Waktu saya masih kecil, Apho (nenek) selalu wanti2, kalau pergi/pulang sekolah 
jalanlah di ng kaki (bahasa khek), maksudnya jalanlah di trotoar depan 
pertokoan yang ada atapnya, supaya tidak tertabrak dan terlindungi dari terik 
matahari ataupun hujan, kampung saya ada di kota Singkawang.

Salam.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ardian_c" <ardia...@...> wrote:
>
> bbrp hari ini para modie en  bbrp member bt sibuk menemani pak Tan Yew Sooi 
> dari Malaysia. Dia itu peneliti arsitektur kuno khususnya arsitektur bangunan 
> tionghoa.
> 
> Bbrp hari ini kita banyak tuker pikiran dan ngobrol banyak hal.
> 
> Salah satunya yg menarik itu trotoar yg istilahnya go kha ki  wujiao ji 
> äº"脚基 or five foot way.
> 
> Menurut dia , Raffles ketika menjabat gubernur di singapore dan malaysia 
> (kalu gak salah inget) mememerintahkan seluruh daerah perniagaan itu membuat 
> trotoar dgn ukuran 5 feet dan menurutnya jg itu berdasarkan pengalaman 
> raffles ketika menjadi gubjen Hindia Belanda.
> Raffles melihat daerah pecinan yg banyak pertokoan itu membangun trotoar yg 
> diatasnya ada atap yg menyambung dgn rumah.
> Tapi di Singapore dan Malaysia katanya toko2 itu menjorok kedepan lantai 
> 2nya, tdk seperti di Batavia.
> 
> So jadi ngedenger gitu lantas mikir jangan2 istilah PKL alias pedagang kaki 
> lima berasal dari ukuran lebar trotoar kale ya ?
>


Kirim email ke