Berita yg penting yg mungkin tidak diperhatikan : 1] Revisi dari keturunannya - tetapi yg paling penting 2] Kong DeYong kepala keluarga dari KongTze sudah pergi ke tempat kelahirannya KongTze. Tahun 2008 dia masih melakukan upacaranya diTaipei dinegara exile merekabersama dgn Pres Ma Ingchiu Sekarang mereka merayakannya di Qufu Andreas
China celebrates fifth revision of Confucius' family tree www.chinaview.cn 2009-09-24 20:10:28 Print JINAN, Sept. 24 (Xinhua) -- China celebrated the ending of the latest revision of its ancient philosopher Confucius' family tree in 72 years at his birthplace Qufu City, east China's Shandong Province Thursday, three days before his 2560th birthday. About 1,000 people, including Confucius' descendants worldwide, government officials and scholars, attended the celebration ceremony at the Confucian Temple in Qufu Thursday morning. Kong Deyong, a 77th-generation descendant of the revered Chinese philosopher, disclosed the family tree covered with red silk at 9 a.m. Kong then presented the family tree to the National Library of China, Taipei's "National Central Library" and the Qufu municipal government. Kong said, "Confucius' family tree is a national treasure." The family tree has 43,000 pages and is bound in 80 books. It records all the 83 generations of Confucius' offspring of more than 2 million people and is believed to be the biggest family tree in the world, Kong said. The latest revision, or the fifth revision, took 10 years to complete and cost the philosopher's offspring more than 10 million yuan (1.46 million U.S. dollars), he said. The new list, which includes minorities, overseas and female descendants for the first time, added more than 1.4 million names than the previous revision in 1937, said Kong Dewei, head of the family tree editorial office. Confucius' family tree has a long history and complete inheritance. It provides important historical materials for Confucius studies and research into China's historical development, said Liu Qian, deputy head of the Chinese National Academy of Arts. "This is the most excited moment in my life," said Kong Dejun, a former female teacher at Cambridge University, She came from Switzerland to attend the ceremony. "In terms of genes, Confucius' blood is flowing in our body," she said, "the revision shows Chinese female's status is improving." The large-scale revision of Confucius' family tree dates back to the Ming Dynasty (1368-1644). The family agreed that every 60 years a revision should be made. Due to various reasons, the family tree was only revised four times before the latest revision. Kong Deyong set up a Confucius' revision association in Hong Kong in 1998 and set up 530 revision branches in the world to collect the new descendants. Confucius, born in 551 B.C. in Shandong, was a great teacher and thinker whose theories held sway as orthodox ideology in China for more than 2,000 years. His teachings, which advocate peace and social harmony, enjoyed a renaissance here in recent years. --- On Mon, 9/28/09, a...@cbn.net.id <a...@cbn.net.id> wrote: From: a...@cbn.net.id <a...@cbn.net.id> Subject: [budaya_tionghua] Hari Ultah Kong Zi Dirayakan dengan Upacara Agung To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Monday, September 28, 2009, 5:30 PM Hari Ultah Kong Zi Dirayakan dengan Upacara Agung ================================== QUFU, Shandong, Sep. 28 (Xinhua) – Lebih dari 10.000 orang berkumpul di Tiongkok timur untuk merayakan hari ulang tahun Kong Zi (551-479 SM), pemikir dan filsuf agung Tionghoa yang lahir sekitar 2.560 tahun yang lalu. Upacaranya dimulai pada pukul 8:30 pagi di Kuil Kong Zi di Qufu, tempat kelahiran beliau, diiringi suara penduduk setempat yang menyanyikan beberapa kutipan kata-kata mutiaranya. Para pejabat Pemerintah di Shandong, disertai dengan para keturunan Kong Zi, para cendekiawan dan perwakilan kedutaan asing di Tiongkok serta organisasi internasional menaruh rangkaian bunga di depan kuil di hadapan Jiang Daming, gubernur Shandong, yang dengan mengenakan syal kuning tradisional sedang menyampaikan pidato sedih. Upacara diakhiri dengan beberapa tarian tradisional. Kong Dejun, seorang dosen dari Universitas Cambridge, pulang ke Tiongkok khusus untuk menghadiri upacara ini. "Saya merasa terharu menyaksikan kakek moyang saya begitu dihormati oleh banyak orang dari berbagai Negara dan Bangsa yang berbeda-beda," wanita cendekiawan ini berkata. Kepulangannya kali ini sangat jauh berbeda dengan pengalamannya pada tahun 1978, ketika ia pulang untuk pertama kalinya. Setelah mengetahui bahwa nama keluarganya adalah "Kong", seseorang berteriak, "Ganyang Kong anak ke-2," merujuk ke Kong Zi yang merupakan anak kedua dalam keluarganya. Pengalaman ini membuatnya merasa ngeri sehingga ia pun menyembunyikan snenya. "Tetapi kali ini saya bangga dengan nama keluarga saya," katanya. Silsilah keluarga yang disusun baru-baru ini, edisi ke-5 silsilah keturunan Kong Zi, mendaftar lebih dari 2 juta keturunan, termasuk angota keluarga perempuan, mereka yang dari suku-bangsa minor dan mereka yang dari luar negeri, untuk pertama kalinya. Kong Dejun kembali ke tanah air bersama dengan anak perempuannya, Kong Weiqian, yang lahir di Swiss dan sedang belajar di Universitas Zurich serta menyiapkan disertasi mengenai Konfusianisme. "Saya kini merasa bahwa saya harus bekerja keras agar patut menyandang nama keluarga Kong ini," katanya. (Kisah menarik selanjutnya dapat Anda baca sendiri dengan membuka link di bawah ini: http://news.xinhuanet.com/english/2009-09/28/content_12123115.htm) als ------------------------------------ .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links