Dear Jackson Itulah yang saya maksud, logika n akal sehatnya ga dipake ma oknum-oknum pemuka agama tersebut. Agamanya BENAR tapi Oknum-Oknum Pemukanya yang merusak Esensi Agamanya sendiri karena sikap super ego n fanatisme yang OVER........jadi dalam hal ini, kembali ke pribadi masing-masing umat..apakah mau ngikutin kata oknum-oknum tersebut atau "open mind" sekaligus upgrade diri?????
Just sharing, pengalaman anda sama dengan saya dulu (pada masa pencarian jati diri) n kira-kira jawaban hipotesa para oknum akan pertanyaan kita adalah sebagai berikut: - Belajar bela diri dilarang karna dianggap beberapa ilmu bela diri khususnya Kungfu n Silat mengandung unsur mistik/ritual (generalisasinya dianggap terafiliasi ke alam Dewa/Jin/Setan) n tenaga dalam. Jadi latihan tenaga dalam juga dianggap "menduakan" YME! Sikap generalisasi seenak jidat ini yang bikin kita kesal, geli n lucu....jadi Esensi ilmu bela diri dicampuraduk dengan opini sesat pribadi si oknum pemuka agama yang seenak jidat memvonis mati padahal ilmu bela diri sendiri adalah bagian dari BUDAYA bukan AGAMA. Kasus model ini banyak saya jumpai dikalangan oknum-oknum yang fanatik n anti budaya Tionghoa. Tapi lucunya si oknum-oknum tersebut justru sebagian orang Tionghoa sendiri n sebagian dari mereka malah memperbolehkan western art: tinju/boxing....So, gimana kalau "tinjunya" justru berisi tenaga dalam????? Atau jin-jin?????hahhahaha. Ada lagi yang lucu, bicara soal horoskop mereka paling anti 12 shio tapi dilain kesempatan mereka malah merujuk kepada western horoscope!!!! So, Apa bedanya?????? - Yoga = Penyembahan berhala = Tidak boleh. bingung saya Fitness2 asing dari mayoritas agama mereka seperti celebrity Fitnes, Gold Gym , FItness Firts ada kelas YOGA : Yoga dilarang karna kembali digeneralisasi mengandung unsur tata ritual agama tertentu (Hindu) sehingga dianggap juga "menduakan" YME. Padahal jelas-jelas selama tidak ada ritual tertentu dalam proses YOGA, YOGA juga bersifat UNIVERSAL.....Yoga bukanlah milik agama tertentu! - Tidak boleh punya patung / guci karena bisa di isi Roh Jahat : statement ini juga banyak diucapkan oleh oknum pemuka agama yang ego n fanatiknya "high voltage" karena mereka tidak bisa membedakan mana yang "diisi" dan "tidak". Terlebih-lebih jika patung/guci tersebut bernuansa budaya Tionghoa/Dewa-Dewi...semuanya langsung dianggap berhala! Bahkan dalam kasus yang lebih ekstrem, tidak boleh ada photo-photo keluarga/orang tua walaupun faktanya photo2 tersebut tidak disembahyangi...lucunya ada sikap yang tidak konsisten dalam hal ini. Seandainya memang tidak boleh, berarti kita juga tidak boleh "put" patung dan/atau lukisan Kristus/Salib dsb baik di rumah atau tempat ibadah karna mengandung unsur berhala?????? Bukankah esensi yang dimaksud dalam hal ini penempatan patung/lukisan/photo adalah SAMA? (Diluar faktor SENI) Yakni wujud rasa Hormat, Tulus n Mengenang para leluhur termasuk juga kepada Sang Kristus? Saya punya satu pengalaman yang menurut saya sangat konyol n tolol sewaktu mengikuti acara doa arwah saudara di Palembang.....dalam satu kesempatan, Oknum pemuka agama menyatakan bagi umat yang percaya tidak boleh membeli obat atau ke apotek karna lambang apotek adalah cawan n ular...lambang setan! Dagelan model begini benar-benar membuat kami sebal n tidak respek karna kebodohan si oknum akan membodohi umat jika para umat tidak berpendidikan. Bayangkan jika umat yang sakit berdoa terus sampai mati karena tidak mau berobat atau beli obat ke apotek..apa yang terjadi???? Siapa yang bodoh n salah???? YME, si Umat atau Pendeta? Bukankah dalam Perjanjian Baru sendiri jelas2 tertulis: Cerdik seperti Ular dan Tulus seperti Merpati... dan masih banyak lagi ajaran2 mereka yang belum masuk ke logika saya : Pada intinya oknum-oknum tersebut hapal akan isi kitab sucinya namun tidak menyimak makna sesungguhnya yang tersirat dalam kitab suci. Sikap fanatik yang berlebihan n egosentris yang tinggi telah menyebabkan mereka buta bahwa nilai-nilai luhur/estetika yang tercantum dalam Kitab Perjanjian Baru justru sangat tinggi n dalam. Sikap mereka justru akan membawa kerugian/kemunduran agama sendiri karna semakin hari orang akan semakin pintar n kritis.......... Disclaimer: Pada intinya penulisan diatas tidak bermaksud menyinggung siapapun. Hanya sharing pengalaman bersama Best Regards HB Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -----Original Message----- From: jackson ang <jackson_ya...@yahoo.com> Date: Mon, 5 Jan 2009 20:02:21 To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: budaya Tionghoa di acara tv kesaksian Agama2 tertentu Dulu juga saya pernah ikut ajaran mereka, menurut saya malah sampai saat ini saya tidak habis mengerti larangan mereka. seperti larangan untuk : - Belajar beladiri --- dilarang katanya penyembahan berhala --- Jadi Satpam, polisi, tentara belajar apa donk ?? ----- di Luar negeri yang negara nya mayoritas agama meraka Belajar Beladiri kok - Yoga = Penyembahan berhala = Tidak boleh. bingung saya Fitness2 asing dari mayoritas agama mereka seperti celebrity Fitnes, Gold Gym , FItness Firts ada kelas YOGA - Tidak boleh punya patung / guci karena bisa di isi Roh Jahat dan masih banyak lagi ajaran2 mereka yang belum masuk ke logika saya ________________________________ From: "hendra_buj...@yahoo.com" <hendra_buj...@yahoo.com> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, January 3, 2009 11:03:13 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: budaya Tionghoa di acara tv kesaksian Agama2 tertentu Dear all, Just simple comment: Yang suka campur adukkan budaya n agama adalah oknum-oknum pemuka-pemuka agama yang sok kuasa, sok pinter n sok tahu dan celakanya umat-umatnya menanggapi dengan serius n telan bulat-bulat seluruh doktrin tanpa dikaji dulu fakta dan logikanya. (Sori tulisan saya agak tajam, tapi realitasnya banyak terjadi baik kita sadari atau tidak. Dulu saya sendiri banyak bersentuhan langsung dgn oknum-oknum seperti itu mulai dari oknum yang berpendidikan tinggi hingga yang berbau metafisika n gak perlu saya tulis disini contoh-contohnya) . Pada prinsipnya hal-hal tersebut tinggal tergantung tingkat Pengetahuan, Pengertian n Kesadaran kita. Jika kita sudah ditahap ini, justru orang-orang seperti itu patut dikasihani karena mereka "terlalu bangga" n "hanya membodohi diri mereka" dengan hal-hal semu. Akan tetapi, saya lebih kasihan dengan umatnya yang tidak ngerti n paham tapi percaya membabi buta akibat sikap fanatisme yang OVER........ Yang paling penting adalah kita sebagai umat (agama dan/atau kepercayaan apapun) harus selalu UPGRADE DIRI n terus menambah ILMU dan/atau PENGETAHUAN serta "OPEN MIND" namun SELEKTIF n KRITIS. Doktrin doktrin atau statement2 oknum-oknum pemuka agama/kepercayaan tidak bisa ditelan bulat-bulat atau disikapi secara fanatik. Definisi/doktrin berhala atau tidak bukanlah hak prerogatif oknum pemuka agama sehingga bisa "menghakimi seenak jidatnya" akan tetapi hal tersebut lebih layak berdasarkan pada tingkat Pengetahuan, Pengertian dan Kesadaran individu masing-masing. Kesaksian-kesaksian pertobatan/keajaiba n metafisika bukanlah tolok ukur utama bahwa si X orang taat beragama yang patut dihormati. Banyak cara n teknik utk menilai hal-hal tersebut. Saya yakin banyak diantara member milis juga mengalami atau kesaksian akan hal-hal ajaib/aneh tapi tidak mengekspos hal tersebut utk mengangkat agama sendiri n menjatuhkan agama orang lain di muka umat. Hal-hal tersebut tidaklah penting untuk menunjukkan eksistensi diri akan tetapi sebagai "bahan baku" untuk olah diri ke level selanjutnya. Banyak orang yang sudah bersaksi menyangkal agama lamanya n beralih ke agama baru tapi ternyata malah menipu orang lain dengan dalih/doktrin agama barunya. Seolah-olah agama barunya membenarkan perbuatannya. .....Modus seperti ini banyak kita temui dalam kehidupan sehari2. Hal-hal seperti ini paling banyak ditemui dalam dunia bisnis n pengusaha2 berbulu domba.... Jadi? Relax aja.....dunia ini tidak ada yang sempurna termasuk saya...... Best Regards HB Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT ________________________________ From: "misslaureenmargare th" Date: Sat, 03 Jan 2009 10:57:34 -0000 To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com> Subject: [budaya_tionghua] Re: budaya Tionghoa di acara tv kesaksian Agama2 tertentu Topik yang cukup sensitif nih :p Saya mencoba untuk netral ya, karena saya sendiri keturunan Tionghoa (dan lagi suka explore budaya Tionghoa :p) dan juga kebetulan memeluk agama Kristen. Sebenernya sih gak ada yang salah dengan simbol budaya Tionghoa. Saya kurang jelas sih yang dimaksud Saudara Agung dengan simbol budaya Tionghoa itu apa, tapi saya asumsikan mungkin hanzi ya *maaf kalau salah :)* Menurut saya gak salah kok kalo kita sebagai orang Tionghoa mungkin nempel2in tulisan Tionghoa di mana gitu, kayak misalnya hanzi yang artinya double happiness kalo buat kawinan itu. Tapi mungkin menurut kepercayaan Kristen akan jadi salah KALAU simbol2 apapun (berarti gak cuma tulisan Tionghoa loh ya) itu diartikan sebagai "berhala". Berhala itu kan artinya bukan cuma sempit sebagai roh jahat atau apalah, tapi sesuatu yang kita perlakukan lebih daripada kita memperlakukan Tuhan kita. Misalnya kalo kita addicted sama handphone, itu bisa jadi berhala kita. Jadi menurut saya sih sebenernya tolong jangan dicampur adukkan antara agama dengan budaya. Saya sendiri sih selama memang yang dijalani masih budaya gak masalah (misalnya waktu mau menikah masih pakai tea pai, sangjit, dll). Karena kadang kita suka rancu ya mencampur adukkan bahwa Tionghoa = Budha / Konghucu. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Fy Zhou <zho...@...> wrote: > > Hal ini mungkin menjadi tugas salah satu anggota kita yang juga menjadi calon anggota DPR (siapa namanya lupa, mungkin John siswanto?), yang waktu itu hendak melaporkan orang yang menghina agama nasrani ke polisi. Ini mungkin saatnya dia menunjukkan diri bahwa dia adil tak berpihak. Ditunggu kiprahnya... . > > Fy Zhou > > > > >________________________________ > From: agoeng_set <agoeng_set@ ...> > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > Sent: Tuesday, December 30, 2008 2:17:40 AM > Subject: [budaya_tionghua] budaya Tionghoa di acara tv kesaksian Agama2 tertentu > > > barusan ini ga sengaja liat acara kesaksian agama tertentu di sctv, > lagi-lagi pada kesaksian itu simbol2 budaya tionghoa digunakan sebagai > pihak yg hitam / jahat dll yg harus dimusnahkan. apakah engga ada yg > berminat untuk protes ke tv tersebut? atau ke acara tersebut? jika > dibiarkan maka akan semakin vulgar, jika diajukan secara berimbang > tidak ada masalah, tp jika selalu pada pihak yg menyesatkan tanpa ada > penyeimbang maka sangat menyesatkan. pantes aja kebudayaan tionghoa > makin ditinggal oleh masyarakatnya, jika apa2 selalu disalahkan sebagai > pihak yg menyebabkan kesusahan, kemelaratan, dll. >