TTM BT semuah, Hai, apakabar? Sudah makan empal?
Empal itu kalau di Jawa merujuk ke sekerat daging sapi sekitar 100-150 gram-an (standarnya?) yang dibumbui dan dimasak, kemudian digoreng lagi. Kalau di Bandung, namanya (Empal) Gepuk, sebab setelah atau sebelum digoreng, sang daging digebuki dulu supaya empuk. Ada satu di Tebet - Jakarta, dekat Perumnas, yang menjajakan anaknya Ibu Bandung (mangkal di Cipinang, belakang Hero) yang empal gepuknya beda: saking kencengnya digebuki, itu daging jadi ancur-cur sampai terserat-serat seperti abon kasar. Tapi, kalau anda ke Cirebon, yang namanya empal itu adalah masakan sejenis soto yang mirip gule, tanpa sesayuran dicemplungkan ke dalam kuahnya. Cocok bagi anda yang golongan carnivora, pemakan dedagingan. Semulajadi namanya ya cuma 'empal' doang. Tapi dengan makin marak dan banyaknya wisdom - wisatawan domestik yang berdatangan ke Cirebon, maka namanya mengalami metamorforsa menjadi 'empal gentong', semata supaya kelihatan lebih 'seksye' secara marketing, juga supaya para wisdom tidak bingung dan rancu dengan 'empal' daging di Jawa itu sih ya. Sama juga seperti mangga gedong yang mengalami perubahan nama menjadi 'mangga gedong gincu', juga sate kalong yang dikasih kurung 'kerbau', semua itu demia anda, para wisdom sih, jeh! Satu empal Cerebonan yang mulai ngetop, sebab berlokasi di pusat turisme Kanoman Straat dekat pusat oleh-oleh Sinta adalah Empal Bu Sarini, mangkalnya di depan Pasar Kanoman. Dia mestinya tidak bisa menyebut diri sebagai penjaja 'empal gentong'. Kenapa? Sebab wadah kuah masakan empal-nya tidak dibuat dari gentong, atau persisnya sih buyung aka periuk besar dari tanah liat, melainkan panci alumunium moderen! Daging empalnya, katanya sih ada dua pilihan: ada penjaja yang memakai daging kambing, tapi umumnya memakai daging sapi. Selain daging, anda juga diberi pilihan jeroan: usus, babat, paru dan kikil. Jarang atau bahkan mungkin tidak ada yang menyertakan kepala atau ekornya sebagai pilihan. Jaman saya kecil, anda masih diberi pilihan iga, kalau kebetulan ketemu yang menjajakan empal berdaging kambing. SOP - standar of penyajian-nya adalah dengan nasi atau lontong beras (ya nasi juga sih ya). Isinya tentu boleh pilih daging saja atau berikut jeroan, porsinya juga boleh minta standar atau setengah, begitu juga nasi atau lontongnya. Satu-satunya hihijauan adalah kucai yang dirajang agak halus. Entah mengapa wong Cerebon suka akan kucai ini, selain empal, sega lengko juga dikasih rajangan kucai yang berlimpahan. Seperti wong Yogya yang suka sekali akan kol atawa kubis: sate kambing pake rajangan kubis mentah, tongseng juga dikasih kubis, bakso-pun diberi rajangan kubis mentah. Juga seperti arek Suroboyo dan Jatim yang doyan petis: rujak cingur, tahu campur, kupang lontong, bahkan swikee-pun pake petis. Yang mulai dijadikan padu padan makan empal Cerebonan adalah rambak kulit kerbau(?) atau sapi, yang kalau anda belinya di Jalan Raya Plered (arah ke Bandung) sono, ada yang ukurannya besar-besar sekali, tidak dikerat menjadi kecil-kecil begitu. Di Jakarta mungkin anda kenal Empal Gentong Mang Darma, nama yang mulai komersil dan mengorbit. Sampai-sampai ada 'sekuel' berrupa 'Putra Mang Darma' sebagai lanjutannya ya. Di Jalan Raya Serpong, daerah 'food court' dekat penjaja goreng pisang kipas dan pasir (belakangan muncul sate pisang?) yang pernah mbelinya kudu ngantri ular-ularan, ada satu yang berlabel 'Mang Darma', begitu juga di pertokoan ruko Kemang Pratama di Bekasi. Yang khas empal adalah sambal pemedasnya: dibuat dari cabe merah kering yang digerus halus, lantas ditarok dalam wadah berrupa seruas bumbung bambu, yang ujungnya diberi penutup dari kayu, dan pada ujung yang lain ada lubang kecil untuk mengeluarkan si cabe bubuk halus tsb. Kalau mau tarok di mangkuk (standar wadah saji dulunya), cukup diketruk-ketrukkan saja di bibir mangkuk, maka sang cabe akan bertaburan di atas kuah sang empal. Tapi sekarang mah serba praktis, wadahnya pake wadah dari plastik ajah, disendok pakai sendok kecil terbuat dari plastik juga. Anda mau empalnya berdaging sapi atau kambing? Salam empal bersambal bubuk, Ophoeng BSD City, Tangerang Selatan PS: Kalau mau lihat videonya - http://ophoeng.multiply.com/video/item/99/