Chan shushu, kebetulan owe juga doeloe pernah mencicipi pelajaran TCM , biar 
gak lulus alias masih bego abis tapi dari hasil diskusi ame laoshi owe seh 
emang TCM mesti kerjasama ama barat , jg sebaliknya.

Di Guangzhou sini ada bbrp anak dari Indonesia yg belajar TCM resmi di 
Universitas seperti Zhongshan or Jinan but problemnya adalah ijazah mereka 
tidak bisa diakui di Indonesia.

Ada satu anak yg khusus belajar pengobatan barat di Jinan dan sekarang dah 
tinggal 1 taon lage ngeluh gak bakalan bisa praktek di Indonesia begitu jg bbrp 
temennya yg belajar TCM.

Berdasarkan yg owe tau jg, ada kerabat keraton yg kena diabetes parah, bisa 
sembuh dan kakinya yg membusuk bisa lepas tanpa harus operasi dgn TCM. Dan 
disini TCM memiliki rumah sakit khusus, rumah sakit umum jg memiliki TCM.

BTW , di Tiongkok sini banyak rumah sakit swasta yg pasang iklan gila2an di 
Indonesia. Hati2lah jgn sampe kena gorok.
Rumah sakit pemerintah di China lebih baik dibanding swasta, tapi mereka ada 
spesialisasinya.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "HKSIS" <sa...@...> wrote:
>
> http://kesehatan.kompas.com/read//xml/2009/08/03/14532869/menyejajarkan.kedokteran.china.tradisional.dan.modern
> Menyejajarkan Kedokteran China Tradisional dan Modern
>  
> /
> Artikel Terkait: 
>   a.. Akupuntur Atasi Migrain 
>   b.. Lokasi Unjuk Rasa Hari Ini 
>   c.. Sup Jamu Sehat Kala Imlek 
>   d.. Kadal, Penangkal Asma 
> Senin, 3 Agustus 2009 | 14:53 WIB
> KOMPAS.com — Kedokteran China tradisional (traditional Chinese medicine/TCM) 
> dan kedokteran Barat modern sama-sama berurusan dengan kesehatan manusia 
> dalam upaya mencegah dan mengobati penyakit. Bedanya ada dalam pendekatan 
> yang dilakukan. Karena itu, para ahli berharap di masa depan TCM bisa 
> melengkapi, bahkan sejajar dengan kedokteran modern.
> 
> Harapan itu diungkapkan oleh dr Swee Yong Peng, dokter TCM dan ahli 
> akupuntur, serta Profesor Li Fu Min, spesialis imunologi dan onkologis TCM 
> dari Singapura, dalam wawancara khusus dengan Kompas.com yang dilakukan di 
> Jakarta beberapa waktu lalu.
> 
> Peradaban masyarakat China yang sudah dikenal sejak ribuan tahun mewariskan 
> pandangan, kebijaksanaan, hingga ramuan dan pengobatan penyakit yang masih 
> bertahan hingga kini. Meski demikian, Prof Li mengakui bahwa perkembangan TCM 
> bergerak lebih lambat bila dibandingkan dengan kedokteran Barat. 
> 
> Dalam praktiknya, TCM lebih dipengaruhi pemikiran dan penalaran ilmu China 
> kuno. Sedangkan kedokteran Barat, menurut Prof Li, lebih dipengaruhi analisis 
> ilmiah yang mengutamakan bukti-bukti (evidance base). 
> 
> "Pengobatan tradisional China selalu melakukan pendekatan holistik. Kami 
> percaya bahwa penyakit, seperti kanker, merupakan presentasi dari kondisi 
> tubuh secara keseluruhan," papar Prof Li. Sedangkan dunia kedokteran 'barat' 
> lebih fokus pada penyakitnya. 
> 
> "Kedokteran Barat terlalu ilmiah dan melakukan berbagai cara untuk 
> menyingkirkan penyakit, sehingga lupa dengan pasien, padahal tujuan dari 
> pengobatan seharusnya juga untuk menyelamatkan pasien," sambung Swee. Dalam 
> kedokteran China tradisional, selain mengobati, dokter juga akan melakukan 
> manajemen penyakit. "Terkadang, manusia bisa hidup harmonis dengan sel 
> kanker," ujar Prof Li.
> 
> Riset ilmiah
> 
> Untuk mendekati dan menyejajarkan diri dengan kedokteran modern, kini TCM 
> semakin giat melakukan modernisasi, salah satunya dengan dukungan riset yang 
> dilakukan secara ilmiah. "Tidak benar bila kami tidak didukung bukti ilmiah," 
> ujar dokter Swee.
> 
> Bila dulu pengobatan China tradisional identik dengan tempat praktik kecil 
> dengan deretan toples rempah-rempah dan dilayani dengan shinse, kini TCM 
> hadir dengan bentuk fisik klinik yang bersih dan modern serta tenaga dokter 
> yang secara khusus mempelajari kedokteran China.
> 
> Modernisasi yang dilakukan tersebut, menurut Swee, membuat banyak orang muda 
> modern yang tertarik dengan TCM. Berbeda dengan generasi sebelumnya, kini 
> orang-orang muda mencari pengobatan TCM setelah tidak mendapatkan kesembuhan 
> dari pengobatan modern. 
> 
> "Orang muda yang berobat ke klinik kami pada umumnya untuk mengatasi rasa 
> nyeri, seperti sakit punggung atau tujuan estetika, misalnya pelangsingan 
> tubuh," ungkap Jacqueline Eng, associate director klinik IAG Singapura. 
> Namun, secara umum pasien yang berobat ke TCM bertujuan untuk menyembuhkan 
> kanker.
> 
> Menurut Prof Li, obat-obatan yang digunakan dalam TCM bukan hanya untuk 
> mengobati atau mencegah kanker, tetapi juga sebagai lanjutan terapi yang 
> dilakukan pasien dalam pengobatan modern. "Tujuannya untuk meningkatkan 
> kekebalan tubuh, baik sebelum, selama, atau untuk mengatasi efek samping 
> setelah kemoterapi," katanya.
> 
> Selain itu, TCM juga membantu kekambuhan dan penyebaran tumor ke bagian tubuh 
> lain. "Bila pasien datang pada saat kanker masih stadium awal, dokter akan 
> bisa melihat arah penyebaran penyakitnya sehingga bisa dicegah," ujarnya.
> 
> Pengobatan China tradisional menggunakan ramuan tumbuhan ataupun bagian dari 
> hewan untuk oral, suntikan, maupun olesan. Selain itu, digunakan akupunktur, 
> pijat, serta latihan gerak dan pernapasan. Sejauh ini kedokteran China ikut 
> berperan dalam pengobatan kanker, gangguan jantung, diabetes, gangguan darah 
> (hematologi), ginekologi (kandungan), serta penyakit pada anak. 
> 
> "TCM tidak mungkin menggantikan pengobatan modern, tapi di masa depan kami 
> berharap TCM dan kedokteran Barat akan bersatu dan mendapat sebutan yang 
> sama, medicine. Saat itu terjadi, akan ada kehidupan yang lebih baik bagi 
> umat manusia," kata Prof Li.
> 
> 
> 
>

Kirim email ke