Zhang Yimou dipakai pimpinan RRT sekarang karena dia satu-satunya yang bisa 
bikin acara spektakuler menghibur sekaligus menggelorakan semangat rakyat tanpa 
ada beban perasaan apa-apa terhadap yang kalau para pejabat pemerintah dan 
aparatchik partai harus menyebutnya sebagai kejayaan komunis Tiongkok.

Latar belakang Yimou yang kapitalis liberalis non-komunis membuatnya terbebas 
dari beban harus mengemukakan sesuatu apapun tentang kiprah perjuangan Partai 
Komunis Tiongkok di tahun-tahun akhir dasawarsa 1940-an, yang kalau pejabat 
pemerintah dan aparatchik partai masih harus mengatakannya sebagai tindakan 
heroik, patriotik, progresif-revolusioner, pembebas rakyat, dan lain-lain 
slogan keblinger semacamnya.

Karena itu bisa kita lihat bahwa Yimou justru mengajak rakyat menghayati 
kebesaran Cina dengan menonjolkan kebesarannya dari jaman dulu, jaman 
kemaharajaan. Tidak ada Jenan, tidak ada Long March, tidak ada napak-tilas 
napak tilasan, tidak ada pemujaan pada diktatur-proletariat, buruh-tani, dan 
lain-lain ikon bangpak semacamnya!

Dalampesta garapannya ini, Yimou bebas menonjolkan warna hijau dari segarnya 
musim semi dan warna ungu dari langutnya musim gugur, tidak terikat untuk 
terus-terusan setia pada warna merah. Kalau pun warna merah muncul, itu 
bukanlah merah komunisme, melainkan merah dari cerahnya musim panas...

Wasalam.

==============================

 
  ----- Original Message ----- 
  From: a...@cbn.net.id 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, October 01, 2009 11:03 AM
  Subject: [budaya_tionghua] Zhang Yimou Selayang Pandang


    Zhang Yimou Selayang Pandang
  =======================
  Siapa yang tidak mengenal sutradara film-film 'box-office': "Hero" (2002), 
"House of Flying Daggers" (2004), dan "Curse of the Golden Flower" (2006)?
  Ia pula yang berada di balik kemegahan dan kemeriahan upacara pembukaan 
Olimpik beberapa waktu yang lalu.

  Zhang pula yang mengatur pesta mewah Ultah Komunis Tiongkok yang ke-60 
sekarang ini. Ia kini menjadi sutradara pilihan pemerintah dan dekat dengan 
kekuasaan.

  Namun dulunya ia pernah dimusuhi oleh pemerintah komunis loh. Zhang, 57, 
dibesarkan di provinsi utara Shaanxi di bawah bayang-bayang politik buruk 
keluarganya pada masa lalu.

  Ayahnya adalah tentara pasukan Nasionalis yang dikalahkan oleh pasukan 
Komunis pada tahun 1949 setelah perang sipil berkepanjangan yang akhirnya 
melahirkan RRT, dan dua pamannya juga termasuk kaum Nasionalis yang
  dipecundangi ini.

  Ketika Zhang baru berumur 17, Zhang dikirim untuk bekerja di suatu pedesaan 
di daerah Shaanxi sebagai hukuman atas latar belakangnya (semasa Revolusi 
Kebudayaan.)

  Lalu pada tahun 1978 setelah tugas kerja keras di pabrik katun di Shaanxi 
tempat ia juga mempelajari seni fotografi, ia memasuki Akademi Film Beijing.
  "Keseluruhan masa kecil dan remajanya merupakan latihan bagi Zhang untuk 
bertahan hidup di tengah kekuasaan yang memberinya cap buruk," kata Chris 
Berry, salah satu kenalan Zhanga yang merupakan professor film di London's
  Goldsmiths College.

  "Kemarahan dan rasa ingin diakui tercermin dalam film-film yang
  disutradarai Zhang. Beberapa film terdahulunya tidak beredar di Tiongkok pada 
awalnya."
  Dan ia dibentur kesulitan besar pada tahun 1994 dengan filmnya yang berjudul 
"To Live," suatu kisah pengadilan dan kesengsaraan satu keluarga dari tahun 
40-an sampai era Revolusi Kebudayaan, yang dengan tajam mengecam para penguasa 
Komunis negaranya.

  Film yang memenangkan Grand Jury Prize di Festival Film Cannes ini dilarang 
beredar di Tiongkok dan Zhang dilarang menyutradarai film selama dua tahun.
  Hukuman keras dan serangan kasar dari beberapa kritikus Tionghoa yang 
menuduhnya sebagai kaki tangan orang asing merupakan titik balik bagi Zhang.

  Pada 1999, ia dengan marah menarik kembali film "Not One Less" dari festival 
Cannes karena tuduhan berpolitik lunak.

  "Sejak saat itu Zhang merasa sakit hati dengan Barat dan tidak berminat 
menggarap film produksi seni," kata Berry.

  Jadi pada tahun 2002, Zhang mengedarkan "Hero" - film epik seni bela diri 
megah yang mendatangkan penghasilan kotor terbesar dalam sejarah perfilman 
China.

  Lalu ia menelurkan karya mengesankan "House of Flying Daggers" and "Curse of 
the Golden Flower" in 2004 and 2006.

  Michael Berry, ahli film-film China di Universitas California, Santa
  Barbara, mengatakan bahwa perpindahan Zhang menggarap film-film populer ini 
sebagian disebabkan karena keinginan agar filmnya bisa bersaing secara 
komersial dengan film-film Hollywood.

  "Film-filmnya boleh dikatakan sebagai penyelamat nasional yang membawa 
kembali para penonton Tionghoa ke bioskop-bioskop untuk menikmati film 
berbahasa Mandarin.

  Tetapi Jia mengecam bahwa Zhang telah kehilangan ketajamannya.
  "Dalam film-filmnya ini, orang seakan-akan dibujuk untuk mengendurkan 
pertahanannya terhadap kekuasaan pemerintah dan keberadaan totalitarianisme 
dirasionalisasi pula," katanya.

  "Pembelaan terhadap totalitarianisme ini kekurangan semangat moderen dan 
merupakan gagasan terkebelakang."

  Namun bagi pemerintah RRT, Zhang kini memperoleh pujian tinggi.
  "Zhang Yimou merupakan penyumbang utama terhadap perkembangan kebudayaan 
Tionghoa," kata Menteri Kebudayaan Cai Wu dalam suatu acara temu pers.

  Beberapa pengritik menyebut haluan baru Zhang ini sebagai suatu
  penghianatan, tetapi bagi ahli film China Luisa Prudentino, proyek-proyek 
baru Zhang ini mencerminkan karya terbaik yang bisa dihasilkannya - film dan 
pertunjukan spektakuler.

  "Bukanlah keinginan Zhang untuk menjilat pemerintah. Selama ia dibiarkan 
secara bebas mengungkapkan bakatnya, ia merasa berbahagia," katanya.

  (disarikan dari sumber-sumber AFP)
  als



  


------------------------------------------------------------------------------



  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG - www.avg.com 
  Version: 8.5.409 / Virus Database: 270.14.0/2406 - Release Date: 09/30/09 
18:56:00

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG - www.avg.com 
Version: 8.5.409 / Virus Database: 270.14.1/2407 - Release Date: 10/01/09 
06:34:00

Kirim email ke