Terlepas dng prateknya, dilihat dari perkembangan peradaban, saya tetap 
menilai, pemberlakuan syariat islam di sebuah negara adalah sebuah kemunduran. 

Penulis taiwan Li Ao pernah menilai: bentuk negara yg paling maju adalah 
republik, yg kedua adalah kerajaan, yg paling terbelakang adalah negara agama. 
Saya sepaham dlm hal ini. Maka para pendiri republik ini dng sadar menolak 
piagam jakarta menggantikan pembukaan uud45.

 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: "tanaya.geo" <tanaya....@yahoo.com>
Date: Tue, 22 Dec 2009 14:33:55 
To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
Subject: [budaya_tionghua] Re: [tempo] Barongsai Dilarang Tampil di Aceh

Bung Zhou,

"ada yg salah" hmm.... entahlah. Saya tidak berani langsung menghakimi pasti 
ada yg salah. Kalopun ada yg salah, juga tidak baik langsung mengarahkan 
telunjuk pada "masyarakat" atau "aparatnya" yang rasis. Terlalu dini kan?

Demikian pula soal tidak ada perayaan kebudayaan cina di aceh. Terlalu cepat 
kalau menuding "otonomi khusus" maupun "syariaat islam" sebagai penyebabnya.

orang-orang aceh sendiripun memiliki pendapat yg berbeda dengan pelaksanaan 
syariaat islam. Misalnya saja soal jilbab. Selama ini cuma di sana saya jumpai 
orang memakai jilbab tetapi masih menyisakan poni rambut. Orang-orang aceh yg 
saya ketahui rata2 memang relijius, tetapi cara mereka menjalankan iman mereka 
bisa jadi berbeda.

Bisa jadi saya yang kuper.


salam,
jimmy

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:
>
> Itulah Bung,
> 
> Jika di mana2 barongsai sdh menjadi barang umum, mengapa di aceh belum juga 
> muncul? Ini pasti ada yg salah! Saya tak langsung menuduh masyarakatnya, 
> karena bisa saja aparatnya yg rasis. Seperti halnya di tempat lain di 
> indonesia, pertunjukan budaya tionghoa di tempat umum selama 35 tahun di 
> larang, itu bukan karena penolakan masyarakat bukan? Wong buktinya begitu 
> peraturan dicabut, semua berduyun2 menonton, bahkan yg non tionghoapun ikut 
> memainkan barongsai.
> 
> Tapi ya itu, jika kondisi aceh masih spt masa orba, tak ada perayaan budaya 
> tionghoa di tempat umum, itu pasti berkaitan dng otonomi khusus bukan? Lantas 
> ada kaitan tdk dng syariat islam, itu yg perlu ditelusuri. Adakalanya, jika 
> kita sdh terbiasa dng situasi yg ada, meski ada diskriminasipun juga tak 
> terasa, spt dulu, meski ada pelarangan macam2, bagi anak muda yg dari sedari 
> lahir sdh begitu, ya tak merasa ada yg aneh, pertunjukan barongsai? Aksara 
> tionghoa? Apakah itu? Tak ada juga tak mengganggu saya kok!
> 
> Salam
> Zfy 
> 
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> -----Original Message-----
> From: "tanaya.geo" <tanaya....@...>
> Date: Mon, 21 Dec 2009 17:11:23 
> To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
> Subject: [budaya_tionghua] Re: [tempo] Barongsai Dilarang Tampil di Aceh
> 
> Maaf Bung Zhou,
> 
> Meskipun saya pernah tinggal di banda aceh & sabang selama beberapa waktu, 
> saya tidak berani mengatakan bahwa saya tahu/mengenal luar dalam orang aceh. 
> Saya hanya berani berbagi informasi dari apa yg saya lihat/rasakan/alami 
> selama saya disana. Bisa saja pengalaman saya itu bias adanya.
> 
> Perlu diingat juga, kadang istilah "penolakan masyarakat" terlalu mudah 
> dipakai dalam suatu "berita" tanpa ada suguhan data yang meyakinkan. Istilah 
> tersebut juga sering digunakan banyak orang tanpa berdasar bukan?
> 
> Mungkin saja si kanwil depag itu yang ngaco kan?
> 
> Menjawab pertanyaan anda, selama saya disana, saya tidak menjumpai 
> pertunjukan kebudayaan tionghoa. Walaupun saya melihat para muda-mudi (dan 
> tua2 juga heheheh) cina saling bertemu disebuah kelenteng setiap akhir pekan.
> 
> 
> salam,
> jimmy
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
> >
> > Saya tidak sedang mengulas situasi Aceh, secara keseluruhan bung, karena 
> > saya memang tak pernah kesana.
> > 
> > Hanya saya sedang menganalisa isi pemberitaan ttg barongsai. Di berita itu 
> > jelas disebut pelarangan barongsai dng alasan takut penolakan masyarakat. 
> > Untuk membuktikan isi berita itu benar atau tdk, salah satunya ya coba 
> > dicek, apakah sebelum ini barongsai sudah sering dimainkan di sana, spt 
> > wilayah nusantara yg lain?  Jika sdh sering, barangkali kita boleh mulai 
> > curiga isi berita itu. Tapi jika memang tdk pernah, ya berita itu jadi 
> > masuk akal!
> > 
> > Sekarang anda sbg orang yg mengenal aceh, boleh cerita dong mengenai topik 
> > barongsai di aceh. Kita kan belum sampai tingkatan membahas sikap rakyat 
> > aceh, baru sekedar mencari fakta!
>



Kirim email ke