http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/10985


Pearl S. Buck tentang: CINA       Message List  
Reply | Forward | Delete                Message #10985 of 37251 < 
Prev | Next >
CINA

 

Oleh Pearl S. Buck

Penulis: The Good Earth

 

 

Seperti apakah negeri Cina itu? Ini adalah suatu pernyataan yang saya 
yakin, lebih sering saya lontarkan daripada pertanyaan lainnya. Ini 
adalah suatu pertanyaan yang bagus karena Cina sekarang adalah salah 
satu  dari Negara adikuasa meskipun hanya sedikit sekali bangsa Barat 
yang mengetahui seperti apakah Cina dan penduduknya. Sebenarnya, Cina 
telah selalu menjadi Negara adikuasa, baik karena wilayahnya yang 
sangat luas maupun karena penduduknya yang sangat banyak. Di antara 
dua sebab ini, kita akan membahas penduduknya, karena banyak  Negara 
lain juga luas wilayahnya, tetapi kini mereka telah lenyap. Mengapa 
Cina mampu bertahan adalah karena penduduknya mampu membangun suatu 
peradaban yang praktis sehingga tidak mudah hancur. Peradaban ini 
tidaklah memiliki struktur yang ketat. Orang Cina, di samping bukan 
termasuk orang yang mudah berubah, merupakan orang yang mampu 
menyesuaikan ketika tiba saatnya untuk berubah. Pada dasarnya, orang 
Cina adalah orang yang praktis. Mereka tidak terlalu terikat kepada 
adapt-istiadat, atau tradisi, bahkan agama, hanya karena 
mereka "memang demikian". Tatkala mereka melihat bahwa ada sesuatu 
yang tidak beres, mereka segera mengubahnya.

           

            Bahkan di zaman modern ini kita dapat melihat daya 
adaptasinya. Banyak orang mengira bahwa komunisme tidak akan terjadi 
di Cina karena tidak sesuai denga cara hidup tradisional orang Cina. 
Namun, di awal abad ke-20, tampaklah semakin nyata bahwa di Cina 
harus terjadi beberapa perubahan karena cara-cara lama tidak lagi 
dapat bekerja, maka perubahanpun terjadihlah. Saya yakin Cina tidak 
akan beralih menjadi komunis sekiranya Sun Yat Sen, bapak pendiri 
Republik Cina, masih hidup. Karena Sun sendiri menyatakan bahwa 
komunisme tidak akan sesuai bagi bangsanya. Namun, dia menerima 
bantuan dari Uni Soviet ketika itu hanya karena dia tidak bisa 
mendapatkan bantuan dari Negara lain. Apa yang mungkin terjadi 
seandainya Sun tidak meninggal terlalu muda, pada tahun 1925, tak 
seorangpun tahu.

 

            Pertanyaan kedua yang sering saya lontarkan tentang Cina 
sekarang adalah apakah komunisme akan berlangsung lama. Satu-satunya 
jawaban saya adalah bahwa, jika komunisme dapat berhasil, ia akan 
bertahan lama. Sebaliknya, jika komunisme tidak berhasil, ia juga 
tidak akan bertahan lama. Karena orang Cina adalah, seperti yang saya 
katakana, orang yang praktis, mereka mungkin akan menerima hasil yang 
telah dicapai serta menolak kegagalannya. Komunisme tentunya akan 
meninggalkan banyak bekas di Cina, tetapi tak seorangpun tahu 
bagaimana bentuk akhir pemerintahannya nanti. Namun, pemerintahan 
itupun tentu akan praktis pula.

 

            Kualitas orang Cina lainnya yang banyak berhubungan 
dengan ketahanan hidup mereka yang lama adalah kebebasan mereka yang 
luar biasa dari pengaruh prasangka yang sempit. Menurut pendapat 
saya, bangsa Cina, di samping termasuk orang yang amat bangga atas 
kebesaran dan kejayaan budayanya, secara keseluruhan adalah lebih 
bebas dari prasangka daripada bangsa lain. Misalnya, tidak pernah 
terdapat penyiksaan terhadap orang Yahudi di Cina. Dari waktu ke 
waktu, orang Yahudi tinggal di Cina baik sebagai pengusaha maupun 
sebagai pengungsi dari siksaan yang terjadi dimana-mana. Tak 
seorangpun yang mencegah orang Yahudi masuk dan tinggal di sana. 
Bahkan ketika Sinagoge Yahudi dua kali hancur oleh badai dan banjir, 
pemerintah Cina membangunnya kembali bagi mereka sebagai amal 
kebaikan. Begitu pula, ketika bangsa Cina diserang oleh bangsa Mongol 
dan lalu oleh bangsa Manchu, orang Cina menerima para penakluk itu 
dengan tenang. Karena susunan pemerintahan mereka begitu sempurna, 
dan peradaban mereka pun sangat tinggi, maka para penakluk asing ini 
membolehkan Cina meneruksan pemerintahannya seperti sebelumnya. 
Sebagai akibatnya, bangsa Cina lalu menyerap para penakluknya. Lima 
ratus tahun sebelum lahir Yesus Kristus, Kong Fu Cu,  seorang filsuf 
dan guru Cina berkata,"Semua yang berada di bawah langit adalah masih 
bersaudara". Tanpa kehilangan kebanggaanya sebagai orang Cina, mereka 
menerima orang lain dengan penuh toleransi dan hormat jika orang itu 
memang pantas dihormati.

 

            Unsur ketiga di dalam kehidupan orang Cina adalah insting 
mereka terhadap keyakinan demokrasi. Anda munkin heran mengapa saya 
memakai istilah yang begitu mendasar pada pola piker Barat. Hal ini 
karena terdapat akar demokratis yang sangat bagus di dalam kehidupan 
dan pemikiran orang Cina. Ambil contoh, misalnya, bentuk pemerintahan 
Cina kuno. Sejarah Cina, hingga terbentuknya Republik Cina pada tahun 
1912, dibagi menjadi 24 dinasti. Dinasti adalah lamanya waktu sebuah 
keluarga memegang kekuasaan kekaisaran. Dua puluh empat kali, orang 
Cina berganti-ganti keluarga kaisar baru. Dua diantaranya adalah 
dinasti Mongol dan Manchu yang berkuasa lewat kekuatan. Namun 
keluarga baru yang memerintah selalu muncul dari orang Cina sendiri.

 

            Bagaimanakah dinasti Cina ini di bentuk? Ketika sebuah 
keluarga yang sedang berkuasa menjadi lemah dan korup, sebagaimana 
yang telah dilakukan mereka semua cepat atau lambat, maka berbagai 
urusan Negara akan berkembang dengan buruk sekali. Harga pun akan 
naik sehingga rakyat tidak dapat hidup dengan tenang. Terdapat 
pepatah Cina kuno yang berbunya, "Apabila harga barang telah naik 
sehingga rakyat tak dapat membelinya, Tuhan pun akan menitahkan suatu 
perubahan penguasa." Dengan kata lain, dinasti barupun muncullah. 
Tatkala dinasti baru ini menjadi tampak nyata, muncullah pemuda-
pemuda yang ambisius masing-masing mengenggam senjata untuk 
membantunya. Pemuda-pemuda ini dan tentara akan saling baku hantam 
hingga akhirnya akan muncul si pemenang. Dia lalu diakui sebagai 
kaisar pertama dari dinasti baru. Selama terjadi pertempuran, rakyat 
menunggu hingga lahirlah orang yang terbaik. Kadang-kadang, orang ini 
justru berasal dari keluarga sederhana, anak seorang petani, atau 
pemimpin kelompok perampok, atau seorang pendeta yang membangkang, 
Namun, dia telah memenuhi syarat-syarat yang telah diperlukan – yakni 
keperwiraan, keberanian, dan, khususnya, kepemimpinan. Meskipun saya 
berani mengatakan bahwa dia adalah kaisar "asal jadi" dengan jubah 
kekaisarannya yang baik dan meskipun pola tingkah lakunya mungkin 
tidaklah yang tebaik, dia membawa kehidupan dan energi yang segar ke 
dalam pemerintahan, sedangkan di sana banyak terdapat guru bagi 
anaknya serta penasehat bagi dirinya.

 

            Bagaimanakah rakyat dapat hidup seperti biasanya 
sementara perjuangan berlangsung? Kenyataannya adalah mereka mampu 
berlaku demikian karena struktur masyarakatnya. Saya akan menyebut 
dua hal yan sangat penting di dalam struktur masyarakat ini. Yang 
pertama adalah administrasi pemerintahan Cina. Dalam setiap 
pemerintahan, administrasi pemerintahan ini terdiri atas para 
karyawan yang akan terus bekerja tidak peduli partai politik atau 
dinasti apa yang sedang berkuasa. Orang Cina memiliki system 
administrasi pemerintahan yang demikian baiknya sehingga Inggris pun 
menirunya, dan karena Amerika meniru Inggris, maka Amerika pun meniru 
Cina. Admnistrasi pemerintahan Cina adalah demikikan unik sehingga 
saya angkat sebagai contoh. Tak satu bangsa pun ketika itu yang telah 
menemukan cara yang begitu praktis untuk melahirkan orang-orang yang 
brilian. Cina mendapatkan putera-putera terbaiknya melalui berbagai 
ujian kekaisaran, yang diadakan sekali dalam 3 tahun. Siapa saja 
dapat mencoba ujian itu, asalkan dia telah siap menghadapinya. Bahan 
ujiannya adalah sangat sulit, meliputi semua jaringan peradaban Cina 
yang sangat kompleks dan hanya mereka yang berotak brilian saja yang 
dapat lulus. Namun, peserta ujian boleh berasal dari segala lapisan 
masyarakat dan inilah unsur demokratisnya. Anak seorang pemangkas 
rambut desa, misalnya, dapat saja diperhatikan kebriliannya oleh 
penduduk di desanya, meskipun penduduk desa mungkin tidak dapat 
membaca dan menulis, tetapi apabila mereka menilai anak tersebut 
layak dididik untuk mengikuti ujian kekaisaran, mereka akan 
mengumpulkan uang dan menyekolahkannya. Jika dia lulus ujian 
kekaisaran, lalu mendapatkan pekerjaan di pemerintahan, dia pun telah 
membawa harum seluruh desa asalnya. Dengan cara inilah, pemerintahan 
Cina diperintah oleh orang-orang yang mampu. Tentu saja di Cina pun 
terdapat korupsi karena setiap orang dimana saja memiliki kelemahan, 
tetapi metode mereka sangatlah bagus karena hal itu berarti bahwa 
pemerintah terus menerus diperbaharui dan diperkokoh oleh seluruh 
rakyat, tidak hanya oleh si kaya ataupun si pintar. Dengan 
administrasi pemerintahan yang demikian, periode pergantian dinasti 
tidak banyak mempengaruhi rakyat. Pemerintahan pun berjalan 
sebagaimana biasanya.

 

            Unsur lain yang menstabilkan Cina adalah keluarga. Alih-
alih membentuk jaringan kepolisian yang terinci, bangsa Cina hanya 
menyuruh setiap keluarga bertanggung-jawab terhadap setiap anggota 
keluarganya. Keluarga berarti saudara, bukan hanya orang tua saja, 
melainkan teramsuk paman-bibi, kakek-nenek, dan saudara sepupu yang 
telah jauh ikatannya. Seorang laki-lai (atau perempuan) tidak 
memiliki kesempatan untuk berperilaku menyimpang karena semua saudara 
mengawasinya. Seluruh keluarga akan mengawasinya karena mereka harus 
memikul akibat kejahatan atau pelanggaran yang dilakukan anak tadi. 
Tanggung-jawab ini begitu mendalamnya sehingga, jika anak tadi sudah 
tidak dapat dikendalikan lagi, keluarganya harus membunuhnya. Saya 
pernah menyaksikan kejadian ini sekali. Seorang ayah menembak anaknya 
sehingga seluruh keluarga, khususnya si ayah, bermuram durja karena 
kehilangan anak tadi. Namun, tanggung jawab dan control keluarga 
secara menyeluruh ini mengakibatkan masyarakat menjadi teratur dan 
berperilaku baik bahkan selama masa-masa peralihan dinasti.

 

            Di kurun waktu kita, di Cina telah terjadi perubahan yang 
besar, suatu perubahan baru dalam seluruh sejarah Cina. Dinasti 
Manchu, dinasti kekaisaran terakhir, berakhir setelah terjadi suatu 
revolusi oleh pemuda-pemuda Cina, yang merasa bahwa pemeritnahan lama 
sudah ketinggalan zaman. Bentuk pemerintahan baru yang mereka pilih 
adalah Republik yang mencontoh Republik Amerika. Mereka memilih 
bentuk pemerintahan ini, karena banyak diantara pemimpin mereka, 
termasuk Sun Yat Sen sendiri, belajar tentang dunia Barat di sekolah-
sekolah misionaris Amerika. Pada tahun 1912, mereka mendirikan 
Republik Cina dan selama 10 tahun mereka berusaha agar bentuk ini 
sesuai, tetapi gagal. Bentuk pemerintahan Republik adalah hal yang 
baru bagi rakyat dan mereka tidak tahu bagaimana menjalankannya. Uni 
Soviet lalu menawarkan bantuan kepada Sun Yat Sen dan, dalam 
keputusasaan, dia menerima bantuan ini. Namun, tatkala kaum komunis 
tiba di Cina, mereka tahu bahwa mereka tidak akan berhasil, kecuali 
kalau mereka berhasil merusak system keluarga terlebih dahulu. Hal 
ini berarti suatu perubahan yang mendalam karena pengaruh 
Konfusianisme yang terfokus pada hubungan dan kepatuhan keluarga 
telah amat mendalam. Oleh karena itu, harus terdapat pemisahan fisik 
antar sesama anggota keluarga. Orang-orang tua harus dipisahkan dari 
orang muda, sedangkan anak-anak harus dipisahkan dari ayah-ibunya dan 
ditempatkan di suatu lembaga dan diajar tentang komunisme. Dengan 
kemenangan komunis pada tahun 1949, proses pengkomunisan ini semakin 
di pacu. Kini di Cina banyak pemuda yang tidak tahu sejarah mereka 
sedikitpun, kecuali dari sudut pandang komunis dan juga mereka tidak 
tahu apa-apa tentang dunia luar.

 

            Saya berharap, dan percaya, bahwa kebajikan dan kebesaran 
lama Cina tidak akan lenyap dan bahwa peradaban yang telah 
berlangsung lebih dari 4.000 tahun tak dapat dihancurkan dalam waktu 
kurang dari 50 tahun. Ternyata kini terdapat tanda-tanda akan 
kebenaran pernyataan ini. Selama "revolusi kebudayaan" ribuan pemuda, 
yang dikenal sebagai Pengawal Merah, mengambil alih segala urusan dan 
berusaha untuk mempercepat komunisme di seluruh negeri. Revolusi 
inipun gagal karena keekstremannya justru membuat kaget orang Cina 
sendiri. Bahkan pemuda dari Pengawal Merah, mungkin sekitar seratus 
dari setiap seribu orang, melarikan diri dari daratan Cina. Mereka 
bercerita tentang kekecewaanya bahwa apa yang mereka dapatkan selama 
pendidikan tidaklah selalu benar. Namun, mereka juga tidak senang 
terhadap Negara non komunis karena mereka merasa tak bermoral untuk 
menjadi lebih kaya ketimbang orang lain.

 

            Di tahun-tahun belakangan ini, pemerintahan Cina dipegang 
oleh para pemimpin yang pragmatis yang telah membukakan pintu Cina 
terhadap Barat. Mereka telah membuka kembali sekolah-sekolah, 
menghargai inisiatif, dan berusaha untuk memodernisasi ekonomi dan 
angkatan bersenjatanya. Turis Barat dibuat terpana melihat "Cina 
Baru". Cina baru berbeda dengan Cina lama, tetapi dalam beberapa hal 
masih tetap sama.

            Kita tidak tahu apa yang bakal akan dihasilkan oleh para 
pemuda Cina yang hanya mengerti komunisme saja. Kita tidak tahu apa 
yang bakal terjadi jika setelah bebas dari pembatasan-pembatasan 
politik, mereka menemukan kembali masa kejayaan peradaban kuno 
mereka, karena apa yang mereka dengar adalah kesalahan dan 
kegagalannya saja.

 

            Negara, seperti bangsa, memiliki usia yang berbeda-beda. 
Cina adalah Negara yang paling kuno di muka bumi ini. Berabad-abad 
yang lalu, orang Cina mengetahui ketololan dan kesia-siaan perang 
besar sehingga akibatnya mereka menolak mencipta jenis-jenis senjata 
tertentu. Sejak dahulu, misalnya, para ilmuwan Cina telah mengerti 
system-sistem peroketan, yang baru kemudian diketahui oleh Barat yang 
lalu memanfaatkannya. Namun, para ilmuwan Cina tidak diijinkan 
meneruskan pembuatan roket ini karena menghasilkan senjata yang pasti 
akan melibatkan orang-orang sipil yang tak  berdosa kedalam perang 
itu dianggap tidak manusiawi. Bangsa Cina juga tahu, bahwa di setiap 
Negara, dan mungkin dalam setiap zaman, terdapat orang yang mau 
menciptakan berbagai jenis peperangan. Namun, seperti yang pernah 
dikatakan oleh kaisar Cina, "Biarlah mereka berperang hanya dengan 
menggunakan pedang saja." Dalam hal yang serupa, meskipun orang Cina 
dapat menciptakan serbuk mesiu, pemakaiannya terbatas hanya untuk 
pengapian saja.

 

            Orang Cina adalah orang yang berpikiran ilmiah dan 
diantara ilmuwan terbaik dunia saat ini adalah orang Cina. Namun, di 
dalam Cina kuno, kemanusiaan dan moralitas dikendalikan oleh berbagai 
pemikiran ilmiah.

"Seperti apakah Cina baru nanti?" bergantung pada kenyataan bahwa 
Negara itu masih terlalu muda untuk mengerti kebajikan menolak perang 
besar atau untuk mempertahankan diri. Cina baru ini mungkin akan 
menghadapi dunia seperti apa adanya. Akhirnya, sebelum semua Negara 
sampai kepada apa yang telah dicapai oleh Cina kuno di bidang 
moralitas dan kebajikan, tak satu negarapun akan merasa aman.

 

 

 

Source: Grolier International

Title: Lands & People

Versi bahasa Indonesia @2003, edisi 7

 

 

           

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com


Kirim email ke