Baru balik patroli habis libur akhir minggu.

Ini pendapat pribadi saja, kebetulan karena menyandang status "moderator" jadi 
mau tidak mau paling halus saya katanya pendapat pribadi salah satu dari tim 
(ada belasan totalnya).

Mau cina, mau tionghua, mau apa pun sepanjang itu bisa dibahas dalam koridor 
yah silahkan. Milis ini bertujuan ke arah budaya dan sejarah, bukan cuma hanya 
istilah. Seorang rekan moderator senior malah sudah terus terang mau muntah 
membaca "omong kosong" masalah ini.

Tujuan kami ini yah mencakup juga mereka yang memilih menggunakan cina. Tidak 
ada sedikit niat pun dari tim moderator untuk memusuhi mereka-mereka yang 
memilih istilah cina. Kalau memang ada moderator yang kelepasan, harap 
dimaklumi karena toh kami ini masih manusia.

Namun di forum ini kan kami ini cuma pengurus, mungkin saja mayoritas member 
tidak setuju. Karena itu sudah disiapkan milis alternatif, yang akan tetap 
didukung tim moderator.

Sampai sekarang sih belum ada yang gabung dengan milis alternatif itu.

Jadi milis ini sih tidak memperjuangkan istilah, tetapi budaya dan sejarah. 
Kalau bisa sih saya sendiri mau menambahkan budi pekerti. Tapi kata mbah, orang 
jaman sekarang sudah tidak ada dao de.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "kwaih...@..." <kwaih...@...> wrote:
>
> Ada pameo:
> bu lim ci cun po to toliong, ihthian pu cut omong kosong berlarut- larut.
>
> Inilah yg terjadi di milis kesayangan kita saat ini.
> kenapa bisa terjadi demikian?
> saya bisa ber andai2 banyak sekali.
>
> andaikata milis ini punya misi mempopulerkan istilah cina maka moderator tak 
> akan segan hunus pedang menertibkan otot mengotot pembelaan tionghoa.
> Jadi tak perlu alternatif milis Budaya Cina.
>
> Namun jika misi milis memperjuangkan tionghoa, moderator cukup angkat golok 
> menertibkan omong kosong sehingga tdk berlarut- larut membosankan.
>
> Kenyataan membuktikan tdk ada tionghoa monolit, maka ada Tiongkok daratan, 
> ada Taiwan yg cuma pulau.
>
> Sama halnya muslim, ada yg menuruti anjuran Sang Nabi, ada yg setengah2.
> sehingga tdk menutup kemungkinan muculnya sjech puja asal semawis yg 
> kebablasan menuruti carilah ilmu sampai kenegri (maaf) cina, dg sekalian 
> mencari cabo(maaf disini maksudnya permpuan) cina yg rela dipoligami.
>
> Jadi coba dipikirkan bung modi jurus terkenal di kang-ouw, yaitu:
> "PEDANG PENAKLUK, GOLOK PEMBASMI"
>
> sojah wushu,
> Koay Hiap.
>


Reply via email to