Hehehehe penjelasan yang parsial 

 

Yang mau diceritakan budaya spiritual tetapi yang terjadi malah kembali ke
kisah peperangan russo - japan....

 

Saya tarik mundur , dan saya tarik maju deh

 

Kita tarik mundur sebelum perang russo - japan 

 

1.      Nobunaga berkenalan dengan Jesuit dan menerima mereka ..Nobunaga
juga sebagai warlord pertama yang memperkenalkan senjata barat dalam
peperangan di jepang ...Saat Akechi Mitsuhide menghianati Nobunaga ,
Hideyoshi naik keatas , dan lantas di tuntaskan oleh Tokugawa yang anti -
nasrani ..Ini adalah akhir dari kiprah Yesuit di Jepang . jepang memasuki
masa damai yang panjang , dan meriam - meriam di masukan kembali , seni
perang individual (samurai) kembali muncul. Disini factor teknologi menjadi
tiada. 
2.      1870an , akhir tokugawa. Spiritual bushido terbukti tidak mampu
melawan kekuatan senjata barat. Jepang di paksa membuka diri. 

 

Dan seterusnya sampai perang russo - japan. Itupun kemenangan yang di
tunjang oleh teknologi , seperti persenjataan maritime.

 

Kita lihat kausalitasnya , teknologi juga merupakan buah dari budaya barat.
Ada "budaya spiritual" yang mendasari jauh jauh jauh hari dari gold glory
gospel , persaingan rebutan lapak di dunia baru antar Negara eropa dan
perlombaan senjata menjadi lebih cepat dari abad2 sebelumnya. 

 

Lantas sesudah perang russo japan. 

Semangat spiritual apa yang membuat insiden Nanking terjadi ? hehehe

Apakah jepang juga meniru spirit barat dalam melakukan pembasmian , seperti
spain terhadap Indian ?

Atau Jepang memakai kombinasi produk tiongkok sun tsu dan teknologi militer
barat dalam menghantam balik tiongkok , dengan kepala tegak , bushido
seperti apa yang anda katakana...

 

Dan epilognya , toh bom2 atom (teknologi yang di hasilkan dari science yang
khas metode barat ) juga yang mengakhiri dominasi Jepang di Pasific.

 

Satu point terpenting , teknologi sebagai hasil dari budaya , anda abaikan
begitu saja

 

  _____  

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of RM Danardono HADINOTO
Sent: 16 September 2008 20:03
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Menjadi Tionghoa atau Kristen



*****

"Jika orang Timur tidak pernah belajar dari Barat, mana mungkin ada 
Jepang, Korea, China seperti hari ini.". TEPAT sekali.

Namun, perhatikanlah, bagaimana bangsa bangsa besar ini, Tiongkok, 
Jepang dan Korea BELAJAR. Tanpa menanggalkan jatidiri budaya mereka. 
Meraka ambil tekhnology, namun bukan budaya spiritual.

Pada awal abad ke XX Jepang membeli kapal kapal perang dari Inggris, 
yang kemudian mereka bangun sesuai model asli. Angkatan Laut Dai 
Nippon dibangun dengan model Inggris, angkatan darat dengan model 
ekaisaran Jerman.

Kemudian beennnnggg! Jepang memukul untuk pertama kali dalam sejarah 
kemanusiaan, sebagai bangsa berwarna, bangsa kulit putih. Angkatan 
Laut Dai Nippon menghancurkan Angkatan laut kekaisaran Rusia dalam 
Pertempuran laut Tshushima.

Pertempuran Tsushima (bahasa Rusia:
Цусимское
сражение, Tsusimskoye 
srazheniye) atau Pertempuran Selat Tsushima adalah pertempuran laut 
terakhir dan paling menentukan sepanjang Perang Jepang-Rusia (1904-
1905). Pertempuran terjadi di Selat Tsushima pada 27-28 Mei 1905 (14-
15 Mei menurut kalender Julian yang waktu itu digunakan di Rusia) dan 
merupakan pertempuran laut terbesar di era kapal tempur Pra-
Dreadnought. Pertempuran Tsushima dikenal di Jepang sebagai Nihonkai 
kaisen (日本海海戦, Nihonkai kaisen?
Pertempuran Laut di Laut Jepang).

Kapal-kapal uap dari Armada Gabungan Kekaisaran Jepang di bawah 
komando Laksamana Togo Heihachiro menghancurkan dua pertiga Armada 
Baltik Kekaisaran Rusia di bawah komando Laksamana Zinovy 
Rozhestvensky. Sejarawan Edmund Morris dalam buku Theodore Rex 
menyebut Pertempuran Tsushima sebagai pertempuran terbesar setelah 
Pertempuran Trafalgar. Kekalahan Rusia membuka jalan bagi Perjanjian 
Portsmouth yang mengakhiri Perang Rusia-Jepang 1904-1905.

Ini baru namanya BELAJAR, tanpa menanggalkan baju budaya sendiri. 
Tetap tegak dengan semangat bushido ditumpu budaya leluhur ribuan 
tahun!

Ini bedanya, pak.

Salam

Danardono

 

Kirim email ke