Bung Ardian, Koreksi saja, sejak awal berdirinya entah itu judaism, kristen, islam, dan agama-agama monotheis lainnya; umumnya selalu menyebut agama/kepercayaan lain sebagai 'sesat', 'setan', dll you-name-it. Sudah natur agama samawi (monotheis?) seperti itu.
Jangankan 'menghina' tradisi lain, lah wong didalam kompleks agama samawi tersebut saja bisa terjadi saling klaim kebenaran (dan menyebut yg lain sebagai salah). Bahkan, didalam satu agama saja, antar cabang/denominasi/mazhab bisa saling mensetankan satu sama lain. Ini bukan pengetahuan yang baru kan? dengan luasnya pengetahuan Bung Ardian, maka saya mengasumsikan sampean juga sudah tahu kan? Agoeng juga pasti sudah tahu (kecuali kalau dia kura-kura dalam perahu). Lalu hasil positif apa yang bisa diperoleh kalau intensi si pembawa beritanya saja diragukan 'kemurniannya'? Terus terang, saya respek dan angkat topi terhadap penjelasan dari Xuan Tong dan bung Andreas. Orang -yg ngakunya- kristen ngaco, itu banyak. Demikian pula di dalam agama/kepercayaan lainnya. Tersirat, Anda bilang, bahwa yg sering menyerang budaya tionghoa itu orang kristen? banyak (dan mungkin lebih keras?) cacian dari agama lain ke kebudayaan tionghoa. tidak perlu saya bawa contoh dalam agama2 lain kesini. Kalo anda (atau milis BT ini?) mau menjadi pembersih segala macam cercaan ngawur tersebut, ayo jangan setengah-setengah. Bawa juga kesini cercaan dari agama2/kepercayaan2 lain kesini, dan cuci (hujat?) balik. Inikah yang mau dicapai? sementara masih banyak cara lain untuk melakukan klarifikasi tanpa perlu saling hujat. Sementara waktu, jangan salahkan, jika ada yang tersinggung bila si 'spesialis pencari masalah' selalu meneruskan (forward) tulisan tanpa konteks yang tujuannya membenturkan antara tradisi/kebudayaan tionghoa dengan paham lain. Kalau dalam 'pertempuran', si tukang hasut kayak gini yang perlu digolok duluan :p. Bukankah para "musuh" dan "kawan" adalah kaum terhormat yang memegang prinsip2 mereka? mohon maaf kalau ada kalimat yang menyinggung sampean. salam, jimmy --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ardian_c" <ardia...@...> wrote: > > sejak perkembangan peradaban Kristen yg naik daun setelah terpuruk dalam dark > age, mereka memiliki kebiasaan mensetan2kan agama lain atau jg tradisi lain. > > Dan jujurlah, yg paling sering menyerang budaya Tionghoa dalam ranah agama > itu siapa ? Kesaksiannya bertebaran dimana2 , dari dukun palsu Eddy Tattimu > yg gak ngerti apa yinyang, dikarang dongeng ilmu tercanggih ilmu yinyang, > Samuel Wang yg ngaku sarjana literatur klasik Tiongkok tapi gak tau kalu Nv > Wa itu cewe, Tabareka yg ngaku pernah di Badui Dalem selama 16 taon , Ekku > Hidayat pendongeng sejati dan sebagainya. > Itu dijaman sekarang ini, apalagi dijaman doeloe !!!!! > > Yang jelas yg nulis ini seh gak ngerti apa2 en asal ngejeplak aja. > Liat aja daftar pustaka yg diambil jg ketauan.