Kuan Kong (dulu Kwan Kong) yang  nama aslinya Kuan Yi (dulu Kwan Ie), kong 
adalah panggilan kehormatan, seperti hakim Pao Kong. Kuan Kong  dihormati 
karena sifatnya yang satria, jujur, setia dan moralnya yang tinggi. Saya pernah 
mendengar dari para pengusaha yang memuja Kuan Kong, kejujuran dan dan 
kesetiaan dalam bisnis penting. Kejujuran adalah tidak menipu konsumen maupun 
supplier, kesetiaan adalah etika bisnis, bila setelah anda menyanggupi meskipun 
tanpa bukti tertulis, anda tetap harus menepatinya.. Ini yang disebut xinyong 
atau kepercayaan. Pengusaha tradisional selalu mencoba mentaatinya, kalau tidak 
namanya hancur dan tak ada orang yang akan mempercayai lagi.  Sistim ini 
menjadi rumit karena sekarang pengusaha banyak sakali, sehingga kalau ada 
pengusha yang nakal, biarpun namanya rusak, yang kenal dia cuma sebagian kecil, 
sehingga ia masih tetap hidup. Meskipun demikian, di antara pengusaha yang erat 
berhubungan, sistim xinyong 信用 ini
 masih berlaku. Saya bukan pengusaha, tapi karena saya pernah bekerja di 
perusahaan, masih banyak orang diantara kita, yang melakukan hal demikian. 
Seorang pengamat barat, ketika mengadakan survey di Asia Tenggara, pernah 
menemui seorang pengusaha besar menyerahkan cheque satu juga dolar tanpa tanda 
terima. Seorang pejabat perusahaan yang pribumi, pernah memberi tahu saya 
katanya pengusaha di Glodok, ditelpon saja barang dikirim kalau mereka saling 
kenal, waktu itu saya masih muda, tak mengerti saya katakan memangnya begitu 
koq. Belakangan baru tahu, bahwa itu hanya berlaku di antara orang Tionghoa. 
Kalau kita bisa bicara Mandarin ditambah dialek, kepercayaan itu lebih cepat 
kita dapat.
Pernah saya menulis di milis ini pengalaman di Singapura. Saya, mantu, anak dan 
seorang cucu pergi ke pasar, di pasar ini banyak toko-toko, ada juga pasat 
sayurnya. Putri saya langsung ke pasar sayur, sedang mantu menggendong cucu dan 
saya masuk ke toko penjual lagu-lagu. Saya coba memilih beberapa lagu lalu 
diserahkan kepada pemilik. Ketika saya mau membayar, baru saya tahu dompet tak 
ada di kantong. Sayapun berkata, minta maaf tunggu dulu saya cari mantu saya, 
sebab ternyata ia sudah keluar dari toko dan saya tak tahu. Keluar dari toko 
tengok kiri tengok kanan tak ada, saya segera balik lagi, minta maaf lagi 
karena batal membeli, saya tak membawa dompet, mantu pergi entah ke mana. Si 
penjual memaksa saya, ia bilang bayarnya kapan-kapan saja. Kata saya rumah saya 
di sana agak jauh, jarang datang ke sini,  ia bilang tak apa kapan-kapan saja. 
Saya tetap tak mau, ketika itu mantu saya datang lagi. Saya pinjam uang dan 
dibayar. Di pemilik toko, cuma
 geleng-geleng kepala, ia bilang anda terlalu seji (sungkan), masa ia tak 
percaya. Saya bilang saya tak pernah datang ke sini, mengapa anda percaya? 
Percaya, katanya, karena anda orang tua, kalau anak muda saya tak percaya.
Haha, pengalaman baru, ternyata  anak muda sudah membuang budaya xinyong. 
Menga;pa demikian? Sayapun  tak tahu, sudah modern?
Oleh karena itulah Kuan Kong dianggap sebagai teladan .
 Maaf , cuma ini yang saya tahu. Tolong teman lain menambahkan. 
Mengenai Li Shimin sudah dijawab Sdr. Zhou.
Kiongchiu
Liang U

 



________________________________
From: liang u <lian...@yahoo.com>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Mon, January 11, 2010 6:41:25 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dinasti Tang (Tang/�juga adalah sebuah 
marga)

  
Tang Xianhu adalah Tang1 (kuah) bukan Tang2 (dinasti Tang) . Seperti sudah 
dikatakan oleh sdr. King Hian, Thng begini zaman Belanda tidak lazim karena 
bahasa Belanda tidak ada ng yang berdiri sendiri sebagai huruf hidup. Dalam 
dialek Jakarta sih ada ngga yang berarti tidak. Oleh karena itu dicoba 
diselipkan huruf hidup, dipilih u yang dalam bahasa Belanda mendekati e pepet. 
Jadi Thung bunyinya mendekati teng dalam kata tenggara tapi dengan letupan. 
Waktu itu u sekarang ditulis oe, dengan demikian diharapkan yang membaca Thung 
tidak akan menjadi Thoeng. Tapi setelah oe diganti u, maka banyak orang 
membacanya menjadi Thoeng,  jelas salah.
Disamping u ada orang yang menggunakan i, sebab dalam dialek Hokkian Ciangciu, 
terutama bagian selatan tidak ada bunyi ing, yang ada adalah eng. Jadi jika 
ditulis Thing tidak akan ada yang membaca Ting dengan letupan.. Karena memang 
ejaan tak ada standarnya, maka semua orang dapat menulis sesuai dengan cara 
dia. Hanya untung, para penulis cerita silat lama, yang saya tahu sampai zaman 
OKT, menulis dengan ejaan yang lazim, sehingga seolah-olah ada standard yaitu 
Thung.  Gan KL sudah mulai merubah ejaan yang lazim, misalnya Bouwyong ditulis 
Buyung. 
Oleh karena itulah diperlukan suatu standar agar yang bersne sama ditulis sama, 
yang bersne beda juga ditulis beda. 
Untuk Thung yang menulisnya sebagai  Thing agak  banyak yang menulisnya sebagai 
Ting belum pernah saya temukan, tapi kemungkinan selalu ada karena tak ada 
ejaan standar itu. 
Kiongchiu

 



________________________________
From: Steve Haryono <hay...@yahoo. com>
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Mon, January 11, 2010 3:06:05 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dinasti Tang (Tang/�juga adalah sebuah 
marga)

  
Saya pernah mendengar kalau Tang Xianhu ini nama di Indonesia nya adalah Ting 
Hian Houw (or Hauw ?).
Saya cuman dikasih tau oleh sepupu saya yang juga masih keturunan keluarga 
bulutangkis sekitar 40 tahun lalu. Jadi mungkin saya salah dengar.
Tapi kalau benar ? koq jadi malah jadi Ting ya ?

Salam,
Steve




________________________________
From: "zho...@yahoo. com" <zho...@yahoo. com>
To: budaya_tionghua@ yahoogroups.. com
Sent: Mon, January 11, 2010 7:59:39 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dinasti Tang (Tang/�juga adalah sebuah 
marga)

  
Tang Xianhu atau Tong Sinfu, atlit bulutangkis ex hoakiauw Indonesia

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
________________________________

From: "Erik" <rsn...@yahoo. com> 
Date: Mon, 11 Jan 2010 06:47:52 -0000
To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com>
Subject: [budaya_tionghua] Re: Dinasti Tang (Tang/å”juga adalah sebuah marga)
  
Setuju sekali dengan paparan bung King Hian dan bung Akian, tapi benar juga 
yang dikatakan bung Pozzmo, bahwa yang mendirikan dinasti Tang (å"æœ) bukan 
dari keluarga Thng (汤) yang lafal Mandarinnya sama dengan lafal Tang (å"), 
tetapi keluarga Li (æŽ), dengan tokoh legendaris yang sangat mashyur, yakni Li 
Shi Min (æŽä¸–æ°`).
Dan memang benar pula bahwa nama dinasti tidak otomatis (dan memang tidak 
pernah) diambi dari nama marga pendiri dinasti tersebut. Tapi, saya khawatir 
pernyataan bung Pozzmo itu bisa berakibat pada disinformasi seakan kata Tang 
(å") yang bukan berarti kuah (汤) itu hanya sekedar nama  sebuah dinasti dan 
tidak pernah dijadikan nama marga (sne).
Tang(å") juga adalah sebuah marga/sne, terlalu banyak tokoh historis yang 
berasal dari keluarga Tang (å") ini. Zaman sekarang saja kita kenal å"裕(Tong 
Dju) pengusaha papan atas dari Indonesia, juga å"家ç'‡ (Tang Jiaxun) kader dan 
tokoh Partai Komunis Tiongkok dengan jabatan terakhir ketua CNAIS (China 
National Association for International Studies). Lebih jauh lagi yang tercatat 
dalam sejarah Tiongkok ada Tang Shaoyi (å"ç»ä»ª) Perdana Menteri pertama 
Republik of China pimpinan Guomin Dang; Tang Shengzhi (å"ç"Ÿæ™º) seorang 
Jendral pada jajaran angkatan bersenjata ROC zaman Guomin Dang; Tang Yiwo 
(å"一禾) pelukis Chinese painting ternama; Tang Wenzhi (å"文治) ahli 
pendidikan dan Tang Lan (å"å…°)seorang wanita sastrawan  Tionghoa.
Demikian dari saya, mudah-mudahan bermanfaat.
Salam,
Erik
------------ --------- --------- --------- --------- --------- --------- 
--------- --------- --------- --------- --------- -------
--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, King Hian <king_h...@.. .> wrote:
>
 Shang Tang (商汤) [Hokkian: Siang Thong], atau juga disebut Chengtang 
(æˆæ±¤) [Sengthong] adalah pendiri dinasti Shang (商). Sne kaisar dinasti 
Shang adalah Zi (å­) [cu].
 Khonghucu pun bersne Zi, karena dia adalah keturunan kaisar Shang. Waktu itu, 
sne (å§") 'masih' berbeda dengan (æ°), seperti diketahui bahwa Khonghucu ber-si 
Kong (å­") [Khong].
Sne Tang (汤) [Thng, ejaan lama: Thung] adalah keturunan kaisar Shang, yang 
menggunakan nama Tang (Shang Tang) sebagai sne.
 
kiongchiu,
 KH
------------ --------- --------- --------- --------- --------- --------- 
--------- --------- --------- --------- --------- --------- From: ardian_c 
ardia...@...
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Sent: Sun, January 10, 2010 11:17:04 PM
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Dinasti Tang
 
ehem, bingung dah aye, padahal kan jelas2 judul topiknya dinasti TANG boekan 
dinasti SHANG.
 kalu bicara surname kaisar dinasti TANG &#21776; ya jelas Li &#26446; not Tang 
&#27748;. kalu ngemeng surname kaisar dinasti SHANG &#21830; ya jelas TANG 
&#27748;
------------ --------- --------- --------- --------- --------- --------- 
--------- --------- --------- --------- --------- --------- 
--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, pozzzmo@ wrote:
'Tang' sbg she/surename (artinya: kuah) adalah kaisar Shang dinasti, atau juga 
dikenal Tang of Shang..
Perlu diketahui bahwa she/surename bukan atau lebih tepatnya tidak mewakili 
nama dinasti, begitu juga sebaliknya bahwa nama dinasti bukanlah she atau 
surename.
> > 
Cheers,
Sent from my PozzzmoBerry® smartphone!





      

Reply via email to