Selamat Ulang Tahun Ke 10 buat Perhimpunan INTI

maju terus dan sukses selalu

salam
alex

SBY: Jaga Kerukunan dalam Hidup Bermasyarakat Bangsa Indonesia harus
menjadi bangs

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan agar bangsa
Indonesia dapat menjaga kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat.
Sebab, hal itu dapat memperkokoh persatuan bangsa Indonesia.

Hal itu dikatakan presiden dalam acara 'Perayaan Satu Dasawarsa
Perhimpunan Indonesia Tionghua' di Istora Senayan, Jakarta. "Kerukunan
dan persaudaraan adalah nafas dalam berbangsa dan bernegara," kata
Presiden di Jakarta, Selasa 23 Juni 2009.

Hadir dalam acara itu, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Hidayat Nur Wahid, Menteri Komunikasi dan Informatika M Nuh, dan
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

Sementara itu, ribuan masyarakat Tionghua hadir menyesaki Gedung
Istora Senayan, Jakarta.

Presiden menambahkan, pentingnya untuk tetap menjaga keharmonisan dan
menghormati antargolongan. "Kita harus mengedepankan toleransi,"
ujarnya.

Selain itu, bangsa Indonesia harus menjadi bangsa yang antikekerasan
dalam bermasyarakat. Karena itu, perlu dikembangkan sikap saling
bermusyawarah dalam menghadapi persoalan.

Dengan demikian, bangsa Indonesia mampu menjadi bangsa yang inovatif
dan mempunyai karakter sebagai bangsa. "Harus mampu berpikir positif
serta optimis," ujarnya.

arinto.wib...@vivanews.com


elasa, 23 Juni 2009, 20:00:21 WIB
Presiden Hadiri Perayaan Satu Dasawarsa Perhimpunan Indonesia Tionghoa

Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani
Yudhoyono, menghadiri acara Perayaan Satu Dasawarsa Perhimpunan
Indonesia Tionghoa (INTI), di Istora Senayan, Jakarta, hari Selasa
(23/6) malam. Acara puncak perayaan satu dasawarsa perhimpunan ini
dihadiri sekitar 10.000 undangan, dengan menyaksikan Pelangi Nusantara
berupa kolaborasi kolosal seni tari, seni bela diri, tarian Liong dan
Barongsai, puisi, marching band, serta paduan suara dalam bentuk .

Dalam laporannya, Ketua Panitia Pelaksana, Budi S. Tanuwibowo
mengatakan bahwa tema yang diambil oleh INTI adalah Menghayati
Kebhinekaan, Memperkokoh Persatuan. "Kami menyadari bahwa Indonesia
adalah Bhinneka dan kebhinekaan adalah Indonesia. Musykil mewujudkan
Indonesia dengan mengabaikan kebhinekaan. Sama musykilnya dengan
membangun tembok dengan hanya bermodalkan satu macam bahan material,"
katanya.

Perhimpunan Indonesia Tionghoa atau disingkat Perhimpunan INTI adalah
organisasi sosial kemasyarakatan bersifat kebangsaan dan non-partisan.
Didirikan pada tanggal 5 Februari 1999 di Jakarta, INTI berkeyakinan
bahwa pengikutsertaan seluruh WNI Keturunan Tionghoa secara
menyeluruh, bulat, dan utuh adalah syarat mutlak penyelesaian Masalah
Tionghoa di Indonesia. Walaupun sebagian besar anggotanya adalah WNI
keturunan Tionghoa, namun Perhimpunan INTI bukan merupakan organisasi
ekslusif, namun terbuka untuk semua Warga Negara Republik Indonesia
yang setuju kepada Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, serta Tujuan
Perhimpunan INTI.

Dalam laporannya, Ketua Panitia Pelaksana, Budi S. Tanuwibowo
mengatakan bahwa tema yang diambil oleh INTI adalah "Menghayati
Kebhinekaan, Memperkokoh Persatuan". "Kami menyadari bahwa Indonesia
adalah Bhinneka dan kebhinekaan adalah Indonesia. Muskil mewujudkan
Indonesia dengan mengabaikan kebhinekaan. Sama muskilnya dengan
membangun tembok dengan hanya bermodalkan satu macam bahan material,"
ujar Ketua Panitia.

Sementara Ketua Umum Perhimpunan INTI, Rahman Hakim mengatakan, dengan
menghayati kebhinekaan yang dimiliki, persatuan dan keutuhan Indonesia
akan terus terjaga. "Inilah modal dasar yang nantinya bisa terus kita
kembangkan untuk membangun negara dan bangsa yang modern, kokoh,
bersatu, adil, makmur dan bermartabat," ujarnya. Melalui momentum
peringatan sepuluh tahun ini, Rahman Hakim mengajak seluruh keluarga
besar INTI untuk berkontribusi secara optimal dengan cara dan keahlian
masing-masing. "Indonesia tidak sekedar membutuhkan masukan dari
seluruh anak bangsa. Lebih jauh dari itu, Indonesia membutuhkan
sumbangan nyata dari seluruh anak kandungnya. Perbuatan nyata,"
jelasnya.

Presiden SBY dalam sambutannya mengatakan, Bhinneka Tunggal Ika adalah
pilar penting dalam kehidupan bernegara kita. "Bhinneka Tunggal Ika,
berbeda-beda tapi tetap satu, mengutamakan persatuan dalam
kemajemukan. Hal ini menjadi amanah, tekad dan konsensus dasar bangsa
Indonesia yang majemuk dan beraggam dari segi agama, etnis, suku dan
daerah. Tetaplah satu, rukun bersatu menjadi bangsa Indonesia yang
Insya Allah akan semakin maju menghadapi masa depannya," kata SBY.

Perhimpunan Indonesia Tionghoa atau disingkat Perhimpunan INTI adalah
organisasi sosial kemasyarakatan bersifat kebangsaan dan non-partisan.
Didirikan pada tanggal 5 Februari 1999 di Jakarta, INTI berkeyakinan
bahwa pengikutsertaan seluruh WNI keturunan Tionghoa secara
menyeluruh, bulat, dan utuh adalah syarat mutlak penyelesaian Masalah
Tionghoa di Indonesia. Walaupun sebagian besar anggotanya adalah WNI
keturunan Tionghoa, namun Perhimpunan INTI bukan merupakan organisasi
ekslusif, namun terbuka untuk semua Warga Negara Republik Indonesia
yang setuju kepada Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, serta Tujuan
Perhimpunan INTI.

Tampak hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut antara lain
Menko Polhukkam Widodo AS, Menkominfo M. Nuh, Mendagri Mardiyanto,
Seskab Sudi Silalahi dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. (mi)

Reply via email to