diberi nilai. 
Hanya nilainya yang saya lupa, apa mas 3, perak 2, perunggu 1, atau mas 5, 
perak 3, perunggu 1, atau mas 5, perak 3 dan perunggu 2?� Dengan cara ini, maka 
negara yang mendapat perak 10 dan yang mendapat mas 1, angkanya akan tinggi 
yang perak 10. Tapi entah apa sebabnya kemudian yang dilihat hanya mas saja.
�
Hanya menghitung jumlah medali saja jelas tak adil, masa yang dapat medali 
perunggu dinilai sama dengan yang mendapat medali mas. Peraturan Olympiade 
sendiri, bukan buatan RRT, yang memberi penghormatan dengan lagu nasional pada 
atlit mendapat medali mas,�tapi tidak pada yang mendapat medali perak dan 
perunggu.��Dalam hal ini orang Amerika bukan tak mengerti, hanya mereka tak 
bisa menerima kekalahan. Amerika memang tidak mundur, kalau tak salah Olympiade 
yang lalu juga dapat 36 mas, jadi tetap. Hanya RRT yang sekarang maju, dari 32 
melonjak sampai 51. 
�
Kegembiraan orang Amerika ini terpukul juga ketika US Olympic Commitee 
membagikan hadiah pada para pemegang piala, mas diberi $ 25.000, perak diberi $ 
15.000 dan perunggu diberi $10.000, atau dengan perbandingan 5,3,2. Saya jadi 
sadar, mungkin angka yang saya lupa, yang telah saya sebut di atas itu, adalah 
5,3 dan 2. Kalau dengan cara ini dihitung, maka RRT akan dapat 1870 dan US 
1830. Demikian juga kalau 3,2,1 maupun 5,3,1. RRT tetap unggul (Lihat Straits 
Times Singapore tgl. 25 Agustus 2008 kemarin. Halaman pertama bagian Sport). 
�
Yah, sudahlah jangan diributkan, kita toh tahu, biar mereka menghibur diri 
jangan terlalu sedih. Tapi sudah tidak dapat dibantah, RRT sudah menjadi 
superpower baru dalam bidang olah raga.
�
Kapan Indonesia menyusul?

--- On Tue, 8/26/08, Hai Jin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Hai Jin <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Fw: [budaya_tionghua] OOT: AS Menolak Dianggap Kalah
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, August 26, 2008, 2:30 AM








Bung Robby,
�
Iya, Amrik itu curang, baru kali ini saya tahu perhitungan peringat menggunakan 
jumlah total perolehan medali. Selama ini yang saya tahu adalah berdasarkan 
jumlah perolehan�medali emas. 
�
Aniwe, menurut saya sistem perhitungan peringat berdasarkan jumlah medali emas 
ada kekurangannya juga. Misalnya: negara A memperoleh Emas = 0, Perak = 10, 
Perunggu� 15, terus�negara B�hanya memperoleh Emas cuma 1, Perak + Perunggu� 0, 
jadi�peringkat negara B tetap lebih tinggi dari negara A.
Rasanya kurang adil juga kan.
�
Nah, saya�punya win win solution nih, supaya gak terjadi lagi saling protes ato 
saling nuduh curang. Sistem perhitungan peringkat bukan berdasarkan jumlah emas 
ato total perolehan medali, tapi berdasarkan jumlah total nilai.
�
Misalnya nilai untuk medali emas =�100, perak = 50, dan perunggu�= 10.
Jadi negara A akan memperoleh nilai: (0 x 100) + (10 x 50) + (15 x 10) = 650
sedang negara B akan memperoleh nilai: (1 x 100) + (0 x 50) + (0 x 10) = 100
�
Berdasarkan nilai total, maka negara A peringkatnya lebih tinggi dari B, cukup 
adil bukan?
Berdasarkan sistem total nilai, peringkat Olimpiade yang baru lewat sbb:
�
1. China = 6130
2. Amerika = 5610
3. Rusia = 3420
4. Inggris = 2700
5. Jerman = 2250
�
Hai Jin
ps: Bung Robby, kalo saya sebagai guru anda, nilai ujian Ebtanas anda diberi 0 
karena tidak ada keterangan apapun..... hehehe guru killer


To: Sdr. Kenken, sabar ya nanti malam saya akan menanggapi propaganda anda. 














      

Kirim email ke