Bung Yangdy, saya tambahin dikit tentang Zuanshu,
 
HURUF KUNO YANG DIRAPIKAN
Huruf kuno (Guwen 古文) baik yang ditulis pada tulang, tempurung kura-kura maupun 
perunggu, corak ragamnya sangat simpang siur, beragam dan terlalu bebas, tidak 
ada perbedaan antara melukis dan menulis. Oleh Menteri Taishi Zhou 太师周 (827 SM) 
dari Kementerian Urusan Sejarah dari Kerajaan Zhou 周, entah dengan sengaja atau 
tidak telah melakukan Perapian (merapikan) Huruf Kuno yang beredar pada masa 
itu,
 
Zhou terkenal sebagai serorang yang pernah menyusun kitab pelajaran sejarah 
bagi para Pejabat Kementerian Urusan Sejarah sebagai buku pegangan dalam 
mengajarkan mata pelajaran sejarah kepada para siswa. Corak ragam tulisan yang 
dipakai di dalam kitab tersebut kemudian terkenal dengan sebutan “Chow 
Wen/Zhòuwén籀文” (gaya tulisan Menteri Zhou). Karena huruf yang terdapat di dalam 
kitab itu ditulis dengan rapi sekali, maka mendapat sebutan “Surat Yang 
Dirapikan”. Sejak waktu itu ornamen “Wen” mulai diganti dengan “Shu” atau 
Surat. Sedangkan ragam tulisan itu lalu dikenal dengan sebutan “Ch’uan Shu” 
(Zhuanshu 篆書) atau Surat Rapi. Sejak saat itu dan seterusnya istilah tulisan, 
huruf, surat semuanya disebut Shu 書/书 (Surat).
 
Di dalam kitab sejarah dinasti Han 汉 lama, terdapat uraian yang mengatakan, 
bahwa Shi Chow P’ien/Shi Zhou Pian (史籀篇) telah didaftar sebagai naskah yang 
lengkap, seluruhnya terdiri dari lima belas bab. Pada jaman HsuShen/Xu Shen许慎 
(±100 M) tinggal sembilan bab, dan pada akhir dinasti Han 汉 seluruhnya telah 
hilang. HsuShen/Xu Shen 许慎 mengarang kamus etimologi Shuowen Jiezi (說文解字/说文解字) 
yang membagi tulisan China dalam enam kategori, yaitu liùshū (六書/六书). 
Sungguhpun kategori dan penjelasannya kadangkala bermasalah dan dikatakan gagal 
mencerminkan sifat-sifat sistem tulisan China secara menyeluruh, namun sistem 
ini telah lama dilestarikan melalui sejarah lama dan kegunaan yang luas.

 
PENYERAGAMAN HURUF KUNO
Walaupun Menteri Zhou telah merapikan pada ragam Zhuanshu 篆書 , tetapi tidak 
melakukan penyeragaman. Huruf dan tulisan yang beredar pada waktu itu mempunyai 
berbagai macam corak dan ragam yang berbeda antara satu daerah dengan daerah 
lain, antara satu tujuan dengan lain tujuan dan sebagainya.
 
Setelah dinasti Qin 秦 (221 SM - 206 SM) berhasil menyatukan seluruh wilayah 
negerinya, huruf Zhuanshu篆書 yang beredar luas itu lalu dikumpulkan. Untuk huruf 
“Usia/Panjang Umur” saja mempunyai seratus macam cara untuk menulis dan 
ragamnya. Demikian juga dengan huruf “Rahkmat/Nasib Baik”.
 
Melihat keadaan demikian ini, Perdana Menteri Li Si李斯 (213 SM) sesuai dengan 
haluan dinasti Qin yang berhasrat memberi patokan pada semua bidang, lalu 
mengusulkan untuk menyeragamkan huruf dan tulisan di seluruh kerajaan. Huruf 
yang telah dikumpulkan kemudian dikodifikasikan, diseragamkan, lalu 
digolong-golongkan menjadi huruf bagian dan huruf kepala. Oleh Perdana Menteri 
Li Si李斯, huruf yang sudah berjumlah ribuan itu lalu dibagi menjadi lima ratus 
empat puluh satu Huruf Kepala.
 
Menteri Li Si ternyata tidak berhenti pada pekerjaan kodifikasi saja, tetapi 
juga menyerderhanakan dan juga membuat pembetulan. Huruf yang terkena 
pembetulan itu, kemudian terkenal dengan nama “Siaochuan/Xiaozhuan 小篆” (huruf 
rapi kecil). Jumlah huruf yang terkena pembetulan itu hanya dua ratus dua puluh 
tiga saja, maka huruf Zhuan Besar maupun Zhuan Kecil kedua-duanya masih 
seragam, dan disebut ragam Zuan.
 
PERKEMBANGAN RAGAM ZHUANSHU 篆書 / 篆书 
 Dengan timbulnya berbagai macam ragam tulisan baru, telah mengakibatkan ragam 
tulisan Zhuanshu sebagai huruf tulis kehilangan nilai praktisnya. Corak ragam 
tulisan Zhuanshu yang klasik itu tidak berhenti menjadi sejarah, tetapi 
bertahan terus dengan jaya sebagai huruf kesenian sampai jaman sekarang.
 
Ragam tulisan Zhuanshu yang klasik itu tidak hanya merupakan dekor tradisional 
bagi benda antik saja, tetapi juga merupakan huruf tradisional seni stempel 
Lithografi “Moyin” 摹印. Ragam stempel atau lithografi tidak lain adalah ragam 
tulisan Zhuanshu yang disesuaikan dengan seni ukir stempel batu.
Stempel atau “Chiap”, di seluruh wilayah Timur Jauh mempunyai kedudukan yang 
sangat tinggi, tidak di bawah seni kaligrafi maupun di sebelah bawah seni lukis.
 
Seni tulis kaligrafi terkenal sebagai kesenian formal “Seni Hitam Putih”. 
Sedangkan seni stempel lithografi terkenal sebagai kesenian formal “Seni Merah 
Putih” (Zhubaiwen Xiangjianyin 朱白文相间印). Kedua kesenian ini merupakan saudara 
sekandung, tetapi berbeda aliran. Walaupun demikian, keduanya dalam 
penampilannya, selalu berbareng dan bersamaan. Bahkan, dengan saudara lainnya 
yaitu seni lukis, merupakan “Tiga Sekawan yang tak terpisahkan.”

 
Mudah-mudahan dapat menembah informasi yang diperlukan.
Salam Budaya dari Semarang.
 
 

--- Pada Ming, 31/5/09, yangdy taki <bancet...@yahoo.com> menulis:


Dari: yangdy taki <bancet...@yahoo.com>
Topik: Bls: [budaya_tionghua] Re: &#20845;&#20070; enam prinsip pembentukan
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 31 Mei, 2009, 10:24 PM












Bung Ardian..
Buku yang saya pegang judulnya 汉字的起源与演变 karangan 王辉, tp yang msh sy bingung itu 
pengertian dari zhuanzhu 转注 dan jiajie 假借. penjelasan yg ada di buku tersebut 
blm memuaskan sy, sdangkan yg sy dapatkan dr buku Chinese karangan Norman jg 
tdk banyak berbeda.. akhirnya bingung sendiri deh.. hehe.. 
Atas segala bantuannya, sy ucapkan terima kasih..




Berselancar lebih cepat. 
Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman 
favorit Anda setiap kali Anda membuka browser.Dapatkan IE8 di sini! (Gratis)
















      Apakah wajar artis ikut Pemilu? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers. 
http://id.answers.yahoo.com

Reply via email to