Memang kalau tak paham, apapun, jangan bikin apa apa deh. 

Orang Tionghoa Kristen, atau agama lain, yang masih paham tata cara, mulai 
pasang altar, pasang rupang, upacara tangsin, boleh saja.
Seperti di bio tempat saya pergi, ada beberapa umat yang Katholik, tetapi 
memahami betul upacara sembahyangan.

Jadi katakunci bukan agama Kristen atau bukan, tapi apakah dia masih kuasai dan 
menghormati ritual tatacara. 




--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ivan" <ivan_taniput...@...> wrote:
>
> Salam hormat,
> 
> Saya akan coba menanggapi yang ini:
> 
> "Penghormatan orang Kristen bukan berarti harus pasang altar, atau bakar 
> kemenyan di kuburan."
> 
> Saya sangat setuju dengan ungkapan di atas. Bahkan orang yang tidak paham 
> tentang tatacara altar juga tak seharusnya memasang altar. Dalam agama apapun 
> konsep yang plg penting adalah paham benar akan apa yang dilakukan. Anda 
> melakukan ritual tanpa mengerti 4 W dan 1 H justru akan menjadi bumerang dan 
> tak menghasilkan apa2.
> Saat kita akan menjalankan suatu praktik spiritual, perlu dipertanyakan 
> sebagai berikut:
> 
> 1WHAT (APA?) = Apa yang kita lakukan?
> 2.WHY (MENGAPA?) = Mengapa kita melakukannya?
> 3.WHO (SIAPA?) = Siapa yang layak melakukannya atau harus menjalankannya?
> 4.WHERE (DI MANA?) = Di manakah lokasi yang tepat melakukannya?
> 
> dan 
> 
> 5. HOW (BAGAIMANA?) = Bagaimana melakukannya?
> 
> Banyak orang tidak tahu apa yang dilakukannya dan hanya tiru2 belaka. Banyak 
> orang tidak paham mengapa dia melakukan suatu tatacara ritual.
> Banyak orang tidak paham bahwa dia sebelumnya belum layak melakukan suatu 
> ritual.
> Banyak orang tidak paham di mana lokasi yang tepat melakukan upacara ritual, 
> contohnya ada rombongan agama X yang tiba-tiba berdoa di tengah2 kerumunan 
> orang banyak dengan tujuan membuat agar orang lain kagum pada agama mereka. 
> Ini contoh mereka tidak tahu tempat (WHERE) yang tepat. Contoh lain adalah 
> penataan altar yang tak sesuai dengan energi alam (geomansi = fengshui).
> Banyak orang yang tidak tahu bagaimana melakukan praktik ritual dengan benar. 
> Akibatnya tentu bisa fatal (sakit jiwa, kerasukan, tidak berhasil apa-apa, 
> dll).
> 
> Demikianlah sedikit ulasan mengenai praktik ritual.
> 
> Salam hormat,
> 
> IT.
>


Kirim email ke