Betul sekali, Ahmad heng. Ditahun 56an, saya masih SD, pernah ikut pesiar dalam kapal yacht pak John Lie ke pulau Seribu. Kala itu beliau sudah senior Angkatan laut. Beliau sudah meng-komandan-i kapal perang RI Gajah Mada (kini namanya adalah KRI Gajah Mada), yang aktif serta dalam operasi di Minahasa. Sudomo, yang bau naik daum dizaman pak Harto, yakni dalam operasi Mandala,kala itu belum apa apa..
Mengatakan pak Martadinata, kepala staf ALRI kita pertama mati dalam pertempuran, lebih sadis lagi. Pertempuran apa'an? melawan tape uli? Monggo ke Puncak, seperti Ahmad heng katakan, kita lihat monument dimana heli yang pak Marta kemudikan personally membawa tamunya, kepala staf AL India, membentur tebing bukit Riung Gunung... Salam danardono --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad Bukhari Saleh" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > John Lie anak buah Sudomo? Mana bisa!? > > Ketika sebagai anak SMP saya menjadi murid John Lie (Jahja Daniel Dharma) dalam olahraga kelautan, almarhum berpangkat Mayor, dan komandan suatu kapal perang. > Waktu itu Sudomo baru Letnan, belum kawin, masih rajin menjemput Cisca Piay (yang kemudian menjadi istri pertamanya) kalau pulang kantor, yang kebetulan letaknya di depan sekolah saya. > > Barangkali terbalik, Sudomo anak buah John Lie? > > Koreksi lain, R. Eddy Martadinata tidak gugur dalam pertempuran. Almarhum tewas dalam kecelakaan pesawat helikopter di Riung Gunung, Puncak, Kab. Cianjur. > > Ada beberapa kesalahan lain dalam artikel ini. Sehingga saya cenderung mempertanyakan kredibilitas Eddie Kusuma ini. Kelihatannya asbun saja. Padahal ngakunya lulusan Lemhanas... > > Terutama kalimat penutupnya yang mengharapkan gelar pahlawan segera diberikan pada John Lie supaya Indonesia dapat catatan sebagai negara yang tidak diskriminatif. Memangnya gelar pahlawan jatah-jatahan etnis? > > Sungguh suatu penghinaan besar bagi kepahlawanan sejati dari almarhum John Lie!! > > Wasalam. > > ============================== > > > ----- Original Message ----- > From: HKSIS > To: HKSIS > Sent: Wednesday, November 05, 2008 9:02 AM > Subject: [budaya_tionghua] Dari Bung Tomo ke John Lie, Pahlawan Nasional? > > > > SUARA PEMBARUAN DAILY > -------------------------------------------------------------------- ---------- > > Dari Bung Tomo ke John Lie, Pahlawan Nasional? > Oleh: Eddie Kusuma > > John Lie > > Selain itu, sekelompok masyarakat di Jakarta tengah memperjuangkan John Lie, pejuang dan prajurit TNI AL, terakhir berpangkat laksamana muda, sebagai Pahlawan Nasional. Kelompok masyarakat yang menamakan diri Lembaga Indonesia Bersatu dipimpin oleh Didi Dawis mengusulkan agar John Lie menjadi Pahlawan Nasional dengan berbagai alasan. > > Menurut data, nama pejuang John Lie belum pernah diusulkan oleh masyarakat dan pemerintah untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Padahal, John Lie pernah mendapat Tanda Jasa Pahlawan dari Presiden Soekarno (1961) dan Bintang Mahaputera Utama dari Presiden Soeharto (1995). Saat ini, nama besar pejuang John Lie "adem ayem" dalam sejarah perjuangan bangsa. > > Dalam seminar kebangsaan pada 13 November 2007, sejarawan Dr Asvi Warman Adam dari LIPI mengkritik Depdiknas, karena dalam kurikulum bidang studi sejarah, yang berlaku sekarang, nama John Lie, yang pernah mengukir sejarah perjuangan bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan NKRI, lenyap dan dilupakan begitu saja, sehingga generasi muda tidak tahu siapa sesungguhnya John Lie. > > Padahal, perjuangan John Lie memberikan andil besar dalam mempertahankan kemerdekaan NKRI. Dia adalah pejuang yang mempertahankan kedaulatan bangsa, setia, dan konsisten membela Merah Putih. Apakah kepada John Lie akan diberikan gelar Pahlawan Nasional? > > Kelompok masyarakat yang berada di bawah payung Indonesia Bersatu sedang menunggu keputusan presiden, karena penetapan akhir seorang Pahlawan Nasional berada di tangan presiden sebagai pemegang hak prerogatif. > > Nama John Lie menjadi termasyhur dalam perjuangan bangsa dan dunia luar, karena sikap dan perilakunya yang berani menerobos blokade Belanda di laut dalam menyelundupkan senjata untuk kepentingan TKR, sekarang TNI, yang mempertahankan kemerdekaan NKRI. > > Tokoh pers nasional, H Rosihan Anwar, dalam bukunya Kisah Perjuangan Revolusi 1925-1950 mengemukakan perjuangan John Lie pada saat menerobos blokade Belanda di laut. > > Dalam seminar padal 27 Oktober 2008 di Pangkalan Utama Angkatan Laut - III Jakarta, Rosihan Anwar mengatakan, tidak ada kata lain, kepada John Lie wajar diberikan gelar Pahlawan Nasional. > > KSAL Laksamana Tedjo Edhy Purdijatno SH mengemukakan, John Lie pernah memimpin mission impossible dengan kapal Outlaw dan misinya itu berhasil, sehingga mengharumkan nama bangsa dan negara. > > Dunia luar memberikan nama kepada kapal tersebut The Black Speedboat Outlaw, yang lolos dari pengejaran Belanda di Selat Malaka. > > Begitu juga Laksamana (Purn) Sudomo pernah mengatakan, John Lie pernah menjadi anak buahnya. John Lie seorang kesatria, berjiwa nasionalis. Sebelum menjadi prajurit TNI AL dia sudah berjuang dan mencintai Indonesia. > > Jika diberi gelar Pahlawan Nasional, maka John Lie adalah pejuang dan prajurit TNI AL yang ketiga mendapat gelar Pahlawan Nasional, setelah rekan seperjuangannya, Yos Sudarso dan RE Martadinata, yang gugur dalam medan tempur. > > Jika kepada John Lie diberikan gelar Pahlawan Nasional maka pemerintah Indonesia mendapat catatan tinta emas dalam sejarah perjuangan bangsa sebagai negara demokratis yang tidak diskriminatif. > > Semua anak bangsa mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama dalam membela bangsa dan negara. John Lie adalah prajurit TNI AL dan salah satu pejuang bangsa Indonesia yang berdarah Tionghoa. > > > Penulis adalah Ketua Umum Lembaga Pengkajian SAKTI, alumnus Lemhannas RI > > > > -------------------------------------------------------------------- ---------- > Last modified: 4/11/08 > > > > > -------------------------------------------------------------------- ---------- > > > > No virus found in this incoming message. > Checked by AVG - http://www.avg.com > Version: 8.0.175 / Virus Database: 270.8.5/1762 - Release Date: 11/2/2008 9:51 AM >