Cara begini juga tidak bisa bang, soalnya ada beberapa daerah yang orang 
tionghuanya tidak bisa berbahasa Indonesia sama sekali, contohnya di Kalimantan 
Barat, banyak orang tionghua yang cuma bisa bicara dalam bahasa khek (hakka).

Selama pejabat2 kita tidak mau terima sogokan, maka menurut saya masalah ini 
akan sangat bisa diminimalisir. 
Salam.
 
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad Bukhari Saleh" <absa...@...> 
wrote:
>
> Kalau tidak bisa bahasa Indonesia tetapi bisa bahasa daerah, atau bisa bahasa 
> Indonesia tetapi dengan aksen kedaerahan yang kental, tentunya orang 
> Indonesia.
> 
> Sedangkan yang sedang kita permasalahkan adalah bukan orang Indonesia, 
> melainkan orang asing dari RRT yang secara gelap menyusup masuk Indonesia, 
> lalu menyamar sebagai warganegara Indonesia dari suku Tionghoa.
> 
> Mereka ini besar kemungkinannya untuk ketahuan/tertangkap kalau tidak bisa 
> berbahasa Indonesia MAUPUN berbahasa daerah, atau bisa berbahasa Indonesia 
> tetapi secara patah-patah dengan aksen Tionghoa yang kental.
> Inilah yang dikemukakan oleh Ul-djie.
> 
> Wasalam.
> 
> -----------------------------------------------------------
> 
>   ----- Original Message ----- 
>   From: King Hian 
>   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
>   Sent: Tuesday, May 12, 2009 2:22 PM
>   Subject: Re: [budaya_tionghua] Basa Asli Penduduk Asli? (Was: Tough times 
> breed nostalgia for Mao)
> 
> 
>         Ophoeng Heng,
> 
>         Orang Bogor umumnya bisa berbahasa Indonesia. Saya sendiri belum 
> pernah berjumpa dengan orang Bogor yang tidak bisa bahasa Indonesia, apapun 
> etnik/sukunya. Jadi orang2 tua yang saya katakan tidak bisa menyanyikan 
> Indonesia Raya ini bukan karena masalah bahasa, melainkan karena mereka 
> jarang (bahkan tidak pernah) menyanyikannya.
> 
>         Teman saya yang berasal dari Brebes Selatan (daerah orang Sunda), 
> dengan teman2 sekampungnya mereka berbicara bhs Sunda, tetapi ketika mereka 
> ke wilayah orang Jawa (misalnya ke Bumiayu), mereka berbahasa Jawa. Hal 
> seperti ini memang banyak terjadi di wilayah perbatasan lain antara 
> Jabar-Jateng, juga di Lampung (keturunan transmigran asal Sunda dan Jawa).
> 
>         Tentang kemampuan bhs Indonesia, saya ada sedikit cerita.
>         Sekitar lima belas tahun yang lalu saya pernah berjalan kaki dari 
> Cidaun (Cianjur Selatan) ke Ciwidey (Bandung Selatan). Selama perjalanan saya 
> beberapa kali menginap di rumah penduduk. Ada beberapa kampung yang 
> penduduknya sama sekali tidak bisa berbahasa Indonesia. Di kampung2 itu hanya 
> ketua RT yang bisa berbahasa Indonesia. 
>         Demikian juga waktu saya mengunjungi beberapa tempat di terpencil di 
> bbrp kabupaten di Jateng (al: Boyolali, Magelang, Demak) sekitar 10 tahun 
> yang lalu. Banyak dari mereka juga tidak bisa berbahasa Indonesia.
> 
>         Jadi, kemampuan berbahasa Indonesia (apalagi kemampuan menyanyikan 
> lagu nasional) tentu tidak bisa dijadikan patokan utk men-judge "keaslian" 
> seseorang kan?
> 
>         kiongchiu,
>         KH
> 
>         bang.
> 
>         Nih di Kota Bogor, banyak nenek2 yang orang Sunda "asli", mereka juga 
> pada gak bisa nyanyi Indonesia Raya. Saya pernah membuktikannya sendiri koq.
> 
>         KH
> 
>        
> 
> 
>   .
>


Kirim email ke