Ong Kim Tiat, Kwo Lay Yen (Tan Tek Ho), Oey Kim Tiang, Tjan Kim Hiap, dll. 
sudah memakai istilah "penutur" sejak tahun 1930-an dan 1940-an, ketika belum 
ada 'konsekwensi hukum' dari penggunaan kata "penerjemah", sebagaimana yang 
dimaksudkan atau dibayangkan oleh Zhou-heng dengan mempergunakan konteks jaman 
sekarang.
Jadi tentunya penggunaan kata "penutur" itu bukan untuk akal-akalan menghindari 
'konsekwensi hukum'.

Andaikata pun pada 70-an tahun yang lalu itu ada konstruksi hukum seperti 
konteks jaman sekarang, maka mengganti kata "penerjemah" menjadi "penutur" 
tentu tetap saja tidak akan menghindarkannya dari 'konsekwensi hukum', karena 
bukan begitu cara 'bekerjanya' hukum dalam menangani kasus yang dimaksudkan 
atau dibayangkan oleh Zhou-heng.
Jadi, sekali lagi, tentunya penggunaan kata "penutur" itu bukan untuk 
akal-akalan menghindari 'konsekwensi hukum'.

Wasalam.

==============================


  ----- Original Message ----- 
  From: Fy Zhou 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, October 26, 2008 12:00 PM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Asmaraman KPH - Penerjemah? (Was: Bahasa 
Mandarin sulit?)



  Sebaiknya kita jangan meneruskan kesalahan para sesepuh, dng tetap 
mempertahankan istilah "penutur". Kita seharusnya tahu, istilah 'penutur" atau 
"diceritakan kembali" adalah sekedar akal2an  untuk untuk menghindari istilah 
"penterjemah" yang punya konsekwensi hukum.

  ZFy




------------------------------------------------------------------------------
  From: Tantono Subagyo <[EMAIL PROTECTED]>
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Sent: Sunday, October 26, 2008 5:52:50 AM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Asmaraman KPH - Penerjemah? (Was: Bahasa 
Mandarin sulit?)


  Anton looheng,

  Asmaraman Kho Ping Hoo adalah pengarang, bukan penterjemah.  Pada waktu dia 
menulis buku-buku pertamanya ybs belum pernah ke RRC, buku-bukunya belum pernah 
ada sebelumnya .  Lho kok bisa, ya disitulah hebatnya, seperti Karl May yang 
sebelum ke Amrik sudah menulis cerita Wild West Winnetou. 
  Sebelum Kho Ping Hoo, Gan KL, OKT adalah penutur, karena beliau-beliau 
membaca dan menuturkan kembali dengan gaya bahasa Indonesia jadi enak dibaca.  
Penutur yang sekarang masih hidup dan sayangnya sudah kurang aktif adalah Tjan 
Ing Djioe (Tjan ID) atau mbahwiro dari Semarang.   Salam, Tan Lookay

  . 

Kirim email ke